UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris yaitu penelitian yang berfokus pada tujuan untuk penyelesaian masalah dan memiliki tahap – tahap logika,
metodenya kuat dan terorganisasi untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisanya dan membentuk suatu kesimpulan. Selain
penelitian empiris, penelitian ini juga merupakan penelitian korelasi yaitu melihat adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data – data yang diperlukan dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan data dari website
sahamok.com. Data yang diteliti adalah data perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2011 – 2013.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam penelitian ini, penulis menetapkan batasan operasional penelitian yaitu :
1. Data – data perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011 – 2013.
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Variabel bebasnya meliputi karakteristik komite audit yang pada penelitian ini diproksikan ke gender dan usia, stress kerja
yang diproksikan ke waktu mengaudit, pergantian auditor, dan biaya eksternal audit.
b. Variabel terikatnya yaitu kualitas audit
3.4 Defenisi Operasional Variabel 3.4.1 Gender
Gender merupakan hal yang perlu diperhatikan didalam sebuah organisasi.Ada yang menganggap keberadaan pria lebih dibutuhkan didalam
organisasi karena menurut sebagian orang pria lebih berani dan tegas dalam pengambilan keputusan.Namun ada juga yang menganggap bahwa
keberadaan wanita juga penting didalam sebuah organisasi karena dianggap wanita lebih teliti dan lebih hati – hati dalam membuat sebuah keputusan.
Karena perbedaan pendapat itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh keberadaan wanita dalam komite audit terhadap kualitas audit yang
dihasilkan. Diukur dengan variabel dummy = 1 jika ada anggota wanita didalam komite audit dan = 0 jika tidak.
3.4.2 Usia
Usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan tugasnya. Anggota komite audit yang berusia dewasa
madya 40 – 60 tahun akan mencapai jenjang karir sejauh yang mereka mampu serta posisi karir yang paling stabil. Semakin bertambah usia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
seseorang maka mereka dianggap akan semakin bijaksana dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan mereka. Selain itu, semakin
bertambah usia seseorang mereka dianggap memiliki banyak pengalaman. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh usia
terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan menggunakan usia komite audit yang tertera di annual report perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
3.4.3 Waktu Mengaudit
Didalam menjalankan tugasnya auditor membutuhkan waktu. Lamanya waktu mengaudit dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang barasal dari dalam diri auditor itu sendiri ataupun dari luar dirinya seperti masalah pribadi ataupu masalah yang timbul didalam organisasi atau
perusahaan yang diaudit yang menyebabkan seorang auditor dapat mengalami stress dalam pekerjaannya. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-36PMK2003 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, “Bapepam
mewajibkan setiap perusahaan publik yang terdaftar di Pasar Modal wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan
audit independen kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan
Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan auditor untuk mengaudit maka semakin rendah pula
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kualitas hasil audit yang disampaikannya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti stress kerja auditor yang diproksikan dari waktu yang
dibutuhkan auditor untuk mengaudit terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan menggunakan lamanya waktu mengaudit yang diperoleh dari
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3.4.4 Pergantian Auditor
Pergantian auditor merupakan perpindahan auditor atau perpindahan KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien. Pergantian auditor ini dapat
terjadi karena adanya regulasi dari pemerintah yang membatasi pemberian jasa audit yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No.
17PMK.012008, dimana pemberi jasa audit umum atas laporan keuangan dari entitas dilakukan KAP paling lama 6 enam tahun buku berturut – turut
dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama 3 tiga tahun buku berturut – turut, sehingga perusahaan memiliki beberapa alasan dan pertimbangan
sehingga melakukan pergantian auditor tersebut. Selain itu ketidakpuasan klien terhadap hasil audit yang disampaikan oleh auditor sebelumnya juga
dapat mempengaruhi sebuah perusahaan melakukan pergantian auditor. Hal inilah yang membuat penulis tertarik meneliti mengenai pengaruh
pergantian auditor terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan menggunakan variabel dummy = 1 jika perusahaan melakukan pergantian
auditor, = 0 jika perusahaan tidak melakukan pergantian auditor.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3.4.5 Biaya Eksternal Audit
Biaya eksternal audit adalah imbalan yang diterima auditor atas jasa mengaudit yang telah dilakukannya. Besaran biaya yang diterima oleh
auditor tergantung dari reputasi KAP dan ukuran perusahaan yang diaudit. Menurut peneliti terdahulu semakin besar fee yang diterima maka semakin
berkualitas juga hasil audit yang dihasilkan. Namun hal ini dipatahkan dengan kebangkrutan Enron dan World Com. Dimana meskipun mereka
telah diaudit oleh KAP yang ternama dan mengeluarkan biaya yang cukup besar namun hasil audit yang dihasilkan belum dapat membantu
menyelesaikan masalah yang ada didalam perusahaan sehingga perusahaan mengalami kebangkrutan. Hal inilah yang membuat penulis tertarik meneliti
pengaruh biaya eksternal audit terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dari besarnya biaya eksternal audit, namun karena besarnya biaya
eksternal audit tidak dapat dilihat secara pasti di laporan keuangan perusahaan maka penulis mengambil biaya professional sebagai data yang
akan digunakan untuk mengukur biaya eksternal audit, dan untuk memperkecil angka maka penulis melakukan logaritma natural untuk biaya
professional.
