Perumusan Masalah Investasi di Sektor Hotel dan Restoran dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Kota Cirebon

1.2. Perumusan Masalah

Perekonomian Kota Cirebon masih harus ditingkatkan, karena jika dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi Kota Cirebon masih relatif rendah, dengan rata-rata sebesar 5,38 persen selama periode 2006-2008 dibandingkan dengan kota lain di Jawa Barat pada tahun yang sama seperti Kota Bogor, Kota Sukabumi dan Kota Bandung dengan nilai rata-rata masing-masing sebesar 6,06, 6,11 dan 7,85 dan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebesar 5,64 persen Lampiran 24. Demikian pula dalam hal pendapatan per kapita, pendapatan perkapita Kota Cirebon juga relatif rendah yaitu sebesar Rp.18.052.010 juta-Rp.20.631.977 selama periode 2006-2009 dibandingkan dengan pendapatan perkapita nasional pada tahun yang sama yaitu sebesar Rp.15.033.443-Rp.24.261.805 Tabel 1.2 dan Tabel 4.2. Jumlah pengangguran Kota Cirebon juga masih relatif tinggi dibandingkan dengan kabupatenkota lain di Jawa Barat Tabel 1.3. Dalam hal ini peningkatan investasi di sektor hotel dan restoran yang diharapkan mampu memecahkan masalah mendasar yaitu perannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperluas kesempatan kerja Tabel 1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Pendapatan Perkapita Tahun 2006-2009 Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRB perkapita juta rupiah 2006 5,50 15.033.443 2007 6,35 17.509.564 2008 6,01 21.666.747 2009 4,55 24.261.805 Rata-Rata 5,64 19.617.890 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2010. Namun demikian sektor hotel dan restoran di Kota Cirebon, disatu pihak laju pertumbuhan ekonominya relatif tinggi, menempati urutan kelima dari total sepuluh sektor yang ada di Kota Cirebon yaitu sebesar 4,37-6,10 persen dari tahun 2006-2009, sementara kontribusinya di Produk Domestik Regional Bruto PDRB sektor hotel dan restoran meskipun meningkat terus dari tahun ke tahun yaitu sebesar 2,27-2,8 persen dari tahun 2006-2009, namun memiliki kontribusi yang relatif kecil Tabel 1.5. Disisi lain investasi di sektor hotel dan restoran berfluktuasi dan relatif kecil Tabel 5.14. Tabel 1.3. Angka Pengangguran di Provinsi Jawa Barat Tahun 2006-2009 Jumlah Pengangguran Menurut Asal Kota Kabupaten 2006 2007 2008 2009 Angka Pengangguran Orang Angka Pengangguran Orang Angka Pengangguran Orang Angka Pengangguran Orang Kabupaten Bogor 194.902 204.858 193.244 194.221 Sukabumi 117.451 132.795 126.968 77.405 Cianjur 94.797 83.072 78.523 99.888 Bandung 293.148 308.760 298.918 172.899 Garut 84.975 70.140 69.741 75.813 Tasikmalaya 78.955 67.735 60.272 54.444 Ciamis 57.480 48.408 43.592 49.009 Sumedang 38.320 37.665 34.915 50.866 Subang 51.224 48.218 38.941 53.581 Puwakarta 32.485 30.916 28.413 39.096 Karawang 123.830 134.873 121.800 136.572 Bekasi 82.280 77.484 76.390 105.493 Kota Bogor 51.012 53.251 47.285 90.638 Sukabumi 21.609 19.838 17.638 25.283 Bandung 143.154 148.422 134.992 152.953 Cirebon 118.963 129.336 176.675 221.723 Bekasi 123.304 99.944 97.680 147.410 Depok 75.843 73.000 70.336 71.182 Cimahi 40.454 41.409 38.885 41.723 Tasikmalaya 32.486 37.352 35.132 22.356 Banjar 10.904 11.494 8.614 4.939 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2010. Dengan demikian menjadi pertanyaan apakah sektor hotel dan restoran dapat menjadi leading sektor dan dengan adanya peningkatan investasi di sektor hotel dan restoran, dapatkah memecahkan masalah ekonomi mendasar yaitu perannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi mengatasi masalah pengangguran di Kota Cirebon. Peningkatan investasi di sektor yang merupakan sektor unggulan atau leading sektor dimaksudkan agar dana pemerintah yang terbatas akan lebih efisien. Tabel 1.4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Cirebon Atas Dasar Harga Konstan 2006-2009 Sektor 2006 2007 2008 2009 Pertanian 0,18 3,88 4,39 1,88 Pertambangan Industri 3,83 3,45 3,45 0,09 Listrik, Gas dan Air Bersih 4,11 8,52 8,52 9,46 Bangunan 9,84 8,30 8,30 9,32 Perdagangan 2,60 3,00 3,30 3,10 Hotel dan Restoran 4,37 5,15 7,10 6,01 Pengangkutan 4,72 5,01 5,01 2,36 Keuangan 7,96 12,39 12,39 10,96 Jasa 7,81 9,31 9,31 9,40 TOTAL 5,54 6,17 5,64 5,04 Sumber: BPS Kota Cirebon, 2010. Sehubungan dengan permasalahan di atas, secara detail pertanyaan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana keterkaitan sektor hotel dan restoran dengan sektor lainnya dalam perekonomian kota Cirebon? 2. Bagaimana multiplier output, pendapatan dan tenaga kerja sektor hotel dan restoran dalam perekonomian Kota Cirebon? 3. Berapa besar dampak investasi sektor hotel dan restoran terhadap sektor-sektor lain dan perekonomian keseluruhan di Kota Cirebon? Tabel 1.5. Produk Domestik Regional Bruto Kota Cirebon Atas Dasar Harga Konstan 2000, Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010 juta rupiah Sektor Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 juta rupiah 2005 2006 2007 2008 2009 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah 1 16.251 0,35 17.118 0,33 17.782 0,32 18.546 0,32 18.895 0,31 2 3 1.881.356 40,6 1.969.304 37,93 2.037.319 36,96 2.109.737 36,23 2,111,556.34 34,52 4 78.990 1,71 88.141 1,7 95.652 1,74 104.856 1,8 114.774 1,88 5 167.806 3,63 197.669 3,81 214.082 3,88 233.172 4 254.896 4,17 6 1.183.503 25,5 1.387.188 26,72 1.510.089 27,39 1.663.773 28,57 1.814.646 29,67 7 104.866 2,27 121.919 2,35 138.428 2,51 156.267 2,68 171.126 2,8 8 733.615 15,8 814.698 15,69 839.266 15,22 796.246 13,67 815.063 13,32 9 178.060 3,85 273.217 5,26 307.061 5,57 346.648 5,95 384.649 6,29 10 284.252 6,14 323.099 6,22 353.188 6,41 394.281 6,77 431.326 7,05 Total 4.628.702 100 5.192.354 100 5.512.869 100 5.823.528 100 6.116.933 100 Sumber: BPS Kota Cirebon, 2010. Keterangan: 1 = Pertanian 6 = Perdagangan 2 = Pertambangan dan Penggalian 7 = Hotel dan Restoran 3 = Industri Pengolahan 8 = Transportasi dan Komunikasi 4 = Listrik, Gas dan Air bersih 9 = Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5 = Bangunan 10 = Jasa- jasa

1.3 Tujuan Penelitian