18
lintas waktu yang berkaitan dengan masa lampau, masa sekarang dan masa yang mendatang.
d Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan cara untuk mengumpulkan data melalui dokumentasi yang tersedia. Teknik ini untuk menggali data
tentang visi dan misi, program sekolah, profil SMP Negeri 1 Pagelaran Kabupaten Pringsewu, keadaan tenaga pengajar, jumlah peserta didik,
serta keadaan sarana dan prasarana SMP Negeri 1 Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
G. Teknik Analisis Data
Data yang dianalisi diwakili oleh moment refleksi putaran penelitian tindakan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merefleksi hasil
pengamatan dan wawancara terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Berikut langkah-langkah analisis data yang penulis gunakan:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah kegiatan menyajikan data inti atau pokok, sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan tajam mengenai hasil
pengamatan, wawancara, serta dokumentasi.
14
Reduksi data dalam penelitian ini dengan cara menyajikan data inti atau pokok yang mencakup keseluruhan hasil
penelitian tanpa mengabaikan data-data pendukung yaitu mencakup proses
14
Kunandar,
Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru
, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010, h. 101
19
pemilihan, pemuatan, penyederhanaan, dan transformasi data kasar yang diperoleh dari catatan lapangan.
Data yang terkumpul demikian banyak dan kompleks, serta masih tercampur aduk kemudian direduksi. Reduksi data merupakan aktivitas memilih
data. Data yang dianggap relevan dan penting yang berkaitan dengan kreativitas pendidik dalam proses pembelajaran PAI. Data yang tidak terkait dengan
permasalahan tidak disajikan dalam bentuk laporan.
15
2. Display Data
Supaya data yang banyak dan telah direduksi mudah dipahami baik oleh peneliti maupun orang lain, maka data tersebut perlu disajikan. Bentuk
penyajiannya adalah teks naratif pengungkapan secara tertulis. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam mendeskripsikan suatu peristiwa. Analisis data
pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif artinya analisis berdasarkan data observasi lapangan dan pandangan secara teoritis untuk mendeskripsikan
secara jelas tentang kreativitas pendidik dalam proses pembelajaran.
3. Menarik Kesimpulan atau Verifikasi
Data yang sudah dipolakan kemudian difokuskan dan disusun secara sistematis dalam bentuk naratif. Kemudian melalui induksi, data tersebut
disimpulkan sehingga makna data tersebut dapat ditemukan dalam bentuk tafsiran dan argumentasi. Kesimpulan yang diambil sekiranya masih terdapat
kekurangan maka akan ditambahkan.
15
Beni Ahmad Saebani,
Metode Penelitian
, Bandung: CV Pustaka Setia, 2008, h. 95
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran 1. Pengertian Metode Pembelajaran
Mengajar adalah suatu seni sehingga tiap-tiap pendidik akan berbeda-beda dalam mengajar sesuai dengan bakat, kemampuan dan ketrampilan masing-masing.
Sebagai suatu seni maka dalam setiap mengajar pendidik harus bisa memberikan kesenangan, kepuasan dan kenyamanan pada peserta didik, agar peserta didik dapat
bergairah dan mempunyai semangat belajar yang tinggi. Dalam proses belajar mengajar, pendidik sebagai fasilitator peserta didik dalam
belajar harus memiliki strategi yang efektif dan efisien, agar dapat mengoptimalkan kualitas pembelajaran. Salah satu cara untuk memiliki strategi itu adalah harus
menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dari pengertian ini dapat diketahui bahwa metode merupakan suatu cara yang dipakai
untuk mencapai tujuan, serta suatu ilmu dalam merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen yang lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Metode
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan pengajaran. Surihadi Saputro menjelaskan bahwa metode adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat
untuk mencapai tujuan. Metode adalah cara-cara yang dilaksanakan untuk mengadakan interaksi belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
16
16
Surihadi Saputro,
Dasar-Dasar Metodologi Pengajaran Umum
, Malang: IKIP Malang, 1993, h. 143