3.4.6 Kualitas Audit
Hasil audit dapat dikatakan berkualitas jika auditor mampu menemukan masalah atau kecurangan didalam perusahaan dan dapat
memberikan rekomendasi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
baik reputasi KAP maka semakin besar pula kepercayaan masyarakat akan kualitas hasil auditan yang dihasilkan. Hal ini yang membuat penulis tertarik
untuk menilai kualitas audit dari reputasi KAP. Diukur dengan menggunakan variabel dummy = 1 jika diaudit oleh KAP Big Four dan = 0
jika non Big Four.
Table 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Variabel
Penelitian Definisi
Pengukuran Skala
I N
D E
P E
N D
E N
Gender X
1
Gender adalah konstruksi sosial
yang ditanamkan oleh masyarakat
yang membedakan pria
dan wanita. Variabel dummy
= 1 jika terdapat wanita dalam
komite audit, = 0 jika tidak ada
Nominal
Usia X
2
Usia adalah suatu waktu untuk
mengukur lamanya
keberadaan makhluk didunia.
Usia komite audit yang tercantum di
annual report perusahaan
Rasio
Waktu Mengaudit
X
3
Waktu mengaudit adalah lamanya
waktu yang dibutuhkan
auditor untuk mengaudit
laporan keuangan perusahaan
Waktu mengaudit yang tercantum di
laporan keuangan persahaan
Rasio
Pergantian Auditor
X
4
Pergantian auditor adalah pergantian
yang dilakukan oleh organisasi
atau perusahaan terhadap auditor
yang mengaudit laporan
Variabel dummy = 1 jika
perusahaan melakukan
pergantian auditor, = 0 jika
perusahaan tidak melakukan
Nominal
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
keuangannya. pergantian auditor
Biaya Eksternal
Audit X
5
Biaya eksternal audit adalah
imbalan yang diterima auditor
atas jasa mengaudit yang
telah dilakukannya
Logaritma Natural Biaya
Profesional yang tercantum dalam
laporan keuangan yang telah diaudit
Rasio
DEPENDEN
Kualitas Audit
Y Kualitas audit
diproksikan dengan reputasi
auditor yang berafiliasi dengan
KAP Big Four dan Non Big Four
Variabel dummy = 1 jika
perusahaan diaudit oleh KAP
Big Four, = 0 Jikan diaudit oleh
KAP Non Big Four
Nominal
Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2015
3.5 Populasi dan Sampel
Menurut Erlina, 2011:80 populasi adalah : “sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian atau
benda yang mempunyai karakteristik tertentu, yang berada dalam satu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2011 hingga 2013.
Menurut Erlina, 2011:81 sampel adalah : “bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik
populasi”.Sampel yang diambil dari karakteristik haruslah representative atau mewakili. “Jika sampel kurang representitatif, akan mengakibatkan nilai yang
dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
sesungguhnya”. Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan
kriteria tertentu. Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI
tahun 2011 – 2013. 2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode penelitian
tahun 2011 – 2013. 3. Perusahaan yang memiliki data dan informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini. 4. Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan yang telah diaudit
oleh auditor independen dan mengungkapkan tata kelola perusahaan dalam laporan tahunan annual report selama periode penelitian
tahun 2011 – tahun 2013.
Table 3.2 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No. Kriteria
Jumlah Pelanggaran
Kriteria Akumulasi
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2011 – 2013.
138
2. Perusahaan yang tidak delisting dari
BEI selama periode penelitian tahun 2011 – 2013.
13 125
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Perusahaan yang memiliki data dan
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
97 28
4. Perusahaan yang menyajikan laporan
keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dan
mengungkapkan tata kelola perusahaan dalam laporan tahunan
annual report selama periode penelitian tahun 2011 – 2013.
11 17
Sumber : Hasil Olahan Peneliti 2015 Berdasarkan kriteria tersebut, perusahaan yang menjadi sample penelitian
terdiri dari 17 perusahaan yaitu dengan periode penelitian selama 3 tahun , sehingga total unit analisis sebanyak 51 perusahaan.
Table 3.3 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
Kode Perusahaan
1. PT. Jaya Pari Steel, Tbk
JPRS 2.
PT. Try Polyta Indonesia, Tbk TPIA
3. PT. Berlina, Tbk
BRNA 4.
PT. Trias Sentosa, Tbk TRST
5. PT. Sierad Produce, Tbk
SIPD 6.
PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk FASW
7. PT. Indospring, Tbk
INDS 8.
PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk LPIN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9. PT. Pan Brothers, Tbk
PBRX
10. PT. Supreme Cable Manufacturing
Commerce, Tbk SCCO
11. PT. Akasha Wira International, Tbk
ADES 12.
PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk MLBI
13. PT. Modern Internasional, Tbk
MDRN
14. PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading
Company, Tbk ULTJ
15. PT. Kimia Farma Persero, Tbk
KAEF 16.
PT. Mandom Indonesia, Tbk TCID
17. PT. Unilever, Tbk
UNVR Sumber :www.idx.co.id Diolah Oleh Peneliti 2015
3.6 Jenis Data