perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian  mengenai  manajemen  laba  telah  banyak  dilakukan  baik  di  luar negeri maupun di Indonesia terutama yang dikaitkan dengan peristiwa Initial Public
Offerings  Dechow,  Sloan  dan  Sweeney,  1995;  Teoh,  Welch  dan  Wong,  1998a; Gumanti, 2001; Ball dan Shivakumar, 2006; dan Bachrudin, 2005, serta penawaran
Seasoned Equity Offerings Teoh et al., 1998b dan  Astuti, 2005. Beberapa literatur tersebut  menunjukkan  bukti  empiris  munculnya  praktik  manajemen  laba  pada
perspektif pasar saham. Berdasarkan penelitian terdahulu yang penulis kemukakan di atas  maka,  penelitian  ini  dimaksudkan  untuk  memperluas  penelitian  terdahulu
dengan melakukan studi praktik manajemen laba terkait emisi obligasi. Obligasi  merupakan  salah  satu  instrumen  pasar  modal  yang  memberikan
pendapatan  tetap  bagi  pemegangnya.  Salah  satu  bentuk  informasi  yang  dapat mempengaruhi  harga  dari  sekuritas  adalah  pengumuman  yang  berhubungan  dengan
utang  misalnya  peringkat  utang  Hartono,  2003.  Namun  obligasi  memiliki  risiko gagal  bayar  default  risk  ketika  emiten  gagal  memenuhi  kewajiban  pembayaran
kupon atau bunga obligasi yang sudah jatuh tempo. Obligasi  dianalisis  dengan  menggunakan  peringkat  obligasi.  Informasi
peringkat  obligasi  mempunyai  peranan  penting  sebagai  signal  dari  kinerja  suatu perusahaan.  Signal  ini  digunakan  sebagai  salah  satu  dasar  pembuatan  keputusan
pengguna  informasi.  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Klinger  dan  Sarig  1999 menemukan  bukti  empiris  bahwa  kandungan  informasi  dalam  peringkat  tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
berdampak terhadap nilai perusahaan namun berdampak pada kenaikan penurunan nilai  utang  dan  nilai  ekuitas.  Elayan,  Hsu  dan  Mayer  2003  menguji  reaksi
pengumuman peringkat obligasi untuk small market dan large market. Penelitian ini menemukan  bukti  empiris  adanya  reaksi  positif  pada  penempatan  pengumuman
positif  dari  obligasi  pada  pasar  modal  di  New  Zealand.  Dalam  penelitiannya, Zuhrotun  dan  Baridwan  2005  menemukan  bukti  ada  perbedaan  kinerja  obligasi
sebelum  dan  sesudah  pengumuman  peringkat  pada  obligasi  yang  mengalami downgrade,  hal  ini  mengindikasikan  bahwa  pengumuman  downgrade  memiliki
kandungan informasi. Jorion dan Zhang 2006 menguji kandungan informasi dalam perubahan  peringkat  obligasi  terhadap  harga  saham,  yang  menunjukkan  hasil  efek
informasi  yang  lebih  kuat  untuk  perubahan  peringkat  yang  menurun.  Penelitian Karyani  dan  Manurung  2006  menguji  pengaruh  perubahan  peringkat  obligasi
terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta  yang membuktikan bahwa secara parsial, variabel Earning Per Share perusahaan yang mengalami peningkatan
upgrade  peringkat  obligasi  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  average abnormal  return  saham.  Berdasarkan  hasil  penelitian  tersebut  dapat  disimpulkan
bahwa  peringkat  obligasi  memuat  kandungan  informasi  yang  dapat  mempengaruhi persepsi investor.
Dewan  Standar  Akuntansi  Keuangan  berusaha  menyusun  standar  yang tepat, agar laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan mencerminkan realitas
dari  suatu  entitas  bisnis.  Pada  kenyataannya,  kelonggaran  dari  standar  yang ditetapkan  seringkali  disalahgunakan  oleh  pihak  manajemen  untuk  melakukan
perekayasaan laba. Cara pandang dalam memahami manajemen laba yang dilakukan oleh  manajemen  perusahaan  terkait  emisi  obligasi  adalah  manajemen  laba  yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
bertujuan  untuk  memberikan  keuntungan  kepada  semua  pihak  yang  terkait  dalam kontrak efficient contracting perspective Scott, 2000.
Penelitian  ini  penting  dengan  alasan  investor  memerlukan  informasi peringkat  obligasi  yang  dapat  digunakan  sebagai  pedoman  dalam  mengambil
keputusan  investasi.  Informasi  keuangan  yang  dikeluarkan  oleh  perusahaan  emiten diharapkan benar-benar mencerminkan kinerja keuangan penerbit sehingga peringkat
obligasi  yang  dikeluarkan  oleh  lembaga  pemeringkat  dapat  memberikan  gambaran mengenai  kemampuan  emiten  dalam  memenuhi  kewajibannya.  Mengacu  pada
ketentuan Bapepam SK-024 LGL BES XI 2004 tanggal 25 November 2004 yang menyatakan  bahwa  hasil  pemeringkatan  Efek  dari  lembaga  pemeringkat  Efek  yang
terdaftar  di  Bapepam  sekurang-kurangnya  BBB-  investment  grade,  maka manajemen laba dipandang sebagai tindakan rasional manajer untuk mempengaruhi
peringkat  obligasi  pada  saat  emisi.  Laba  merupakan  faktor  penting  yang mempengaruhi  peringkat  obligasi  karena  laba  merupakan  proksi  kemampuan  kas
untuk  pembayaran  pokok  dan  bunga  obligasi.    Perusahaan  yang  melakukan  emisi obligasi  diduga  akan  melakukan  manajemen  laba  agar  memperoleh  hasil
pemeringkatan  yang  baik.  Adanya  praktik  manajemen  laba  menyebabkan  informasi yang terkandung dalam laporan keuangan menjadi bias.
Bukti empiris dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para  pengguna  laporan  keuangan  dalam  memahami  praktik  manajemen  laba
mengingat laporan keuangan merupakan sarana komunikasi yang dimanfaatkan oleh perusahaan kepada pemakainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
B. Perumusan Masalah