perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
memaksimumkan  kesejahteraannya  sendiri  yang  tentu  sangat  berlawanan  sekali dengan  kepentingan  principal.  Sebagai  pengelola  perusahaan,  manajer  memiliki
dorongan  dan  mempunyai  kemampuan  untuk  memilih  dan  menerapkan  metode akuntansi  yang  dinilai  dapat  memperlihatkan  kinerjanya  yang  baik  sehingga
tujuannya untuk mendapatkan bonus dari principal akan terpenuhi. Banyak  perusahaan  yang  berpandangan  politik  terutama  pada  kasus
perusahaan-perusahaan  besar  serta  perusahaan-perusahaan  industri  strategik, misalnya perusahaan minyak dan gas, perusahaan penerbangan serta perusahaan
energi  Scott,  2000.  Perusahaan-perusahaan  tersebut  bersifat  monopolistik  atau mendekati  monopolistik.  Beberapa  perusahaan  mungkin  ingin  mengelola
earnings untuk mengurangi visibilitas mereka. Hal tersebut memerlukan praktik dan prosedur akuntansi yang dapat meminimumkan net income yang dilaporkan,
terutama selama periode yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi. Selain itu,  tekanan  publik  juga  dapat  menyebabkan  pemerintah  memperketat  regulasi
atau  menurunkan  profitabilitas.  Penelitian  yang  mendukung  hipotesis  political cost tersebut antara lain Jones 1991.
3. Pola Manajemen Laba
Scott 2000 mengemukakan beberapa pola manajemen laba yang dilakukan oleh manajer antara lain:
1. Taking a bath
Pola  ini  terjadi  selama  periode  pada  saat  terjadinya  reorgenerasi misalnnya pergantian CEO baru. Jika manajer harus melaporkan kerugian, maka
akan dilaporkan dalam jumlah yang besar dan berharap dapat meningkatkan laba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
pada  periode  yang  akan  datang  sehingga  kerugian  perusahaan  dilimpahkan kepada manajer lama.
2. Income minimization
Cara  ini  dilakukan  pada  saat  profitabilitas  perusahaan  sangat  tinggi, sehingga  jika  periode  yang  akan  datang  diperkirakan  laba  turun  dapat  ditutup
dengan mengambil laba dari periode sebelumnya. 3.
Income maximization Dilakukan pada saat laba menurun dengan tujuan untuk melaporkan net
income  yang  tinggi  untuk  tujuan  bonus  yang  besar.  Pola  ini  dilakukan  terkait pelaggaran perjanjian utang.
4. Income smoothing
Dilakukan  dengan  cara  perataaan  laba  yang  dilaporkan  untuk mengurangi  fluktuasi  laba  yang  terlalu  besar  hal  ini  disebabkan  karena  investor
pada umumnya lebih menyukai laba yang relatif stabil.
4. Pendekatan Manajemen Laba
Secara  umum  ada  tiga  kelompok  model  empiris  manajemen  laba  yang diklasifikasikan atas dasar basis pengukuran yang digunakan McNichols, 2000.
1.  Model berbasis akrual Merupakan  model  yang  menggunakan  discretionary  accruals  sebagai
proksi  manajemen  laba.  Model  manajemen  laba  ini  dikembangkan  oleh  Healy 1985, DeAngelo 1986, Jones 1991, serta Dechow et al. 1995.
2.  Model berbasis specific accruals
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
Model  ini  dikembangkan  oleh  McNichols  dan  Wilson  1988,  Moyer 1990,  Petroni  1992,  Beaver  dan  McNichols  1998,  Nelson  2000.  Model
berbasis  specific  accruals  adalah  pendekatan  yang  menghitung  akrual  sebagai proksi manajemen laba dengan menggunakan item laporan keuangan tertentu dari
industri tertentu pula. 3.  Model distribution of earning
Pendekatan  ini  dikembangkan  dengan  melakukan  pengujian  secara sttistik terhadap komponen-komponen laba untuk mendeteksi faktor-faktor yang
mempengaruhi  pergerakan  laba.  Model  ini  terfokus  pada  pergerakan  laba  di sekitar benchmark yang dipakai, misalkan laba pada kuartal sebelumnya. Model
ini dikembangkan oleh Burgstahler  dan Dichev 1997 serta Degeorge, Patel dan Zeckhauser 1999.
Dalam  penyusunan  laporan  keuangan,  dasar  akrual  dipilih  karena  lebih rasional  dan  adil  dalam  mencerminkan  kondisi  keuangan  perusahaan  secara  riil,
namun  disisi  lain  pengunaan  dasar  akrual  dapat  memberikan  keleluasaan  kepada pihak  manajemen  dalam  memilih  metode  akuntansi  selama  tidak  menyimpang  dari
aturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Menurut  Sulistyanto  2008,  salah  satu  teknik  manajemen  laba  yang  biasa
digunakan oleh manajemen adalah akrual. Ada dua alasan yang mendasari mengapa model  akrual  yang  memproksikan  manajemen  laba  dengan  discretionary  accruals
lebih  dapat  diterima  dan  dipergunakan  dalam  berbagai  penelitian  manajemen  laba yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
1.  Akuntansi berbasis akrual Model  ini  sejalan  dengan  basis  akuntansi  yang  selama  ini  banyak
dipergunakan  di  berbagai  negara,  yaitu  akuntansi  berbasis  akrual.  Secara konseptual, akuntansi berbasis akrual merupakan basis akuntansi yang mengakui
dan  mencatat  semua  transaksi  dan  peristiwa  berdasarkan  waktu  terjadinya  dan bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan.
2.  Menggunakan seluruh komponen keuangan Model  ini  merupakan  model  yang  menggunakan  komponen  laporan
keuangan yang secara langsung mendeteksi obyek rekayasa akuntansi. Akuntansi berbasis  akrual  mengakibatkan  munculnya  beberapa  komponen  non-kas  dalam
laporan keuangan yang merupakan penyebab munculnya komponen akrual dalam laporan keuangan. Komponen ini ditengarai digunakan sebagai obyek permainan
manajer ketika mengelola dan mengatur laba yang dilaporkan.
D. Peringkat Obligasi