Definisi dan Produk Sektor Hotel dan Restoran

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Sektor Hotel dan Restoran serta Keterkaitannya dengan Sektor Pariwisata

2.1.1.1. Definisi dan Produk Sektor Hotel dan Restoran

Istilah restoran berasal dari bahasa Perancis “ restourant” yang berarti restores of energy atau pemulihan tenaga. Restoran tidak hanya kebutuhan sosial tetapi juga kebutuhan secara biologi. Berbagai macam alasan untuk makan di restoran antara lain melepaskan diri dari kebosanan,untuk bersosialisasi, merasakan makanan yang berbeda yang biasanya disajikan di rumah, dan menghindari pekerjaan yang membosankan di tempat kerja Ardhiyansyah, 2005. Dengan demikian restoran dapat didefinisikan sebagai suatu usaha yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan makanan dan minuman. Menurut Ardiyansyah 2005, restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang di organisir secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumennya baik berupa makanan maupun minuman. Tujuan operasionalnya restoran adalah untuk mencari keuntungan, tetapi membuat puas para konsumennya pun merupakan tujuan operasional restoran yang utama. Hotel merupakan salah satu penunjang kegiatan pariwisata. Dalam proses perkembangan usaha perhotelan telah mampu memberikan kontribusi dan peranan yang cukup baik bagi terciptanya pariwisata yang nyaman. Daerah tujuan wisata, hotel yang berdiri biasanya merupakan hotel resort atau tempat peristihatan dan rekreasi yang ditunjukan bagi para wisatawan. Hotel adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan yang disediakan secara khusus, dimana setiap orang dapat menginap, makan, memperoleh pelayan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran BPS Jawa Barat, 2005. Marpaung 2002 mendefinisikan hotel sebagai suatu kegiatan usaha yang dikelola dengan menyediakan jasa pelayanan, makanan dan minuman, serta kamar untuk tidur atau istirahat bagi pelaku perjalanan wisatawan dengan membayar secara pantas sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan tanpa ada perjanjian khusus yang rumit. Restoran merupakan salah satu jenis usaha jasa boga atau pangan yang bertempat di sebagian atau diseluruh bangunan permanen yang dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penjualan makanan dan minuman bagi masyarakat umum di tempat usahanya. Marpaung 2002 menjelaskan bahwa pada dasarnya kebutuhan konsumen masyarakat akan jasa boga restoran berkaitan dengan tiga hal pokok, yaitu: physical product makanan dan minuman, psychological product yang mencakup sensual benefit cuci mata, suasana nyaman, sense of side kebersihan, kerapihan,dan kesopanan, sense of listening music, dan yang terakhir kebutuhan akan customer service product kecepatan,reservasi,kemudahan transaksi. BPS Provinsi Jawa Barat 2010 secara umum mengkualifikasikan hotel menjadi dua,yaitu: hotel melati, dan hotel berbintang. Ciri khusus hotel berbintang yaitu memiliki restoran sebagai salah satu fasilitas yang disediakan yang pengelolaannya menjadi satu fasilitas yang disediakan yang pengelolaanya menjadi satu dibawah manajemen hotel tersebut dan ditangani dengan lebih profesional oleh divisi yang secara khusus menangani restorannya. Selain itu, ciri khusus lainnya adalah hotel tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang seperti yang ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah Disparda. Persyaratan tersebut antara lain: a. persyaratan fisik seperti lokasi hotel dan kondisi bangunan b. bentuk pelayanan yang diberikan c. kualifikasi tenaga kerja, seperti pendidikan dan kesejahteraan karyawan d. fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia, seperti lapangan tenis, kolam renang dan diskotik e. jumlah kamar yang tersedia. Sedangkan untuk kualifikasi hotel melati belum memenuhi persyaratan sebagai hotel berbintang seperti yang ditentukan oleh Disparda. Menurut BPS Provinsi Jawa Barat 2010, beberapa bidang usaha layanan makanan dan minuman yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut: 1. Layanan komersial dan publik tidak terbatas a. Hotel : jasa layanan makanan dan minuman di hotel untuk tamu berupa room service, coffee shop, snack bar lounge, fasilitas banquet, restoran prasmanan b. Restoran biasa : tidak dilengkapi dengan akomodasi lainnya seperti tempat menginap. Biasanya berbeda berdasarkan menu sajian, misalnya restoran Padang, restoran sunda, stake house. c. Fast Food : mengutamakan kecepatan penyajian, misalnya fried chicken, dan hamburger. 