perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
perusahaan  penerbit  obligasi  lebih  besar  daripada  perusahaan  non  penerbit  obligasi pada saat perioda yang sama.
F. Pengembangan Hipotesis
Penelitian  ini  akan  menganalisis  pengaruh  manajemen  laba  terhadap peringkat  obligasi  dari  perusahaan  yang  akan  melakukan  emisi  obligasi.  Pelaporan
laba  menurut  Caton  et  al.  2008  merupakan  hal  penting  dilakukan  dalam  obligasi terkait  dua  alasan  yaitu  laba  sebagai  proksi  kemampuan  kas  untuk  pembayaran
pokok  dan  bunga  oligasi,  serta  pelaporan  laba  merupakan  faktor  penting  dalam menentukan peringkat obligasi. Hal ini didukung oleh penelitian Ashbaugh-Skaife et
al.  2006  yang  menemukan  bukti  bahwa  pelaporan  laba  secara  signifikan berhubungan terhadap peringkat obligasi.
Dalam  penelitian  Demirtas  et  al.  2006    dikatakan  bahwa  penerbitan peringkat  pada  saat  emisi  menyediakan  alasan  yang  kuat  untuk  menguji  apakah
perusahaan  mengelola  laba  untuk  memperoleh  peringkat  yang  tinggi,  serta  karena lembaga  pemeringkat  mengandalkan  pada  informasi  laporan  keuangan  perusahaan
emiten  SP  congressional  testimony  pada  bagian  B.2  dan  Blume  et  al.  1998. Besarnya perilaku manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang
diproksikan  dengan  discretionary  accruals  dapat  digunakan  sebagai  dasar  dalam penentuan peringkat obligasi perusahaan Adel, 2004.
Hasil  penelitian  Andry  2005  dan  Purwaningsih  2008  mengkonfirmasi bukti  empiris  bahwa  laporan  keuangan  dengan  cakupan  rasio-rasio  keuangan
berpengaruh  signifikan  terhadap  peringkat  obligasi.  Alasan  ini  mendorong manajemen  perusahaan  untuk  melakukan  manajemen  laba  pada  saat  emisi  obligasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
supaya  memperoleh  peringkat  obligasi  yang  tinggi  sehingga  diharapkan  membantu penawaran obligasi tersebut.
Persyaratan Pencatatan  Obligasi dan Sukuk  yang ditetapkan oleh  Bapepam SK-024  LGL  BES  XI  2004  tanggal  25  November  2004  mensyaratkan  hasil
pemeringkatan  Efek  dari  lembaga  pemeringkat  Efek  yang  terdaftar  di  Bapepam sekurang-kurangnya  BBB-  investment  grade.  Apabila  peringkat  obligasi
perusahaan  berada  pada  kategori  non  investment  grade,  maka  akan  mempersulit kondisi perusahaan karena mendapat reaksi negatif dari investor.
Manajemen  laba  dipandang  sebagai  tindakan  rasional  manajer  yang mempunya  insentif  untuk  mengelola  laba  dengan  melaporkannya  secara  agresif  di
sekitar  periode  pemeringkatan  obligasi  dengan  tujuan  untuk  memberikan  signal kepada agen pemeringkat mengenai kinerja positif perusahaan sehingga perusahaan
emiten  akan  mendapatkan  peringkat  obligasi  yang  tinggi.  Terkait  dengan pemeringkatan  obligasi  yang  dilakukan  oleh  lembaga  pemeringkat,  manajemenen
cenderung akan melakukan pengaturan laba yang menaikkan laba seperti pada kasus penawaran saham perdana. Dengan menaikan laba menggunakan akrual diskresioner,
manajer  berharap  untuk  memperoleh  keuntungan  lebih  dari  peringkat  obligasi sehingga menurunkan biaya utang perusahaan.
Untuk  membuktikan  tindakan  manajemen  tersebut  maka  hipotesisnya adalah sebagai berikut.
H
1
:  Discretionary  accruals  berpengaruh  positif  terhadap  perolehan  peringkat  emisi obligasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
G. Kerangka Berfikir