perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Banyak teori yang menjelaskan tentang teori signal, teori keagenan, manajemen laba dan peringkat obligasi. Masing-masing teori tersebut akan penulis
paparkan sebagai berikut.
A. Teori Signal
Teori signal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal Wolk, Teraney dan
Dodd, 2001. Karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar, maka perusahaan mempunyai kepentingan untuk memberikan informasi kepada
pihak-pihak lain yang berkepentingan terkait informasi tertentu. Asimetri informasi akan terjadi jika manajemen perusahaan tidak secara penuh menyampaikan semua
informasi yang diperolehnya tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal, sehingga jika manajemen menyampaikan suatu
informasi ke pasar, maka umumnya pasar akan merespon informasi tersebut sebagai suatu signal terhadap adanya suatu peristiwa event tertentu yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan, yang tercermin dari perubahan harga dan volume perdagangan yang terjadi Baridwan dan Budiarto, 1999. Perusahaan dapat
memberikan informasi yang terkait dengan obligasi misalnya peringkat obligasi. Peringkat obligasi yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat memberikan informasi
yang belum diketahui oleh publik Lutfi dan Purnamasari, 2004. Peringkat obligasi diharapkan dapat menjadi signal kondisi keuangan perusahaan dan menggambarkan
kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
B. Teori Keagenan
Jensen dan Meckling 1976 mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak antara manajemen agent dengan pemilik principal perusahaan.
Hubungan ini sering menimbulkan masalah pada saat masing-masing pihak mempunyai kepentingan berbeda. Manajemen sebagai pihak yang menyediakan
informasi keuangan dan terlibat dalam kegiatan perusahaan akan cenderung untuk melaporkan sesuatu yang memaksimalkan utilitasnya dan hal ini memicu terjadinya
konflik keagenan. Masalah keagenan dapat timbul antara manajer dengan pemegang saham,
pemegang saham dan kreditur, serta antara perusahaan dengan konsumen. Yasa 2010 mengungkapkan bahwa masalah keagenan antara manajer dan pemegang
saham timbul karena pemegang saham bertujuan untuk memaksimumkan kekayaannya dengan melihat nilai sekarang dari arus kas investasi perusahaan,
sedangkan manajer bertujuan pada peningkatan pertumbuhan dan ukuran perusahaan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
penggunaan utang dalam struktur modal perusahaan, namun hal ini akan menimbulkan konflik bondholders-shareholders terkait dengan masalah kebijakan
dividen Jensen dan Meckling, 1976. Pembayaran dividen yang terlalu tinggi akan menyebabkan ancaman bagi debtholder karena akan mengurangi aktiva yang
seharusnya disediakan untuk pelunasan utang. Hasil penelitian Sari 2004 mengkonfirmasi bukti empiris bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara
konservatisme yang diterapkan perusahaan dengan fluktuasi ROA dan rasio dividen kas yang merupakan indikator konflik bondholders-shareholders seputar kebijakan
dividen yang dihadapi oleh perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
C. Manajemen Laba