UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
a. Variabel bebasnya meliputi karakteristik komite audit yang pada penelitian ini diproksikan ke gender dan usia, stress kerja
yang diproksikan ke waktu mengaudit, pergantian auditor, dan biaya eksternal audit.
b. Variabel terikatnya yaitu kualitas audit
3.4 Defenisi Operasional Variabel 3.4.1 Gender
Gender merupakan hal yang perlu diperhatikan didalam sebuah organisasi.Ada yang menganggap keberadaan pria lebih dibutuhkan didalam
organisasi karena menurut sebagian orang pria lebih berani dan tegas dalam pengambilan keputusan.Namun ada juga yang menganggap bahwa
keberadaan wanita juga penting didalam sebuah organisasi karena dianggap wanita lebih teliti dan lebih hati – hati dalam membuat sebuah keputusan.
Karena perbedaan pendapat itu peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh keberadaan wanita dalam komite audit terhadap kualitas audit yang
dihasilkan. Diukur dengan variabel dummy = 1 jika ada anggota wanita didalam komite audit dan = 0 jika tidak.
3.4.2 Usia
Usia merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam menjalankan tugasnya. Anggota komite audit yang berusia dewasa
madya 40 – 60 tahun akan mencapai jenjang karir sejauh yang mereka mampu serta posisi karir yang paling stabil. Semakin bertambah usia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
seseorang maka mereka dianggap akan semakin bijaksana dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan mereka. Selain itu, semakin
bertambah usia seseorang mereka dianggap memiliki banyak pengalaman. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh usia
terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan menggunakan usia komite audit yang tertera di annual report perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
3.4.3 Waktu Mengaudit
Didalam menjalankan tugasnya auditor membutuhkan waktu. Lamanya waktu mengaudit dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
yang barasal dari dalam diri auditor itu sendiri ataupun dari luar dirinya seperti masalah pribadi ataupu masalah yang timbul didalam organisasi atau
perusahaan yang diaudit yang menyebabkan seorang auditor dapat mengalami stress dalam pekerjaannya. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-36PMK2003 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, “Bapepam
mewajibkan setiap perusahaan publik yang terdaftar di Pasar Modal wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan
audit independen kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan
Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa semakin lama waktu yang dibutuhkan auditor untuk mengaudit maka semakin rendah pula
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kualitas hasil audit yang disampaikannya. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti stress kerja auditor yang diproksikan dari waktu yang
dibutuhkan auditor untuk mengaudit terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Diukur dengan menggunakan lamanya waktu mengaudit yang diperoleh dari
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3.4.4 Pergantian Auditor