Gambar 6. Penentuan Kurva Protein Solubility Pereaksi  Lowry  adalah  campuran  50  ml  NaOH  0.1  N  yang  mengandung  2
Natrium karbonat dan 1 ml Na-K-tartarat yang mengandung CuSO
4
5.
b. Daya Serap Air WHC Sathe et al., 1982
Sebanyak  1  g  sampel  dan  10  ml  air  destilata  dimasukkan  ke  dalam tabung  sentrifus  kemudian  dikocok  dengan  vorteks  selama  dua  menit.
Campuran  kemudian  didiamkan  selama  satu  jam  pada  suhu  ruang,  kemudian disentrifuse  dengan  kecepatan  3000  rpm  selama  25  menit.  Filtrat  dipisahkan
secara hati-hati dan diukur dengan gelas ukur 10 ml untuk diketahui volum air bebas yang tidak terikat. Pengukuran daya serap air dilakukan dua kali ulangan,
di mana densitas air diasumsikan 1 gml. Daya serap air dapat dihitung dengan persamaan berikut.
Daya Serap Air gg = 10 ml – volum air tidak terikat ml x densitas air berat sampel kering
c. Daya Serap Minyak Chakraborty, 1986 dalam Zheng et al, 2007
Sebanyak  1  gram  sampel  dimasukkan  ke  dalam  tabung  sentrifus  dan ditambahkan 10 ml minyak kedelai. Campuran tersebut dikocok dengan vorteks
selama  30  detik  dan  didiamkan  selama  30  menit pada  suhu  ruang.  Setelah  itu, Divorteks dan disimpan 15 menit pada suhu ruang
Ditambahkan 0.5 ml Folin Ciocalteu
Divorteks dan disimpan 30 menit pada ruang gelap hingga warna biru terbentuk
Absorbansi protein terlarut diukur pada panjang gelombang 650 nm
Nilai absorbansi dimasukkan ke persamaan kurva standar untuk diketahui konsentrasi protein terlarut
disentrifus  pada  kecepatan  3600  rpm  selama  20  menit.  Supernatan  dituang  ke gelas ukur 10 ml dan diamati volum minyak bebas. Pengukuran dilakukan dua
kali  ulangan,  di  mana  densitas  minyak  kedelai  diasumsikan  sebesar  0.88  gml Sathe et al, 1982. Daya serap minyak dihitung dengan persamaan berikut.
Daya Serap Minyak  = 10 ml – volum minyak bebas ml x densitas minyak gg
berat sampel
d. Aktivitas dan Stabilitas Emulsi modifikasi Franzen  Kinsella, 1976
Pengukuran  aktivitas  emulsi  dilakukan  dengan  mencampur  sebanyak 0.25g  sampel  dan  25  ml  air.  Sebanyak  25  ml  larutan  sampel  ditambah  25  ml
minyak  kedelai.  Campuran  didispersikan  dengan  blender  selama  1  menit,  lalu diambil sebanyak 5 ml untuk ditepatkan pHnya sambil diaduk dengan magnetic
stirer.  Kemudian  disentrifus  dengan  kecepatan  3000  rpm  selama  10  menit sehingga  volume  emulsi  dapat  diukur.  Aktivitas  emulsi  dapat  dihitung  dengan
persamaan berikut Aktivitas Emulsi  = volum campuran teremulsi x 100
volum total dalam tabung Pengamatan  juga  dilakukan  pada  aktivitas  emulsi  setelah  dilakukan
pemanasan  terhadap  sampel.  Larutan  sampel  dan  minyak  yang  sudah didispersikan,  dipanaskan  80
o
C  selama  30  menit  Neto  et  al.,  2001  dalam Lawal  et  al.,  2007,  disentrifus  dengan  kecepatan  3000  rpm  selama  10  menit
dan diamati lagi volume emulsinya. Untuk mengamati stabilitas emulsi selama waktu  tertentu,  emulsi  yang  sudah  terbentuk  disimpan  selama  beberapa  lama
pada suhu ruang. Volume emulsi diamati pada jam ke-0.5, 1, 2, 4, 6 kemudian dicatat  dan  dibuat  kurva  kestabilan  emulsinya  Okezie  dan  Bello,  1988.
Percobaan kapasitas dan stabilitas emulsi ini dilakukan pada pH 2, 4, 6, 8, dan 10 sebanyak dua kali ulangan.
e. Daya Gelasi Coffman dan Garcia, 1977