41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebagai refleksi diri serta tindakan-tindakan praktis terhadap proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kemampuan
bermain drama siswa kelas V SDN 6 Cibogo. Pendekatan penelitian deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan metode Penelitian Tindakan
Kelas Classroom Action Research. Menurut
Mills dalam Hopkins, 2011, hlm. 88 mengenai penelitian tindakan bahwa
Penelitian tindakan
merupakan penyelidikan
sistematis yang
dilaksanakan oleh guru-peneliti dengan mengumpulkan informasi tentang bagaimana sekolah mereka bekerja, bagaimana mereka
mengajar, dan bagaimana siswa belajar. Informasi ini dikumpulkan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman, mengembangkan praktik
reflektif, mempengaruhi perubahan-perubahan positif dalam lingkungan sekolah dan praktik-praktik pendidikan secara umum, dan untuk
meningkatkan hasil-hasil pembelajaran siswa.
Menurut Arikunto dkk. 2010, hlm. 3 “Penelitian Tindakan Kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.”
Sedangkan “Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.” Aqib dkk.,
2011, hlm. 3 Dari beberapa pengertian para ahli, disimpulkan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas PTK yaitu salah satu penelitian yang menjadi upaya untuk mengamati dan mengumpulkan informasi dalam kegiatan pembelajaran, melalui
sebuah tindakan treatment secara sengaja dimunculkan guru sebagai refleksi diri dalam rangka perbaikan serta meningkatkan hasil pembelajaran siswa kearah yang
positif. Dilaksanakan demi meningkatkan kualitas tindakan di dalam kelas yang terdiri dari beberapa siklus dan tahapan dilaksanakan oleh guru atau peneliti untuk
kepentingan peningkatan kualitas guru ataupun manajemen pembelajaran di dalam kelas.
Di dalam penelitian tindakan kelas terdapat beberapa proses sebagai berikut menurut Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm. 66 yaitu
perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe, dan refleksi reflect. Melalui proses tersebut permasalahan yang dihadapi selama ini dalam
pembelajaran dapat diselesaikan serta merupakan cara yang strategis untuk meningkatkan kinerja bagi guru melalui pengalaman yang didapatkan secara
reflektif.
B. Desain Penelitian
Di dalam penelitian tindakan kelas ada beberapa desain penelitian menurut para ahli yang dapat digunakan sebagai pedoman serta gambaran dalam
merancang dan melaksanakan penelitian tindakan. Model penelitian tindakan kelas diantaranya model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, model Hopkins,
model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, dan model McKernan. Model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan disesuaikan dengan situasi
dan kondisi pada saat penelitian dilaksanakan. Dari beberapa desain penelitian menurut para ahli, desain yang
dikembangkan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart. Di dalam model ini memiliki beberapa tahapan yaitu
perencanaan plan, tindakan act, pengamatan observe serta refleksi reflect. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam Kunandar, 2012, hlm. 70
mengemukakan bahwa “penelitian tindakan kelas dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari empat “momentum” esensial yaitu
perencanaan, tinda kan, observasi, dan refleksi”. Dengan pernyataan yang
dikemukakan, penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc. Taggart merupakan model yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dilaksanakan.