merupakan suatu metode untuk menghitung perbandingan relatif sumbangan nilai tambah sebuah sektor di suatu daerah KabupatenKota terhadap sumbangan nilai
tambah sektor yang bersangkutan dalam skala provinsi atau nasional, jika LQi1 mengindikasikan ada kegiatan ekspor di sektor tersebut atau sektor basis B, sedangkan
LQi 1 disebut sektor nonbasis NB.
Sedangkan Analisis Shift Share adalah analisis yang bertujuan untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja perekonomian daerah dengan
membandingkannya dengan daerah yang lebih besar regional atau nasional, bila suatu daerah memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukannya dalam perekonomian
nasional, maka akan dapat ditemukan adanya shift pergeseran hasil pembangunan perekonomian daerah. Analisis Shift Share melihat nilai Proportional Shift PS dan
Differential Shift DS, nilai PS yang positif menunjukkan bahwa sektor tersebut tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di daerah lain atau memiliki
keuntungan lokasional yang baik, sedangkan jika PS dan DS negatif menunjukkan bahwa sektor ekonomi tersebut memiliki kontribusi yang sedikit bagi pertumbuhan
ekonomi wilayahnya. Dalam studi ini menggunakan model Input-Output sebagai alat analisis untuk
melihat sektor unggulan di suatu daerah, Dalam model Input-Output yang merupakan sektor unggulan ialah sektor yang memiliki nilai keterkaitan antar sektor yang tinggi
baik ke belakang maupun ke depan, mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi dan memiliki angka penyerapan tenaga kerja yang relatif besar.
2.1.4. Model Input-Output
Tabel Input-Output I-O digunakan untuk mendeskripsikan suatu industri dalam suatu perekonomian tetapi juga mencakup bagaimana cara mendeskripsikan
perubahan-perubahan struktur tersebut Glasson,1977. Tujuan utama dari model I-O
adalah untuk menjelaskan besarnya arus industriintersektor sehubungan dengan tingkat produksi masing-masing sektor. Dalam aplikasinya,model ini didasarkan atas model
keseimbangan umum. Terjadinya intergrasi ekonomi yang kuat, menyeluruh, dan berkelanjutan
diantara seluruh sektor ekonomi menjadi kunci keberhasilan pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, tidak akan mungkin suatu sektor ekonomi akan terus dapat
berkembang dengan mengandalkan kekuatan sektor itu sendiri. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya keterkaitan yang baik antara setiap sektor yang ada sehingga dapat
mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif. Model input-output I-O merupakan salah satu model yang dapat memaparkan
dengan jelas bagaimana interaksi antara pelaku ekonomi. Model ini diperkenalkan oleh Wassily Leontief pada tahun 1930-an. Melalui model ini dapat ditunjukan seberapa
besar keterkaitan antarsektor dalam perekonomian.. Sistem ekonomi yang dimaksud dapat diterapkan berupa sistem suatu bangsa atau dunia. Kemudian, model I-O juga
digunakan dalam analisis hubungan antarsektor di dalam suatu wilayah. Dalam model I- O pengaruh interaksi ekonomi dapat diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu : 1
pengaruh langsung, 2 pengaruh tidak langsung, 3 pengaruh total. Pengaruh langsung ialah pengaruh yang secara langsung dirasakan oleh suatu sektor yang outputnya
digunakan sebagai input dari produksi sektor yang bersangkutan. Sementara pengaruh tidak langsung merupakan pengaruh tidak langsung yang dirasakan oleh suatu sektor
yang outputnya tidak digunakan sebagai input dari produksi sektor yang bersangkutan. Tabel I-O sebagai alat analisis kuantitatif dalam perekonomian, mampu
memberikan gambaran yang menyeluruh dalam analisis ekonomi. Tabel I-O merupakan tabel yang menyajikan gambaran informasi dalam bentuk matriks baris dan kolom yang
menggambarkan transaksi barang dan jasa serta keterkaitan antara suatu sektor dengan
sektor lainnya. Isian sepanjang baris Tabel I-O menunjukkan pengalokasian output yang dihasilkan oleh suatu sektor untuk memenuhi permintaan antara dan prmintaan
akhir. Selain itu isian pada baris nilai tambah menunjukkan komposisi penciptaan nilai tambah sektoral.sedangkan isian sepanjang kolom menunjukkan struktur input yang
digunaan oleh masing-masing sektor dalam proses produksi, baik yang berupa input antara maupun input primer.
Tabel I-O dalam memberikan gambaran menyeluruh antara lain terkait dengan beberapa hal berikut:
1. Struktur perekonomian suatu wilayah yang mencakup output dan nilai tambah masing-masing sektor
2. Struktur input antara yaitu transaksi penggunaan barang dan jasa antar sektor-sektor produksi
3. Struktur penyediaan barang dan jasa, baik berupa produksi dalam negeri maupun barang impor yang berasal dari luar wilayah tersebut
4. Struktur permintaan barang dan jasa, baik itu berupa permintaan oleh berbagai sektor produksi maupun permintaan untuk konsumsi,investasi, dan ekspor.
Penggunaan model I-O telah dikembangkan scara luas dan sangat berguna dalam meneliti keadaan ekonomi suatu wilayah. Beberapa kegunaan analisis I-O dalam
penelitian perekonomian suatu wilayah antara lain: 1.
Memperkirakan dampak permintaan akhir terhadap output, nilai tambah, impor, penerimaan pajak dan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor
2. Mengetahui sektor-sektor yang pengaruhnya paling dominan terhadap
pertumbuhan ekonomi dan sektor –sektor yang paling peka terhadap
pertumbuhan ekonomi
3. Menggambarkan perekonomian suatu wilayah dan mengidentifikasikan
karakteristik struktur. perekonomian suatu wilayah 4.
Analisis perubahan harga,yaitu dengan melihat pengaruh secara langsung dan tidak langsung dari perubahan harga input terhadap output
5. Melihat komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa terutama dalam
analisis terhadap kebutuan impor dan kemungkinan subsitusinya.
2.1.4.1. Asumsi dan Keterbatasan Model Input-Output