Proses Keputusan Konsumen Perilaku Konsumen

muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan oleh konsumen. Kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang disebut sebagai motivasi. Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan Engel, et al, 1994. Menurut Engel, et al 1994, sikap attitude adalah suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan. Kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia yang terbedakan dan menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya Kotler, 2002. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya Kotler, 2002. Sedangkan demografi adalah mendeskripsikan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, pendapatan, dan pendidikan Engel, et al, 1994. 3. Proses Psikologis Menurut Engel, et al 1994, proses psikologis terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, dan perubahan sikap atau perilaku. Pengolahan informasi adalah menyampaikan cara-cara dimana informasi ditransformasikan, dikurangi, dirinci, disimpan, didapatkan kembali, dan digunakan. Pembelajaran adalah proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan sikap danatau perilaku. Sedangkan menurut Kotler 2002, pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Perubahan sikap dan perilaku mencerminkan pengaruh psikologis dasar yang menjadi subyek dari beberapa dasawarsa penelitian yang intensif Engel, et al, 1994.

2.3.2 Proses Keputusan Konsumen

Pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian. Gambar 2. Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor- faktor yang mempengaruhinya Engel, et al, 1994 Menurut Engel, et al 1994 Proses pengambilan keputusan pembelian atau mengkonsumsi suatu produk tertentu terdiri dari beberapa proses, yaitu: 1. Pengenalan Kebutuhan Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum bisa dikenali. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan, yaitu waktu, perubahan Pengaruh Lingkungan Budaya Kelas Sosial Pengaruh Pribadi Keluarga Pengaruh Situasi Perbedaan Individu Sumberdaya Konsumen Motivasi dan keterlibatan Pengetahuan Sikap Demografi Proses Psikologi Pengolahan Informasi Pembelajaran Perubahan Sikap Proses Keputusan Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian Hasil Strategi Pemasaran situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran. 2. Pencarian Informasi Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya pencarian internal dan mencari informasi dari luar pencarian eksternal. 3. Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, serta memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dihadapinya. Menurut Mowen dan Minor dalam Sumarwan 2002 proses evaluasi alternatif akan mengikuti pola apakah mengikuti model pengambilan keputusan the decision making perspective, model eksperimental the experimental perspective, atau model perilaku the behavioral perspective. 4. Keputusan Pembelian Tindakan pembelian merupakan tahap besar terakhir dari proses keputusan pembelian. Pada tahap ini konsumen harus mengambil keputusan kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana membayar. Pembelian merupakan fungsi dari dua determinan yaitu niat dan pengaruh lingkungan atau perbedaan individu Engel, et al, 1994. Pada fungsi kedua, situasi merupakan peubah yang paling menonjol. Niat pembelian pada konsumen memiliki dua kategori, yaitu 1 produk maupun merek dan 2 kelas produk. Niat pembelian pada kategori produk maupun merek dikenal sebagai pembelian yang terencana sepenuhnya, dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecahan masalah yang diperluas. Konsumen bersedia menyediakan waktu dan energi dalam berbelanja dan membeli, sehingga distribusi menjadi lebih selektif. Pembelian pada kelas produk saja, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat di tempat pembelian. Menurut Kotler 2002, ada dua faktor yang mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah pendirian orang lain. Sejauh mana pendirian orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang tergantung pada intensitas pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor kedua adalah situasi yang tidak diantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembeli. 5. Evaluasi Pasca Pembelian Setelah melakukan proses pembelian, konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan atas produk yang telah dikonsumsinya. Untuk itu, pemasar harus mengetahui sampai sejauh mana produk tersebut dapat memenuhi harapan dari konsumen. Hal itu akan berdampak pada tingkat penjualan perusahaan.

2.4. Bank