perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
1.  Akuntansi berbasis akrual Model  ini  sejalan  dengan  basis  akuntansi  yang  selama  ini  banyak
dipergunakan  di  berbagai  negara,  yaitu  akuntansi  berbasis  akrual.  Secara konseptual, akuntansi berbasis akrual merupakan basis akuntansi yang mengakui
dan  mencatat  semua  transaksi  dan  peristiwa  berdasarkan  waktu  terjadinya  dan bukan pada saat kas diterima atau dikeluarkan.
2.  Menggunakan seluruh komponen keuangan Model  ini  merupakan  model  yang  menggunakan  komponen  laporan
keuangan yang secara langsung mendeteksi obyek rekayasa akuntansi. Akuntansi berbasis  akrual  mengakibatkan  munculnya  beberapa  komponen  non-kas  dalam
laporan keuangan yang merupakan penyebab munculnya komponen akrual dalam laporan keuangan. Komponen ini ditengarai digunakan sebagai obyek permainan
manajer ketika mengelola dan mengatur laba yang dilaporkan.
D. Peringkat Obligasi
1. Definisi Peringkat Obligasi
Bursa  Efek  Indonesia  2010  mengartikan  obligasi  sebagai  surat  utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak
yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi  pokok  utang  pada  waktu  yang  telah  ditentukan  kepada  pihak  pembeli
obligasi tersebut. Dengan kata lain obligasi adalah salah satu instrumen pasar modal yang  memberikan  pendapatan  tetap  fixed-income  securities  bagi  pemegang
obligasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
Obligasi  yang  diterbitkan  akan  mendapatkan  penilaian  peringkat  secara berkala  yang  dilakukan  oleh  lembaga  pemeringkat.  Definisi    peringkat  obligasi
antara lain sebagai berikut. 1.  PT.  Pefindo  1997  menyatakan  bahwa  pada  umumnya  peringkat  obligasi
merupakan  indikator  kemungkinan  pembayaran  bunga  dan  utang  tepat  waktu, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
2.  Demirtas et al.  2006 menyatakan bahwa peringkat obligasi merefleksikan opini yang spesifik dari lembaga pemeringkat terkait risiko kredit suatu perusahaan.
3.  Standar  dan  Poor’s  2009,  menyatakan  bahwa  peringkat  utang  perusahaan adalah penilaian terkait risiko kredit perusahaan emiten dan obligasi.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa peringkat obligasi adalah  suatu  skala  penilaian  yang  menunjukkan  kemampuan  suatu  emiten  dalam
memenuhi kewajiban finansialnya secara tepat waktu. Seorang investor yang hendak membeli obligasi seharusnya memperhatikan
peringkat  obligasi.  Investor  dapat  menggunakan  jasa  agen  pemeringkat  untuk mendapatkan  informasi  mengenai  peringkat  obligasi  sehingga  dapat  mengetahui
kualitas  investasi  obligasi  yang  diminati.  Di  Indonesia  lembaga  pemeringkat  yang diberi  otoritas  oleh  Bapepam  untuk  melakukan  evaluasi  obligasi  adalah  PT
Pemeringkat  Efek  Indonesia  PEFINDO  dan  PT  Kasnic  Credit  Rating  Indonesia KCRI.  Proses  pemeringkatan  didasarkan  pada  kinerja  keuangan  dan  kinerja  non
keuangan. Reilly  dan  Brown  2006:658  mendefinisikan  peringkat  obligasi  yang
digunakan  untuk  menilai  perusahaan  dan  efek  utang  jangka  menengah-panjang antara lain sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
AAA = Merupakan rating tertinggi yang mengindikasikan perusahaan dengan risiko
investasi  paling  rendah,  berkemampuan  paling  baik  untuk  membayar bunga  dan  utang  pokok  utang  dari  seluruh  kewajiban  finansialnya  sesuai
dengan perjanjian
AA =   Obligasi dengan kualitas bagus, mengindikasikan perusahaan dengan risiko
investasi  sangat  rendah  dan  berkemampuan  sangat  baik  untuk  membayar bunga  dan  pokok  utang  dari  seluruh  kewajiban  finansialnya  sesuai  dengan
yang dijanjikan dan tidak mudah dipengaruhi oleh perubahan keadaan.
A =  Perusahaan  dengan  risiko  investasi  rendah  dan  berkemampuan  baik  untuk
membayar  bunga  dan  pokok  utang  dari  seluruh  kewajiban  finansialnya sesuai dengan yang dijanjikan dan hanya sedikit dipengaruhi oleh perubahan
keadaan yang merugikan
BBB =  Merupakan  perusahaan  dengan  risiko  investasi  cukup  rendah  dan
berkemampuan  cukup  baik  dalam  membayar  bunga  dan  pokok  utang  dari seluruh  kewajiban  finansialnya  sesuai  dengan  yang  dijanjikan,  meskipun
kemampuan  tersebut  cukup  peka  terhadap  perubahan  keadaan  yang merugikan.
BB =  Perusahaan  yang  masih  mampu  membayar  bunga  dan  pokok  utang  dari
seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang dijanjikan, namun risiko investasi  cukup  tinggi  dan  sangat  peka  terhadap  perubahan  keadaan  yang
merugikan.
B =   Perusahaan dengan risiko investasi sangat tinggi dan berkemampuan sangat
terbatas  untuk  membayar  bunga  dan  pokok  utang  dari  seluruh  kewajiban finansialnya sesuai dengan yang dijanjikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
CCC =   Perusahaan  yang  tidak    mampu    lagi  untuk  memenuhi  segala  kewajiban
finansialnya
D =   Utang efek yang macet atau perusahaan yang sudah berhenti berusaha
Berdasarkan  ketentuan  Bapepam  SK-024  LGL  BES  XI  2004  tanggal  25 November  2004  emiten  yang  akan  melakukan  Pencatatan  Efek  Bersifat  Utang  di
Bursa wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1.  memenuhi  ketentuan  umum  pencatatan  Efek  sebagaimana  dimaksud  dalam
Peraturan  Pencatatan  Efek  Nomor  I.A  tentang  Ketentuan  Umum  Pencatatan Efek Nomor  I.A.1 tentang Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dan Nomor
I.A.2 tentang Pencatatan Awal Efek, 2.  berbentuk Badan Hukum,
3.  telah beroperasi sekurang-kurangnya 3 tiga tahun, 4.  ekuitas sekurang-kurangnya Rp 20.000.000.000,- dua puluh miliar Rupiah,
5.  menghasilkan laba usaha untuk 1 satu tahun terakhir, 6.  pernyataan Pendaftaran telah Efektif,
7.  laporan  keuangan  telah  diperiksa  Akuntan  Publik  yang  terdaftar  di  Bapepam untuk  periode  3  tiga  tahun  terakhir  berturut-turut  dengan  sekurangkurangnya
memperoleh pendapat Wajar Dengan Pengecualian WDP, dan 8.  hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di
Bapepam sekurang-kurangnya BBB- investment grade.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi