Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Instrumen Tes

Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tes merupakan cara yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, kemampuan, bakat dan kepribadian siswa. Instrumen tes dalam penelitian ini berupa tes performance. Tes performance tes praktik perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil belajar dalam bentuk unjuk kerja Mendiknas, 2011, hlm. 13. Tes performance ini bertujuan untuk menilai penampilan drama yang termasuk tes kesastraan ranah psikomotor. Ranah psikomotor adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas otot, fisik, atau gerakan-gerakan anggota badan Nurgiyantoro, 2001, hlm. 330. Selain itu, menggunakan lembar evaluasi untuk menilai kemampuan siswa mengenai pemahaman siswa mengenai drama. Lembar evaluasi menggunakan tes esai. Menurut Tuckman dalam Nurgiyantoro, 2001, hlm. 71 “Tes bentuk esai memberi kebebasan kepada siswa untuk menyusun dan mengemukakan jawabannya sendiri dalam lingkup yang secara relatif dibatasi”. Menyebutkan unsur intrinsik drama termasuk ke dalam tes kesastraan tingkat ingatan C 1 , menceritakan kembali isi cerita drama C 1 , serta menjelaskan pengertian drama termasuk pemahaman C 2 .

3. Instrumen Nontes

Selain menggunakan teknik tes, penelitian ini pun menggunakan teknik nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut. Instrumen nontes salah satunya adalah observasi. Menurut Sanjaya 2011, hlm. 86 “Observasi merupakan teknik mengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat obseervasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti ”. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran bermain drama. Observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi terbuka aktivitas guru dan respon siswa dapat dilihat pada lampiran tabel B.2. dan tabel B.3. serta instrumen penilaian proses terlampir pada tabel B.4.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan menurut Sukardi 2013, hlm. 44 “Mencatat situasi kelas dan macam-macam fenomena yang muncul selama proses penelitian berlangsung”. Sedangkan menurut Hopkins 2011, hlm. 181 “Catatan lapangan field notes merupakan salah satu cara melaporkan hasil observasi, refleksi, dan reaksi terhadap masalah- masalah kelas”. Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa catatan lapangan adalah salah satu cara melaporkan hasil observasi, refleksi, dan reaksi berupa masalah dan fenomena selama penelitian di kelas berlangsung. Instrumen catatan lapangan dapat dilihat pada lampiran tabel B.5.

5. Angket Kuesioner

Di dalam pengumpulan data digunakan instrumen berupa angket. Angket diberikan kepada siswa pada saat sebelum siklus untuk melihat minat dan kesulitan siswa terhadap pembelajaran bermain drama dan setelah siklus selesai untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran bermain drama setelah menggunakan model SAVI. Menurut Sugiyono 2013, hlm. 142 “Angket kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya ”. “Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpul data ” Arikunto dkk., 2010, hlm. 268. Bentuk angket yang digunakan sebelum siklus adalah bentuk jawaban tertutup, tetapi pada alternatif jawaban terakhir diberikan secara terbuka. “Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab secara bebas ” Arifin, 2011, hlm. 166. Sedangkan angket yang digunakan setelah siklus yaitu angket terbuka supaya siswa lebih bebas mengungkapkan apa yang sudah dilaksanakan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Membaca Total Gaya SAVI Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Kelas III MIN 15 Bintaro Tahun Pelajaran 2014/2015

1 29 168

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORI VISUAL DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD N 2 NOTOHARJO

1 7 71

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK MELALUI PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Anak Melalui Pendekatan Savi (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) Dengan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V

0 3 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 2 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Model Pembelajaran Savi (Somatis Auditori Visual Intelektual) Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Kelas Iii Sd Ne

0 4 19

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) Peningkatan Hasil IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) Pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 2 Ka

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR MATERI BANGUN RUANG SEDERHANA :Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SDN 1 Cibogo Kabupaten Bandung Barat:.

0 5 40

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MEMAHAMI DRAMA DAN MENULIS TEKS DRAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL (SAVI).

0 1 54

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI) PADA SISWA KELAS V SDN JOHO 02 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran SAVI (Somatis Auditori Visual Intelektual) - PENERAPAN PEMBELAJAR AN SAVI ( SOMATIS, AUDITORI, V ISUAL, INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN K EMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIIIB MTs MUHAMMADIYAH ARGOSARI - reposi

0 0 14