Nelayan purse seine Alat bantu penangkapan

Gambar 7 Desain konstruksi alat tangkap purse seine

5.1.3 Nelayan purse seine

Nelayan di PPI Blanakan Subang dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan daerah asalnya yaitu nelayan lokal dan nelayan pendatang. Berdasarkan waktu kerjanya, nelayan purse seine yang menjadi objek penelitian dapat dikategorikan sebagai nelayan penuh, karena seluruh waktu kerjanya digunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan. Jumlah nelayan yang mengoperasikan purse seine yaitu sebanyak 18-23 orang. Dalam melakukan operasi penangkapan ikan setiap nelayan memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga operasi penangkapan ikan dapat berjalan dengan lancar. Dalam pembagian tugas, nahkoda kapal memiliki tanggung jawab paling besar terhadap kelancaran operasi penangkapan ikan. Pembagian tugas nelayan purse seine dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Pembagian tugas dan tanggung jawab nelayan purse seine di PPI Blanakan Subang Sumber: Data primer diolah

5.1.4 Alat bantu penangkapan

Pengoperasian purse seine yang dilakukan oleh nelayan purse seine di daerah penelitian menggunakan beberapa alat bantu, diantaranya: rumpon, lampu dan serok. Manfaat yang diharapkan dengan penggunaan alat bantu penangkapan selain menghemat waktu dan bahan bakar juga dapat meningkatkan hasil tangkapan tiap satuan upaya penangkapan. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan setempat, rumpon ditanam sekitar 60-100 mil dari fishing base di perairan Laut Jawa dengan kedalaman lebih dari 40 meter. Mengacu pada SK Mentan Nomor 51KptsIK250197, maka rumpon yang digunakan nelayan purse seine setempat dapat dikategorikan sebagai rumpon perairan dangkal karena dipasang dan ditempatkan pada perairan laut dengan kedalaman kurang dari 200 meter. Konstruksi rumpon yang digunakan nelayan purse seine di daerah penelitian pada umumnya relatif sama dengan daerah lain di pulau jawa dengan memiliki empat komponen utama yaitu; pelampung yang terbuat dari bambu dan styrefoam, attractor yang terbuat dari daun kelapa, tali-temali yang terbuat dari bahan PE dan pemberat yang terbuat dari batu. Bahan yang digunakan untuk membuat rumpon mudah didapat dan proses pembuatannya tidak rumit sehingga dibuat sendiri oleh nelayan sebelum melaut. Konstruksi rumpon dapat dilihat pada Gambar 8. Spesifikasi dan komponen meterial rumpon disajikan dalam Tabel 10. No. Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab Jumlah Nelayan orang 1 Nahkoda Memimpin, mengemudikan kapal dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan operasi penangkapan ikan 1 2 Juru mesin Merawat dan memperbaiki mesin kapal 2 3 Juru masak memasak dan menyediakan makanan 1 4 Juru lampu Mengkondisikan lampu di laut saat setting malam hari 1 5 Juru arus Mengkondisikan rumpon di laut saat setting siang hari 2 6 Juru tawur Menurunkan jaring pertama kali saat setting 2 7 ABK Menarik dan merapihkan jaring 14 Tabel 10 Spesifikasi dan komponen material rumpon di PPI Blanakan Subang Sumber: Data primer diolah Gambar 8 Desain konstruksi rumpon Penggunaan lampu memiliki tujuan yang sama dengan rumpon, namun hanya digunakan pada pengoperasian dimalam hari. Lampu yang digunakan sebanyak 6 enam buah dengan masing-masing 150 W tipe Halogen dan merk Phillips. Konstruksi dibuat sedemikian rupa agar dapat mengapung pada saat dioperasikan dengan bantuan mesin potable. Merk mesin yang digunakan adalah Honda GX 160. Komponen Bahan Spesifikasi Pelampung floater a. Styrefoam P = 50 cm ; L = 30 cm ; T = 20 cm ∑ = 1 Buah b. Bambu P = 5 - 6 m ; Ø = 15 - 20 cm ∑ = 2 Buah Pemikat attractor Daun kelapa ∑ = 6 - 8 Pelepah Tali-temali rope Tali utama PE Ø 20 mm P = 50 - 70 m Tali pelampung PE Ø 20 mm P = 5 - 10 m Tali pemberat PE Ø 20 mm P = 5 - 10 m Kili-kili swivel Stainless stell ∑ = 1 Buah Pemberat sinker Batu ∑ = 1 Buah; W = 50 kg Penggunaan serok memiliki tujuan untuk mempermudah pengambilan hasil tangkapan yang telah terkumpul pada jaring untuk dipindahkan ke dalam palkah. Serok yang digunakan terbuat dari material besi sebagai kerangka dengan diameter 60-70 cm dan kantong yang terbuat dari bahan jaring.

5.1.5 Metode operasi penangkapan