Investasi dan Pembangunan Ekonomi Daerah 1. Kaitan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
2.1.2. Investasi dan Pembangunan Ekonomi Daerah 2.1.2.1. Kaitan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses terjadi kenaikan produk nasional bruto rill atau pendapatan nasional rill. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang
bila terjadi pertumbuhan output rill. Output total rill suatu perekonomian bisa juga tetap konstan atau mengalami penurunan sepanjang waktu. Ini berarti perekonomian statis
atau mengalami penurunan stagnasi. Perubahan ekonomi meliputi baik pertumbuhan, statis ataupun stagnasi pendapatan nasional rill. Penurunan merupakan perubahan
negatif, sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan positif. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Ada tiga aspek yang
perlu diperhatikan yaitu proses, output perkapita dan jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses, bukan suatu gambaran ekonomi pada suatu saat. Disini
dapat dilihat aspek dinamis dari suatu perekonomian, yaitu melihat bagaimana perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu Hermawan, 2000.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output per kapita. Ada dua sisi hal yang perlu diperhatikan yaitu sisi output totalnya dan sisi jumlah penduduknya.
Output per kapita adalah output total dibagi jumlah penduduk. Jadi proses kenaikan output per kapita harus dianalisa dengan jalan melihat apa yang terjadi dengan output
total di satu pihak dan jumlah penduduk di lain pihak. Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya
yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Lincolin, 1999. Ada beberapa teori-teori modern dalam teori pertumbuhan, yaitu :
1.Harrod – Domar
Teori Harrod – Domar adalah perkembangan langsung dari teori makro Keynes
jangka pendek menjadi suatu teori makro jangka panjang. Aspek utama yang dikembangkan dari teori Keynes adalah aspek yang menyangkut peranan investasi
dalam jangka panjang. Dalam teori Keynes, pengeluaran investasi mempengaruhi permintaan agregat tetapi tidak mempengaruhi penawaran agregat. Harrod
– Domar melihat pengaruh investasi dalam perspektif waktu yang lebih panjang. Menurut kedua
ekonom ini, pengeluaran investasi tidak hanya mempunyai pengaruh lewat proses multiplier terhadap permintaan agregat, tetapi juga terhadap penawaran agregat melalui
pengaruhnya terhadap kapasitas produksi.
Sumber : Carlos, 2007
Gambar 2.1. Model Harrod Domar
Gambar 2.1. Menjelaskan fungsi produksi dari Harrod - Domar atau H-D, yang menggambarkan hubungan antara modal dan tenaga kerja. Sumbu tegak pada gambar 1,
Modal N
1
N
2
K
2
K
1
L
1
L
2
Tenaga Kerja
menunjukkan jumlah modal dan sumbu datar menunjukkan jumlah tenaga kerja. Modal dan tenaga kerja tidak dapat saling menggantikan satau sama lain. Misal untuk
memproduksi sebesar N1 diperlukan modal sebesara K1 dan tenaga kerja sebanyak L1, demikian pula untuk memproduksi sebesar N2, diperlukan modal sebesar K2 dan
tenaga kerja sebesar L2 dan seterusnya.
2.Robert Solow
Robert Solow mengembangkan model pertumbuhan ekonomi yang sekarang sering disebut dengan nama model pertumbuhan Neo Klasik. Model Solow
memusatkan perhatianya pada pertumbuhan penduduk, akumulasi kapital, kemajuan teknologi dan output saling berinteraksi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Kerangka
umum dari model Solow mirip dengan model Harrod-Domar, tetapi model Solow-Swan lebih luwes karena :
a. Menghindari masalah ketidakstabilan yang merupakan ciriwarranted rate of growth dalam model Harrod-Domar.
b. Bisa lebih luwes digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah distribusi pendapatan. Keluwesan ini terutama disebabkan oleh karena Solow dan Swan
menggunakan bentuk fungsi produksi yang lebih mudah dimanipulasikan secara aljabar. Berdasarkan Solow melukiskan secara diagram pola pertumbuhan steady state
yang bisa terjadi berdasarkan Gambar 2.2. garis lurus yang melalui titik original adalah fungsi nk. Sedangkan kurva lainnya menggambarkan fungsi, sfk. Garis ini ditarik
sedemikian rupa sehingga menunjukkan produktifitas marginal kapital yang semakin menurun. Pada titik pertemuan dua kurva itu, nk = sfk dan dkdt = 0. Pada waktu dkdt
= 0, rasio kapital-tenaga kerja adalah konstan dan stok kapital harus diperluas sama besar dengan laju pertumbuhan tenaga kerja, n. Serentak rasio kapital tenaga kerja k
tercapai, ia akan dipertahankan dan kapital beserta tenaga kerja akan tumbuh secara
proporsional. Dengan mengasumsikan return to scale sebagai konstan, output riil juga akan tumbuh dalam laju relatif n yang sama, dan output tenaga kerja per individu akan
konstan.
Sumber : Mankiw, 2008
Gambar 2.2. Model Solow
Rasio kapital-tenaga kerja, k, akan berperilaku jika ada perbedaan antara i dan
i
r
investasi aktual dan investasi yang diinginkan. Jika i
i
r
, ini berarti pertumbuhan kapital lebih cepat dibandingkan tenaga kerja, akibatnya k akan meningkat. Sebaliknya
jika yang terjadi i
i
r
, menunjukkan pertumbuhan kapital lebih lambat daripada pertumbuhan tenaga kerja, maka k akan turun. Kenaikan ataupun penurunan dari k
tersebut semuanya akan menuju kepada k yang merupakan rasio kapital-tenaga kerjapada steady state. Oleh karena pada steady state, k, dkdt = 0, ini berarti pada
saatk
1
k maka dkdt 0. Sedangkan untuk k
2
k maka dkdt 0. Berapapun nilai rasio kapital-tenaga kerja sebelumnya, sistem itu akan
berkembang ke arah keadaan pertumbuhan berimbang dalam laju yang alamiah. Apabila stok kapital sebelumnya di bawah rasio keseimbangan, kapital dan output
akantumbuh lebih cepat dari tenaga kerja sampai rasio keseimbangan tercapai. Jika rasio sebelumnya di atas nilai keseimbangan, kapital dan output akan tumbuh lebih
lambat daripada tenaga kerja. Pada dasarnya pertumbuhan output selalu terletak diantara pertumbuhan tenaga kerja dan pertumbuhan kapital.