perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
3.  perusahaan  yang  mempublikasikan  laporan  keuangan  audit  lengkap  selama periode pengamatan, dan
4.  tidak  termasuk  perusahaan  dalam  daftar  de-listing  dan  dihentikan perdagangannya oleh Bapepam.
Perusahaan  sektor  finansial  tidak  dimasukkan  ke  dalam  sampel dimaksudkan  untuk  mengurangi  bias  yang  ditimbulkan  dari  perbedaan  jenis
perusahaan terkait dengan aktivitas utamanya.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Independen penelitian ini adalah Manajemen Laba
Pengukuran  manajemen  laba  akrual  menggunakan  discretionary  accruals sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan  Modified Jones Model Dechow  et
al.,  1995.  Alasan  pemilihan  model  Jones  yang  dimodifikasi  ini  karena  model  ini dianggap  sebagai  model  yang  paling  baik  dalam  mendeteksi  manajemen  laba
dibandingkan dengan model lain serta memberikan hasil yang paling kuat Dechow et al., 1995.
Langkah-langkah dalam menghitung discretionary accruals sebagai berikut:
TA total accrual = Net income – Cash flow from operation………….1
Nilai total accrual TA diestimasi dengan persaman regresi OLS sebagai berikut:
TatAt- 1=α1 1At-1 + α2 ΔREVtAt-1 + α3 PPEtAt-1 + ε…..….2
Keterangan: At-1 = Total aset pada periode t-1,
ΔREVt = Perubahan pendapatan dalam periode t, PPEt = Property, Plan, and Equipment, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
α1, α2, α3 = koefisien regresi. Dengan  menggunakan  koefisien  regresi  di  atas,  nilai  non  discretionary  accruals
NDA dapat dihitung dengan rumus:
NDA = α1 1At-1 + α2 ΔREVt-ΔRECtAt-1 + α3 PPEtAt-1…….3
Keterangan: ΔRECt = Perubahan piutang bersih dalam periode t
Selanjutnya discretionary accrual DA dapat dihitung sebagai berikut:
DACit = TAt At-1-NDA………………………………..………………..4
Keterangan: DACit = Discretionary accruals pada periode t, dan
NDA = Non discretionary accruals.
2. Variabel Dependen penelitian ini adalah Peringkat obligasi
Peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat berupa skala huruf, sehingga agar dapat digunakan dalam permodelan dan diolah maka dilakukan
mekanisme  konversi  peringkat  ke  dalam  bentuk  angka.  Pengukuran  peringkat obligasi  menggunakan  interpretasi  dari  penelitian  Gu  dan  Zhao  2006  yang
menggunakan  kode  19  sampai  dengan  1  dengan  maksud  bobot  yang  tinggi  lebih merepresentasikan peringkat yang lebih tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
Tabel 1 Skala Peringkat Obligasi
Peringkat Obligasi Skala
AAA 19
AA+ 18
AA 17
AA- 16
A+ 15
A 14
A- 13
BBB+ 12
BBB+ 11
BBB- 10
BB+ 9
BB 8
BB- 7
B+ 6
B 5
B- 4
CCC+ 3
CCC+ 2
CCC- 1
3. Variabel Kontrol