Kondisi Geografi, Demografi, dan Sosial

34

III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENElITIAN

3.1 Kondisi Geografi, Demografi, dan Sosial

Pelabuhanratu merupakan daerah pesisir di Selatan Kabupaten Sukabumi dan sekaligus menjadi ibukota Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pelabuhanratu terkenal dengan penghasil utama perikanan laut di Kabupaten Sukabumi. Wilayah Kabupaten Sukabumi di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia Gambar 3.1 Gambar 3.1 Batasan Wilayah Kabupaten Sukabumi Kabupaten Sukabumi mempunyai luas sekitar 3.934,47 km 2 . Topografi daerah perairan dengan kedalaman sekitar 200 m, pada jarak sekitar 300 m dari garis pantai, di luar itu kedalaman sekitar 600 m. Banyaknya sungai yang bermuara di Teluk Palabuhanratu menyebabkan potensi sedimentasi besar. Tinggi pasang surut sekitar 2,1 m dengan kecepatan arus 0.75 mdetik PT Perencana Jaya, 2004. Kondisi ini menjadi ciri khas Pelabuhanratu dan daerah sekitarya yang mengandung potensi alam yang khas baik laut maupun darat. 35 Selain sumber daya alam, Pelabuhanratu dan Kabupaten Sukabumi secara umum juga merupakan daerah strategis pada sisi industri barang dan jasa. Oleh karena letaknya hanya berkisar 130 km dari Jakarta, maka banyak industri yang bermarkas di Jakarta, membangun beberapa pabriknya di Sukabumi. Bila dibandingkan dengan kabupaten lainya, maka Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas wilayahnya di Jawa Barat. Secara administratif, wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi menjadi 45 wilayah kecamatan, 335 wilayah desa dan 3 wilayah kelurahan . Teluk Pelabuhanratu merupakan teluk terbesar di pantai Selatan Pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Secara geografis, Teluk Pelabuhan Ratu terletak pada posisi 6° 57’ sampai 7° 07’ LS dan 106° 22’ sampai 106° 33’ BT dengan panjang garis pantai 105 km. Perairan Teluk Pelabuhanratu merupakan tempat bermuaranya empat sungai, yakni Sungai Cimandiri, Sungai Cibareno, Sungai Cilentuk, dan Sungai Cikanteh. Kecamatan Pelabuhanratu berbatasan dengan Kecamatan Ciladang disebelah Utara, Kecamatan Ciemas disebelah Selatan, Kecamatan Cisolok disebelah Barat, Kecamatan Wanasciara disebelah Timur, dan Samudera Hindia di sebelah Barat Daya. Dasar perairan di Pelabuhanratu cukup curam dengan kedalaman antara 3 sampai 200 m. Pelabuahan Ratu juga termasuk salah satu daerah tempat pelelangan ikan di Jawa Barat. Selain di Teluk Pelabuhanratu, lokasi rumpon yang diteliti saat ini adalah di Barat Daya perairan Pelabuhanratu yang secara langsung berhubungan dengan Samudera Hindia. Berdasarkan data statistik tahun 2007, penduduk Kabupaten Sukabumi berjumlah 2.240.901 jiwa yang terdiri dari pria sekitar 1.151.103 jiwa dan wanita sekitar 1.089.798 jiwa, dan Pelabuhanratu termasuk lokasi yang snagat pesat penduduknya di Kabupaten Sukabumi. Sedangkan kepadatan penduduknya mencapai 709,03 km 2 . Mengacu data ini, maka kepadatan penduduk di Kabupaten Sukabumi termasuk padat di Indonesia. Sedangkan untuk penyebaran penduduk, sebagian besar pendukung Kabupaten Sukabumi bermukim di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan disebelah Selatan kota Pelabuhanratu. 36 Untuk penyediaan air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kabupaten Sukabumi dapat mensuplai dengan baik kebutuhan air bersih masyarakat yaitu dengan kapasitas produksi mencapai 204,00 literdetik, sedangkan kapasitas terpasangnya mencapai 241,00 literdetik. Selama ini, PDAM dapat mendistribusikan air bersih kepada seluruh masyarakat di lokasi dengan kaasitas 6.186.087,00 m 3 tahun. Terkait dengan ini, maka penyediaan air bersih dirasakan cukup di Pelabuhanratu dan Kabupaten Sukabumi pada umumnya termasuk untuk mendukung pengembangan industri perikanan. Pendapatan asli daerah PAD tahun 2001 sekitar 15,4 milyar. Mata pencaharian penduduk Sukabumi sebagian besar dalam bidang pertanian. Palabuhanratu sebagai pusat pemerintahan, diarahkan untuk mengakomodir perkembangan perdagangan, jasa, perikanan laut serta pariwisata.

3.2 Karakteristik Lingkungan Sekitar Lokasi Penelitian