4 Pelabuhanratu Jawa Barat, sehingga penggunaan rumpon sebagai alat bantu
penangkapan ikan secara ekonomi dapat memberikan nilai manfaat bagi
masyarakat luas khususnya nelayan tanpa mengurangi kelestarian lingkungan dan sumberdaya ikan di perairan. Selain itu, keberadaan rumpon secara sosial
dan teknologi dapat diterima oleh nelayan dan masyarakat lainnya yang terkait dalam usaha di lokasi tersebut.
Keterkaitan rumpon dengan dimensi pengelolaannya ekologi, ekonomi, teknologi dan sosial disajikan pada pada
Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Keterkaitan Rumpon dengan Dimensi Ekologi,
Ekonomi,Teknologi dan Sosial
1.2 Perumusan Masalah
Sumberdaya perikanan yang mempunyai sifat hak milik bersama common property, dimana pemanfaatan sumberdaya tersebut dapat digunakan
dalam waktu bersamaan oleh lebih dari satu individu. Oleh karena itu pada jenis usaha pemanfaatan yang akan memberikan tingkat keuntungan yang relatif baik,
akan menimbulkan tekanan pemanfaatan yang kuat sehingga apabila tidak diatur dengan baik akan cenderung mengarah pada pemanfaatan berlebihan dan tidak
menutup kemungkinan terjadinya ancaman atas kelangsungan usaha itu sendiri.
Rumpon
Ekologi Sosial
Ekono mi
Teknologi
5 Keberadaan rumpon di Barat Daya perairan Pelabuhanratu saat ini telah
meningkatkan kesejahteraan yang nyata bagi nelayan yang memanfaatkan rumpon dan mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Nasional
PPN Pelabuhanratu dan usaha pendukung lainnya. Hal ini telah menimbulkan kecemburuan sosial bagi nelayan yang tidak dan belum mempunyai kesempatan
untuk memanfaatkan rumpon sehingga telah menimbulkan konflik. Keberadaan rumpon akan mempercepat waktu operasi penangkapan, meningkatkan catch per
unit effort sehingga meningkatkan pendapatan nelayan. Hasil penelitian Nahib
2008, pengelolaan rumpon saat ini di Barat Daya perairan Pelabuhanratu
termasuk pada pengelolaan dengan peningkatan effort dan produksi cenderung meningkat yang akan mempercepat pencapaian
waktu carrying capacity sehingga jangka panjang menyebabkan penururnan biomass ikan. Dengan
semakin meningkatnya
harga ikan
yang ditangkap
dirumpon maka
pengekploitasian sumberdaya ikan di rumpon semakin meningkat sehingga jangka panjang dapat menurunkan stokbiomass ikan dan pendapatan nelayan
juga menurun. Permasalahan yang lain dalam pemasangan rumpon secara umum adalah
aturan yang di acu saat ini adalah Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 30MEN2004 yang merupakan pengganti dari Keputusan Menteri
Pertanian Nomor:51Kpts1997 tentang Pemasangan dan Pemanfaatan Rumpon yang lebih menekankan pada kewenangan pemberian izin pemasangan rumpon
oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu belum ada aturan yang jelas dan konkrit lokasi pemasangan rumpon yang diizinkan.
Dalam rangka
keberlanjutan keberadaan
rumpon di
Barat Daya
Pelabuhanratu yang dapat memberikan manfaat potensial secara ekonomi dan kelestarian lingkungan dan sumberdaya ikan, dan dapat diterima dan aman bagi
nelayan yang melakukan aktifitas usaha penangkapan ikan yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Pelabuhanratu, maka harus mempertimbangkan
keterpaduan dimensi ekologi, teknologi yang akan digunakan, manfaat ekonomi yang akan diperoleh, dan dapat diterima oleh semua nelayan yang melakukan
usaha penangkapan ikan baik di Teluk perairan Pelabuhanratu maupun di Barat Daya perairan Pelabuhanratu Jawa Barat.
6 Berdasarkan uraian tersebut di atas dan mengacu kepada latar belakang,
tujuan, dan kerangka pemikiran penelitian, maka dirumuskan permasalahan
dalam penelitian ini sebagai berikut: a Keberadaan rumpon di perairan Pelabuhanratu khususnya Barat Daya
perairan Pelabuhanratu yang hanya dimanfaatkan sebagin kecil dari nelayan yang ada sehingga cenderung memicu timbulnya kecemburuan sosial yang
berpotensi konflik
yang berdampak
terhadap keberlanjutan
pengelolaanrumpon. b Keberadaan rumpon yang jumlahnya cenderung meningkat
diindikasikan mengancam
stokbiomass ikan
di lokasi
penelitian sehingga
akan mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan rumpon yang akan berdampak
pada usaha penangkapan ikan di Barat Daya perairan Pelabuhanratu, Jawa barat.
1.3 Tujuan