KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis Tabel Input-Output kota Cirebon Tahun 2005 klasifikasi 22 sektor yang diagregasi menjadi 9 sektor, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Kontribusi sektor hotel dan restoran dalam perekonomian Kota Cirebon terhadap pembentukan permintaan total, permintaan akhir, permintan antara dan output sektoral menempati urutan kelima dari sepuluh sektor perekonomian Kota Cirebon, setelah sektor jasa sosial dan kemasyarakatan, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, angkutan dan komunikasi dan industri pengolahan. Sektor hotel dan restoran memiliki permintaan yang relatif kecil hal ini disebabkan karena tidak semua kalangan atau lapisan masyarakat dapat menikmati produk hotel dan restoran dimana biaya yang dikeluarkan relatif tinggi. Sektor hotel dan restoran ditinjau dari konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga juga menempati urutan kelima dan keempat, sementara dalam hal pembentukan nilai tambah bruto dan struktur investasi menempati urutan ketiga dan keenam, serta untuk ekspor netto menempati urutan kelima. 2. Berdasarkan hasil analisis keterkaitan khususnya koefisien penyebaran dan kepekaan penyebaran, sektor hotel dan restoran memiliki nilai yang relatif tinggi. Sektor hotel dan restoran lebih mampu meningkatkan sektor hilirnya daripada sektor hulunya, dimana sektor tersebut memiliki nilai kepekaan penyebaran yang lebih besar dari nilai koefisien penyebaran yaitu sebesar 2,36 dan menempati urutan kedua dari sepuluh sektor perekonomian di Kota Cirebon. Koefisien penyebaran di sektor hotel dan restoran menempati urutan keempat dari sepuluh sektor perekonomian Kota Cirebon, setelah sektor pertanian, pedagang besar dan eceran, listrik, gas dan air bersih dengan nilai sebesar 1,20. 3. Sektor hotel dan restoran memiliki nilai multiplier yang relatif tinggi khususnya untuk multiplier output dan multiplier pendapatan. Multiplier output sektor hotel dan restoran baik tipe I dan tipe II menempati urutan kedua dari sembilan sektor yang ada di perekonomian Kota Cirebon, setelah sektor pedagang besar dan eceran, dengan nilai pada tipe I sebesar 3,70 dan pada tipe II sebesar 3,86. Sementara untuk multiplier pendapatan, sektor hotel dan restoran baik tipe I dan tipe II menempati urutan ketiga dari sembilan sektor, setelah sektor pertanian dan industri pengolahan, dengan nilai sebesar tipe I sebesar 1,26 dan nilai tipe II sebesar 1,28. Namun demikian apabila dilihat dari multiplier tenaga kerja, sektor hotel dan restoran memiliki nilai yang relatif kecil untuk tipe I dan tipe II, dengan nilai tipe I sebesar 1,18 dan nilai multiplier tipe II sebesar 1,19. Kedua multiplier tenaga kerja tersebut menempati urutan kelima dari sembilan sektor perekonomian di Kota Cirebon. 4. Karena nilai keterkaitan dan multiplier sektor hotel dan restoran relatif tinggi, maka peningkatan investasi di sektor tersebut mampu meningkatkan perekonomian Kota Cirebon baik secara total maupun secara sektoral. Peningkatan investasi di sektor hotel dan restoran mampu meningkatkan output, pendapatan dan tenaga kerja, dengan kenaikan tertinggi secara nominal terjadi pada peningkatan output, sedangkan dari sisi persentase terjadi pada peningkatan tenaga kerja.

6.2. Saran