Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

2 Faktor sekolah, meliputi: a Pendidik b Metode mengajar c Kurikulum d Relasi pendidik dengan peserta didik e Relasi peserta didik dengan peserta didik f Disiplin sekolah g Alat pelajaran h Waktu sekolah 3 Faktor masyarakat, meliputi: a Kegiatan peserta didik dalam masyarakat b Media masa c Teman bergaul d Bentuk kehidupan masyarakat 33

3. Kriteria Pengukuran Hasil Belajar

Untuk mengukur baik buruknya hasil belajar peserta didik maka diperlukan suatu tindakan yaitu evaluasi. Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap tingkat keberhasilan peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Evaluasi adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang peserta didik sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 34 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi sangat diperlukan dalam pendidikan dan pengajaran untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dicapai peserta didik. Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran meliputi tiga fase yaitu: a. Pre tes tes awal Dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat kemampuan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari. b. Proses-proses Pembelajaran yang dilakukan pendidik berpegang pada program kegiatan c. Pos tes tes akhir evaluasi Materi pembelajaran yang diteskan dalam evaluasi sama dengan pre tes. 33 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi , Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 54-71 34 Muhibbin Syah , Psikologi Belajar , Jakarta: Raja Grafindo, 2009, h. 197 Melalui evaluasi tersebut akan dapat menghasilkan pengukuran yang sesuai dengan kemampuan yang sebenarnya sehingga dapat diketahui dengan pasti pada taraf masing-masing peserta didik itu memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Taraf kemampuan keberhasilan dinyatakan dengan evaluasi yakni dengan nilai.

D. Pendidikan Agama Islam

Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar Pendidikan Agama Islam berikut pengertiannya:

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan dan sikap. Belajar adalah karakteristik yang membedakan manusia dengan mahluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. 35 Belajar adalah suatu perubahan yang relativ permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktek atau latihan. Belajar berbeda dengan pertumbuhan dewasa, dimana perubahan tersebut dari hasil genetic. Perubahan tingkah laku individu sebagai hasil belajar ditunjukan dengan berbagai aspek seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, persepsi, motivasi dan gabungan dari aspek-aspek tersebut. Sedangkan pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, dimana kegiatan pendidik sebagai pendidik harus mengajar dan murid sebagai terdidik yang belajar. Dari sisi peserta didik sebagai pelaku belajar dan sisi pendidik sebagai pembelajar, 35 Bahruddin dan Wahyuni Esa, Teori Belajar Dan Pembelajaran , Jogyakarta: Ar-Ruzz Media Group, 2007, h. 34 dapat ditemukan adanya perbedaan dan persamaan. Hubungan pendidik dan peserta didik adalah hubungan fungsional, dalam arti pelaku pendidik dan pelaku terdidik. Dari segi tujuan akan dicapai baik pendidik maupun peserta didik sama-sama mempunyai tujuan sendiri-sendiri. Meskipun demikian, tujuan pendidik dan peserta didik tersebut dapat dipersatukan dalam tujuan instruksional. Belajar dan perkembangan merupakan proses internal peserta didik. Pada belajar dan perkembangan, peserta didik sendiri yang mengalami, melakukan, dan menghayatinya. Inilah yang dimaksud dengan pembelajaran, dimana proses interaksi terjadi antara pendidik dengan peserta didik, yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan mental, sehingga menjadi mandiri yang utuh disamping itu pula proses belajar tersebut terjadi berkat peserta didik memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar. 36 Dalam proses belajar tersebut, peserta didik menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar, kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi suku rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran belajar, penguatan, evaluasi dan keberhasilan belajar, menyebabkan peserta didik semakin sadar akan kemampuan dirinya. Kegiatan interaksi belajar mengajar pendidik membelajarkan peserta didik dengan harapan bahwa peserta didik belajar. Maka ranah-ranah tersebut semakin berfungsi. Sebagai ilustrasi, pada ranah kognitif peserta didik dapat memiliki pengetahuan, pemahaman, dan menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi. Pada ranah afektif peserta didik dapat melakukan penerimaan, partisipasi, menentukan 36 Dimyati, Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran , Jakarta: Rineka Cipta, 1999, h. 7

Dokumen yang terkait

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MELALUI METODE Optimalisasi Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Dalam Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Melalui Metode Seminar Kelas Semester Gasal Tahun Pelajar

0 3 19

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 POLANHARJO KLATEN TAHUN Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Polanharjo Klaten Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 8 13

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA(PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMP NEGERI 1 KUTABULUH).

0 5 32

PENERAPAN STRATEGI CARD SHORT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 04 PUJODADI KECAMATAN PARDASUKA KABUPATEN PRINGSEWU

0 0 141

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI DAN RESITASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TUMBU KARANGASEM

0 0 9

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa SMP

0 0 7

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI REMEDIAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 TOLITOLI

0 0 175

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMP NEGERI 2 TAMALATEA KABUPATEN JENEPONTO

0 0 77

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian - Upaya guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan minat belajar mata pelajaran pendidikan agama islam pada peserta didik kelas VII di Smp Negri 2 Adiluwih Pringsewu - Raden Intan Repository

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 2 95