UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Kurangi jumlah hal-hal sepele dari perhatian anda. Delegasikan tugas-tugas rutin kepada orang lain apabila dimungkinkan.
8. Batasi pernyataan. Usahakan untuk menjadwalkan periode tertentu “tanpa tersela”
9. Jangan berusaha menunda-nunda menanggulangi masalah yang tidak anda senangi seperti menyuluh pegawai yang menghadapi
masalah.
2.1.5 Pergantian Auditor
Pergantian auditor merupakan perpindahan auditor atau perpindahan KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien. Pergantian auditor ini dapat
terjadi karena adanya regulasi dari pemerintah yang membatasi pemberian jasa audit yang diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No.
17PMK.012008, dimana pemberi jasa audit umum atas laporan keuangan dari entitas dilakukan KAP paling lama 6 enam tahun buku berturut – turut
dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama 3 tiga tahun buku berturut – turut, sehingga perusahaan memiliki beberapa alasan dan pertimbangan
sehingga melakukan pergantian auditor tersebut. Jika suatu pergantian auditor terjadi karena pelaksanaan regulasi terkait dengan pembatasan jasa
audit maka pergantian tersebut diistilahkan dengan rotasi audit. Jika suatu pergantian auditor dilakukan bukan karena masa pemberian jasa audit sesuai
regulasi telah selesai tetapi karena alasan diluar itu maka diistilahkan sebagai pergantian auditor yang disebut auditor switching Damayanti,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2007. Penelitian ini membatasi diri pada kajian tentang pergantian auditor yang disebabkan bukan karena adanya regulasi dari pemerintah.
Regulasi terkain dengan jasa akuntan publik di Indonesia diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 43KMK.0171997, kemudian diubah
dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 470KMK.0171999. Regulasi ini kemuadian diubah kembali dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
423KMK.062002, dimana salah satu hal yang diatur dalam KMK ini adalah bahwa pembeerian jasa audit umu atas laporan keuangan dari satu
entitas dilakukan Kantor Akuntan Publik KAP paling lama 5 lima tahun berturut – turut dan oleh akuntan publik paling lama untuk 3 tiga tahun.
Regulasi ini kemudian disempurnakan kembali dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 17PMK.012008, dimana pemberian jasa audit umum atas
laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama 6 enam tahun buku berturut – turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling
lama 3 tiga tahun buku berturut – turut. Selain karena adanya regulasi dari pemerintah, ada alasan lain yang
mempengaruhi manajemen perusahaan untuk mengganti auditor atau KAPnya Mardiyah, 2003, antara lain karena manajemen merasa opini
yang disampaikan auditor tidak sesuai dengan yang diinginkan, disamping itu juga karena adanya tekanan keuangan dalam perusahaan. Misalnya,
perusahaan cenderung membuat income naik saat laporan keuangan distress, yaitu dengan mengubah metode akuntansi disbanding jika kondisi keuangan
perusahaan sehat. Dalam kondisi seperti ini terdapat bad news dalam
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
laporan keuangan, maka perusahaan akan mencari auditor baru. Bila dilihat dari sudut pandang perusahaan sebagai klien, manajemen memerlukan
auditor yang kompeten sesuai dengan PABU Prinsip – prinsip Auditing yang Berlaku Umum. Jika auditor mempunya kredibilitas, maka auditor
bias mendeteksi adanya penyajian kesalahan yang material dan memberikan nasehat kepada pihak manajemen perusahaan. Implikasi selanjutnya jika
auditor yang dipilih berkualitas, maka shareholders akan puas dengan kinerja manajemen.
Klien yang diaudit oleh KAP baru mungkin akan merasa lebih puas bila dibandingkan dengan KAP yang lama. Terdapat banyak alasan
mengenai hal tersebut, antara lain sebagai berikut : a. Adanya kecenderungan perusahaan melakukan pergantian auditor
karena merasa kurang puas dengan pelayanan yang diberikan KAP sebelumnya, atau karena mereka menghadapi berbagai kendala
dengan KAP sebelumnya. b. Adanya ketidakpastian pada sebagian manajemen klien tentang
kualitas pelayanan yang diberikan oleh KAP. Hasilnya, ada dorongan yang kuat pada KAP untuk mengutamakan pelayanan
pada klien yang baru didapatkannya. Klien baru mungkin menerima perhatian khusus dank lien baru tersebut menikmati
perhatian tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
c. Auditor banyak menurunkan fee mereka untuk memperoleh klien baru. Pada awal tahun beberapa klien percaya bahwa mereka akan
memperoleh keuntungan dari penurunan fee tersebut. Sehingga tingkat kepuasan mereka juga akan meningkat.
d. Adanya penurunan hasil usaha menyebabkan perusahaan akan mempertimbangkan untuk melakukan pergantian auditor, dan
biasanya untuk menghemat pengeluaran perusahaan maka perusahaan akan mengganti KAP-nya dengan KAP yang
menawarkan fee yang lebih rendah. Hasil penelitian Behn 1997 dalam Imam Hanafi 2004
menunjukkan bahwa pergantian auditor mempengaruhi kepuasan klien. Seorang auditor baru akan cenderung memperlihatkan kinerjanya pada
tahun – tahun pertama saat auditor melakukan audit. Pada awal tahun kontrak pelaksanaan audit, auditor baru akan berusaha mencari tahu kinerja
auditor lama, dan untuk itu auditor baru akan membandingkannya dengan kinerja yang mungkin dapat dicapainya. Harapan seorang auditor baru
adalah pelaksanaan audit sebaik – baiknya, tanpa mengurangi sikap profesionalnya sebagai seorang auditor. Hal tersebut dilakukan karena
kainginan auditor memenuhi harapan dan memuaskan klien. Penelitian R.M Aloysius Pangky Wijaya 2011 menunjukkan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pergantian auditor antara lain opini auditor, ukuran KAP dan pertumbuhan perusahaan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Beberapa variable penyebab klien berpindah auditor atau KAP seperti yang dinyatakan Halim 1997 dalam Cendana Tampubolon 2011, adalah
sebagai berikut : 1. Merger antara dua perusahaan yang Kantor Akuntan Publiknya
berbeda. Dua perusahaan yang meger dan diaudit oleh KAP yang berbeda, dapat menyebabkan perusahaan tersebut meneruskan pada
salah satu KAP terdahulu atau menunjuk KAP baru. 2. Ketidakpuasan terhadap Kantor Akuntan Publik yang terdahulu,
misalnya : a. Klien merasa fee KAP lama terlalu tinggi, dank lien merasa
keberatan. b. Klien membutuhkan jasa professional yang lebih luas yang tidak
sekedar audit atas laporan keuangan saja, tetapi jasa profesi lainnya.
c. Klien mencari KAP yang kredibilitasnya tinggi untuk meningkatkan kredibilitas laporan kauangan dimata
pemakainya. d. Tuntutan lembaga yang berwenang, misalnya : Bapepam, Dirjen
Pajak, dan sebagainya agar laporan keuangan perusahaan tersebut diaudit oleh KAp yang berlisensi dari lembaga tersebut.
3. Merger antar Kantor Akuntan Publik. Adanya merger dari dua atau lebih KAP dapat berakibat pada berpindahnya klien yang merka
miliki sebelumnya. Hal ini menyebabkan merger antar KAP
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
tersebut menjadi lebih besar dank lien tidak dapat mengimbangi keinginan KAP yang merger tersebut sehingga klien berpindah ke
KAP lain.
2.1.6 Biaya Eksternal Audit Fee Audit Eksternal