Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sumberdaya Ikan Pelagis

mangkuk. Pengoperasian purse seine di PPI Blanakan cukup sederhana, ditandai dengan digunakannya rumpon dan penggunaan lampu sorot cahaya sebagai alat bantu penangkapan. Menurut Nugroho 2006, setelah pasca pelarangan pukat harimau tahun 1980, alat tangkap pukat cincin menjadi semi industri dan berkembang dengan cepat, baik kapasitas penangkapan ukuran kapal termasuk kekuatan mesin dan perluasan daerah penangkapan, maupun peningkatan efisiensi penangkapan melalui penggunaan jumlah lampu sorot cahaya yang cenderung meningkat. Selain lokasi PPI Blanakan Subang yang strategis, semakin eksisnya usaha perikanan purse seine dan banyaknya nelayan dari luar daerah yang menjual ikan di sana, maka sangatlah menarik untuk dilakukan suatu pengkajian atau penelitian denga n topik “Pengembangan Perikanan Purse Seine di PPI Blanakan Subang”. Dalam melakukan suatu kajian pengembangan perikanan tangkap yang berkelanjutan maka perlu dilakukan pengkajian melalui aspek biologi, teknis, sosial, dan ekonomi bioteknososionomi. Oleh karena itu ada empat aspek yang harus dipenuhi suatu teknologi penangkapan ikan yang akan dikembangkan, yaitu : 1 ditinjau dari biologi tidak merusak atau mengganggu kelestarian sumberdaya, 2 secara teknis efektif digunakan, 3 secara sosial dapat diterima masyarakat nelayan, dan 4 secara ekonomi, teknologi tersebut bersifat menguntungkan Haluan dan Nurani 1988.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1 Mengkaji kinerja usaha perikanan purse seine di PPI Blanakan Subang 2 Mengkaji kelayakan usaha perikanan purse seine dalam mengembangkan usaha perikanan purse seine di PPI Blanakan Subang yang berkelanjutan.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1 Sebagai sumber informasi kepada pengusaha yang akan melaksanakan usaha perikanan purse seine di PPI Blanakan, Kabupaten Subang. 2 Sebagai sumber informasi kepada pemerintah daerah atau lembaga pemerintah setempat dalam membuat kebijakan mengenai pengembangan usaha perikanan purse seine di PPI Blanakan, Kabupaten Subang. 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Ikan Pelagis

Ikan pelagis adalah ikan yang hidupnya di dekat permukaan laut. Salah satu sifat ikan pelagis yang paling penting bagi pemanfaatan usaha perikanan yang komersil adalah sifat mengelompok. Karena adanya sifat mengelompok ini, ikan dapat ditangkap dalam jumlah besar. Pola tingkah laku berkelompok pada ikan pelagis juga dipengaruhi oleh jenis dan ukurannya. Ikan pelagis pada umumnya berkelompok dan akan naik ke permukaan pada sore hari. Ikan-ikan tersebut akan menyebar di lapisan pertengahan perairan setelah matahari terbenam dan akan turun ke lapisan yang lebih dalam saat matahari terbit Laevastu dan Hela 1970. Hal-hal yang menyebabkan ikan membentuk gerombolan antara lain adalah: 1 sebagai perlindungan diri dari pemangsapredator; 2 mencari dan menangkap mangsa; 3 pemijahan; 4 musim dingin; 5 ruaya dan pergerakan; dan 6 pengaruh faktor dari lingkungan Mantiefel dan Radakov diacu dalam Gunarso 1985. Penyebaran ikan pelagis dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang sesuai dengan kondisi tubuhnya. Daerah yang banyak diminati ikan pelagis adalah daerah yang banyak mendapatkan cahaya matahari yang dikenal sebagai daerah fotik dengan suhu optimal yaitu berkisar 28 - 30 C. Pada siang hari suhu lapisan permukaan akan lebih tinggi sehingga ikan pelagis beruaya ke lapisan bawah Gunarso 1985. Pengkonsentrasian plankton mempengaruhi pengelompokan ikan pelagis. Plankton mengadakan migrasi harian secara vertikal dengan berbagai mekanisme. Pola pergerakan plankton akan diikuti oleh pola migrasi ikan-ikan pelagis Nybakken 1988. Berdasarkan ukurannya, Direktorat Jendral Perikanan 1999 mengelompokan ikan pelagis menjadi dua jenis, yaitu: 1 jenis ikan pelagis besar yaitu jenis ikan pelagis yang memiliki ukuran panjang 100 cm – 250 cm ukuran dewasa antara lain adalah tuna Thunnus sp, cakalang Katsuwonus pelamis, tenggiri Scomberomorus spp, tongkol Euthynus spp, setuhuk Xiphias spp dan lemadang Coryphaena spp. Jenis ikan pelagis besar, kecuali tongkol biasanya berada di perairan yang lebih dalam dengan salinitas yang lebih tinggi; 2 jenis ikan pelagis kecil yaitu jenis ikan pelagis yang memiliki ukuran 5 cm – 50 cm ukuran dewasa antara lain adalah ikan layang Decapterus spp, selar Selaroides spp, teri Stolephorus spp, japuh Dussumieria spp, tembang Sardinella fimbriata, lemuru Sardinella longiceps dan kembung Rastrelliger spp .

2.2 Deskripsi Unit Perikanan Purse Seine