Sementara itu faktor informasi yang diperoleh dari media cetak Y
6
memiliki hubungan yang kuat dengan faktor pengaruh konsumen dalam memilih KUR dari media iklan Y
21
, yaitu sebesar 0,555628. Faktor informasi yang diperoleh dari pihak bank Y
7
memiliki hubungan yang cukup kuat dengan pengaruh pihak bank dalam pengambilan keputusan
konsumen Y
22
dengan nilai korelasi 0,569813. Pada faktor evaluasi alternatif bunga rendah pada saat memilih produk
KUR Y
8
memiliki hubungan yang kuat dengan faktor keputusan konsumen dalam memilih KUR karena bunga yang rendah Y
16
dengan nilai korelasi sebesar 0,539100. Faktor evaluasi alternatif plafond yang
sesuai dengan kebutuhan Y
9
memiliki hubungan yang kuat dengan faktor keunggulan plafond dari produk KUR Bank Bjb yang dirasakan oleh
konsumen Y
27
yaitu sebesar 0,517970. Evaluasi alternatif prosedur peminjaman yang mudah Y
10
memiliki hubungan yang kuat dengan faktor kepuasan konsumen Y
24
dengan nilai korelasi sebesar 0,534806. Faktor keunggulan waktu pencairan kredit Y
28
dan keunggulan prosedur Y
30
memiliki hubungan yang paling kuat dengan keunggulan jaminan Y
29
yaitu berturut-turut sebesar 0,510768 dan 0,525367. Artinya terdapat hubungan yang cukup kuat diantara tahapan proses
keputusan konsumen dalam pemilihan produk kredit KUR Bank Bjb. Hubungan yang terjadi tidak selalu sesuai tahapan, namun ada beberapa
tahapan yang terlewati dan hilang.
4.3.5 Korelasi Antar Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Konsumen X
Pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terdapat hubungan antara tiap faktornya. Pasangan yang memiliki hubungan kuat
pada proses keputusan konsumen dalam pemilihan produk KUR Bank Bjb adalah antara faktor budaya X
1
dengan motivasi usaha X
12
dengan nilai korelasi sebesar 0,511287. Artinya kedua faktor tersebut memangsaling
menguatkan dalam pelaksanaannya, karena faktor budaya yang telah tertanam dalam konsumen menggerakan mereka untuk memilih produk
KUR atau dengan kata lain faktor budaya yang memotivasi konsumen untuk memilih produk KUR Bank Bjb. Nilai korelasi yang diperoleh dari kedua
faktortersebut memiliki nilai lebih dari 0,5 sehingga korelasi diantarakedua faktor tersebut dapat dikatakan cukup kuat.
Faktor budaya kredit X
3
memiliki korelasi yang cukup kuat dengan faktor keluarga X
5
sebesar 0,524094.Artinya, faktor latar belakang keluarga berhubungan dekat dengan budaya seseorang dalam mengambil
kredit di bank, misalnya jika keluarga mereka telah terbiasa meminjam uang di bank maka konsumen pun akan melakukan hal yang sama yaitu
meminjam uang di bank. Hal ini sesuai dengan hasil korelasi yangcukup kuat yang didapatkan dari kedua faktor tersebut.Faktor teman X
6
memiliki korelasi yang cukup kuat dengan faktor saran teman X
7
dengan nilai korelasi sebesar0,652639. Hal tersebut dapat dijelaskan jika teman dari
konsumen banyak yang mengambil produk KUR di Bank Bjb maka teman tersebut akan menyarankan konsumen untuk mengambil produk KUR di
Bank Bjb, sehingga kedua faktor tersebut memiliki korelasi yang cukup kuat.
Faktor jaminan yang dimiliki oleh konsumen X
11
memiliki korelasi yang cukup kuat dengan faktor saran teman X
7
dengan nilai korelasi sebesar 0,514837. Jaminan yang dimiliki oleh konsumen dan dirasa cukup
untuk menjadi agunan dalam mengambil produk kredit menyebabkan teman mereka menyarankan konsumen untuk mengambil kredit KUR Bank Bjb,
sehingga kedua peubah ini memiliki korelasi yang cukup kuat. Sedangkan faktor gaya hidup kredit X
15
memiliki korelasi yang cukup kuat dengan faktor pernah menggunakan KUR sebelumnya X
23
dengan nilai korelasi sebesar 0,622748. Hal ini dapat dijelaskan dengan pengalaman konsumen
pernah menggunakan produk KUR sebelumnya maka mengambil kredit atau meminjam uang di bank sudah menjadi gaya hidup konsumen.
4.3.6 Korelasi Antara Faktor yang Mempengaruhi Keputusan