50 lingkungan environmental services. Potensi ini merupakan andalan pembangunan
daerah terutama bagi peningkatan ekonomi masyarakat pesisirnelayan.
4.1.2 Sarana dan Prasarana Perekonomian Masyarakat Pesisir
Pada tahun 2005, jumlah armada penangkapan sebanyak 2.430 unit dengan rincian sebagai berikut : Perahu Tanpa Motor PTM 2.093 unit, Motor Tempel
MT 167 unit, Kapal Motor KM 193 unit. Sementara jumlah alat penangkapan di Kabupaten Maluku Tenggara tercatat sebanyak 6.318 unit dengan rincian sebagai
berikut : Hand Line 2.403 unit, Gill Net 1.347 unit, Bubu 295 unit, Bagan 120 unit, Sero 50 unit, Alat Pengumpul Kerang 160 unit, Pukat udang 10 unit, Pukat Ikan 120
unit, dan lain – lain 1.813 unit. Tabel 6. Perkembangan Armada Penangkapan Ikan
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2002–2006 Tahun PTM MT KM
Total 2002
2003 2004
2005 2006
3.253 3.336
2.133 2.093
7.535 153
180 98
167 505
374 377
193 170
228 3.780
3.893 2.424
2.430 8.268
Keterangan : PTM = Perahu Tanpa Motor , MT = Motor Tempel, KM = Kapal Motor
Tabel 6 menunjukan keadaan, jumlah dan jenis armada penangkapan ikan di Kabupaten Maluku Tenggara. Jumlah armada yang mendominasi kegiatan
penagkapan ikan di Kabupaten Maluku Tenggara adalah jenis perahu tanpa motor dimana jumlah terbesar pada tahun 2006 yaitu 7.535 armada. Armada penangkapan
ikan jenis ini yang paling banyak digunakan oleh nelayan. Tabel 7. Perkembangan Rumah Tangga Perikanan, Kelompok Nelayan,
Nelayan dan Unit Alat Penangkapan Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2002 – 2006
Tahun RTP
Kel. Nelayan Nelayan
Unit Penangkapan 2002
2003 2004
2005 4.644
4.524 2.300
2.325 520
681 503
553 15.100
14.210 8.900
9.100 7.820
8.146 6.295
6.318
51 2006
3.858 575
9.310 20.786
Keterangan : RTP = Rumah Tangga Perikanan
Pada Tabel 7 memperlihatkan jumlah nelayan, kelompok nelayan dan rumah tangga perikanan RTP serta unit penangkapan. Jumlah nelayan tertinggi terjadi
pada tahun 2002 sebanyak 15.100 nelayan kemudian menurun pada tahun 2004 sebanyak 8.900 nelayan dan meningkat lagi pada tahun 2006 menjadi 9.310
nelayan. Jumlah kelompok nelayan tertinggi terjadi pada tahun 2003 sebanyak 681, kemudian menurun sampai 503 kelompok nelayan pada tahun 2004 dan meningkat
lagi pada tahun 2006 sebanyak 575 kelompok nelayan. Tabel 8. Perkembangan Produksi Perikanan
Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2002–2006 Tahun Lokal Intersuler
Ekspor Total
Produksi 2002
2003 2004
2005 2006
26.750 26.789,7
28.408,8 27.703,5
30.473,9 876,6
300 263,8
568 15.603,3
80.335,7 84.686,9
55.355,9
103.082,4 112.552
107.962,3 111.776,6
84.028,5 131.353,9
158.629,2
Pada Tabel 8 terlihat bahwa total Produksi Perikanan mengalami penurunan. Pada tahun 2004. Hal ini akibat dari konflik sosial antar warga yang terjadi di
Maluku termasuk Kabupaten Maluku Tenggara namun terjadi peningkatan pada
tahun 2005 sampai tahun 2006 adalah sebesar 38,54
Jumlah nelayan yang teridentifikasi di Kabupaten Maluku Tenggara sampai dengan tahun 2004 sebanyak 503 kelompok yang terdiri atas penangkapan sebanyak
298 kelompok atau 53,97, budidaya sebanyak 128 kelompok atau 23,10 dan modal usaha sebanyak 127 kelompok atau 26,35. Dari 503 kelompok nelayan
tersebut, 193 kelompok atau 34,83 telah menerima bantuan yang dapat dirinci atas penangkapan sebanyak 146 kelompok atau 26,35, budidaya sebanyak 13
kelompok atau 2,35 serta modal usaha sebanyak 34 kelompok atau 6,13. Selain itu terdapat pula sarana prasarana perikanan lainnya seperti Tempat
Pelelangan Ikan di Dumar dan Tempat Pelelangan Ikan di Kelvik Tual. Adapun
52 beberapa negara tujuan ekspor adalah Thailand, Cina, Korea, Hongkong, dan
Jepang.
4.2 Pemanfaatan Program PEMP