Peranan Sektor Hotel dan Restoran Ditinjau dari Struktur Nilai Tambah Bruto

Kota Cirebon mengalami surplus di sektor hotel dan restoran sebesar Rp 36.129 juta. Adapun surplus hotel dan restoran ini disebabkan oleh ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan impor.

5.1.2.4. Peranan Sektor Hotel dan Restoran Ditinjau dari Struktur Nilai Tambah Bruto

Nilai tambah bruto merupakan balas jasa atas faktor produksi yang tercipta karena adanya kegiatan produksi yang terdiri dari upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan, dan pajak tidak langsung. Seperti yang terlihat pada Tabel 5.6. Bahwa besarnya nilai tambah bruto Kota Cirebon sebesar Rp.2.525.935 triliun yang berasal dari upah dan gaji sebesar Rp.71.955 miliar, penyusutan sebesar Rp.165.275 miliar, dan pajak tidak langsung sebesar Rp.2.288.705 triliun. Tabel 5.6. Struktur Nilai Tambah Bruto Sektor-Sektor Perekonomian Kota Cirebon Tahun 2005 juta rupiah Sektor Upah dan Gaji juta rupiah Surplus Usaha juta rupiah Rasio Upah Gaji dan Surplus Usaha juta rupiah Penyusutan juta rupiah Pajak Tak Langsung Netto juta rupiah Nilai Tambah Bruto Persen 1 67 220 3.597 3.884 0,15 2 11.255 46.193 1.354.964 1.412.411 55,92 3 3.906 14.176 40.964 59.046 2,34 4 6.481 5.026 43.446 54.954 2,18 5 15.967 9.501 386.264 411.732 16,30 6 11.871 51.053 186.973 249.897 9,89 7 11.893 24.733 148.405 185.031 7,33 8 6.265 10.851 60.111 77.227 3,06 9 4.251 3.523 63.980 71.754 2,84 TOTAL 71.955 165.275 2.288.705 2.525.935 100 Keterangan: 1 = Pertanian 6 = Hotel dan Restoran 2 = Industri Pengolahan 7 = Transportasi dan Komunikasi 3 = Listrik, Gas dan Air bersih 8 = Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4 = Bangunan 9 = Jasa-jasa 5 = Perdagangan Komponen pembentukan nilai tambah bruto hotel dan restoran menempati urutan ketiga yang terdiri dari upah dan gaji sebesar Rp.11.871 miliar, penyusutan sebesar Rp.51.053 miliar, dan pajak tidak langsung sebesar Rp.186.973 miliar. Nilai rasio komponen upah dan gaji dengan komponen surplus usaha dapat digunakan untuk mengukur keseimbangan distribusi pendapatan antara pemilik modal dan tenaga kerja. Distribusi pendapatan dikatakan seimbang apabila nilainya 1. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa sektor hotel dan restoran memiliki rasio antara upah dan gaji dengan surplus usaha yang kurang dari 1, dengan kondisi surplus usaha lebih kecil dari upah dan gaji yang artinya tidak adanya ketimpangan antara pemilik modal dengan pekerja dengan kata lain menunjukkan distribusi pendapatan di Kota Cirebon antara pemilik modal dengan pekerja sudah merata.

5.1.2.5. Peranan Sektor Hotel dan Restoran Ditinjau dari Struktur Output Sektoral