2. Layanan komersial dan publik terbatas. d. Transport catering: terdapat di alat transportasi publik seperti kereta api, kapal laut, pesawat terbang atau tempat transit bis. e. Clubs: untuk langganan tertentu seperti kelompok olahraga, politik, sosial. Jarang terdapat di Indonesia, misalnya: Mercintile Club, Hilton Executive Club. 3. Layanan non komersial: usaha makanan dan minuman biasa seperti kantin di perkantoran, layanan rumah sakit, rumah jompo. Saat ini terus mengalami perkembangan. Menurut Marpaung 2002, pada dasarnya produk yang ditawarkan oleh sektor hotel dan restoran untuk dikonsumsi adalah berupa produk jasa pelayanan. Lengkapnya fasilitas atau saran yang dimiliki oleh pelaku usaha di sektor ini akan memberikan kepuasan tersendiri, sehingga memungkinkan para pelancong untuk melakukan kunjungan kembali. Usaha perhotelan pada umumnya memiliki bentuk pelayanan yang lebih variatif dibandingkan usaha di bidang restoran. Beberapa produk yang dimiliki oleh usaha perhotelan dan biasa dinikmati oleh masyarakat luas antara lain adalah sebagai berikut: 1. Produk terlihat, diantaranya adalah kamar tempat menginap, makanan dan minuman coffe break, bar,service room, laundry jasa pencucian, meeting room, sarana olahraga kolam renang, fitness centre, perawatan kecantikan spa, beauty centre, yoga, rekreasi ringan cuci mata, taman untuk anak-anak, hiburan karaoke, diskotik, toko kerajinan tangan handycraft, souvenir, toko jajanan lokaldaerah dan contoh produk lainnya. 2. Produk tak terlihat, diantaranya keamanan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan, keramah tamahan, kenyamanan, suasana santai dan informasi pariwisata. Usaha jasa restoran sebenarnya tidah berbeda jauh dengan produk usaha perhotelan, namun biasanya hanya menyediakan produk yang lebih sedikit variasinya. Produk-produk tersebut diantaranya makanan dan minuman, tempat rekreasi anak-anak taman, ruang pertemuan, hiburan ringan musik, suasana santai serta fasilitas pengunjung lainnya. Menurut Cooper 1999 pariwisata adalah serangkaian kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh perorangan,keluarga atau kelompok dari tempat tinggal asalnya ke berbagai tempat lain dengan tujuan melakukan kunjungan wisata dan bukan untuk bekerja atau mencari penghasilan di tempat tujuan. Kunjungan yang dimaksud bersifat sementara dan pada waktunya akan kembali pada tempat tinggal semula. Hal tersebut memiliki dua elemen penting yaitu, perjalanan itu sendiri dan tempat sementara di tempat tujuan dengan berbagai aktivitas wisatawanya. Menurut Sihite 2000 istilah pariwisata bersal dari bahasa sanksekerta yang secara etimologi bahasa berasal dari dua suku kata yaitu pari dan suku kata wisata. Pari berarti banyak atau berkali-kali, berputar-putar atau lengkap, sedangkan wisata berarti perjalanan yang dilakukan berkali-kali. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dijelaskan bahwa kepariwisataan adalah seluruh kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antar wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha. Definisi- definisi sebelumnya memperlihatkan bahwa pariwisata adalah menyangkut alasan dan tujuan dalam melakukan perjalanan. Pariwisata sebagai Industri Menurut Hasan 2008 membicarakan industri tentunya tidak terlepas dan membicarakan batasan pengertian pariwisata itu sendiri. Pariwista sebagai industri atau lebih dikenal dengan istilah “ Industri Pariwisata” belum dijumpai pengertiannya dalam peraturan perundangan di Indonesia. Namun demikian para ahli kepariwisataan telah merumuskan pengertian pariwisata tentang industri pariwisata. Industri pariwisata adalah keseluruhan rangkaian dan usaha menjual barang jasa yang diperlukan wisatawan, selama wisatawan melakukan perjalanan wisata sampai kembali ke tempat asalnya. Industri pariwisata dalam pengertian lain adalah yang berupa seluruh kegiatan pariwisata yang utuh.

2.1.1.2. Keterkaitan Sektor Hotel dan Restoran dengan Pariwisata dan Sektor Lainnya