Gambar 5. Pembuatan Konsentrat Protein Biji Kecipir
5. Analisis Proksimat
Penelitian utama yang dilakukan adalah analisis proksimat, sifat fisikokimia dan sifat fungsional dari konsentrat protein kecipir yang sudah
diproduksi sebelumnya.
a. Analisis Kadar Air Metode Oven SNI 01-2891-1992
Cawan alumunium dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
C selama 15 menit, lalu didinginkan dalam desikator selama 10 menit. Cawan ditimbang
menggunakan neraca analitik. Sampel sebanyak 1-2 gram dimasukkan ke dalam cawan, kemudian cawan serta sampel ditimbang dengan neraca analitik. Cawan
berisi sampel dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
C selama 3 jam. Selanjutnya cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator, kemudian
ditimbang. Penimbangan diulangi hingga diperoleh bobot konstan selisih bobot
≤ 0.0005 gram.
Perhitungan : Kadar air g100 g bahan basah = W – W1-W2 x 100
W Kadar air g100 g bahan kering = W – W1-W2 x 100
W1-W2
Keterangan : W= bobot contoh sebelum dikeringkan g W1= bobot contoh + cawan kering kosong g
W2= bobot cawan kosong g
b. Analisis Kadar Protein Metode Kjeldahl Mikro AOAC 960.52 yang dimodifikasi
Sejumlah kecil sampel 100-250mg ditimbang dan dipindahkan ke dalam labu Kjedahl. Setelah itu, ditambahkan 1.0 ± 0.1 gram K
2
SO
4
, 40 ± 10 mg HgO, dan 2.0 ± 0.1 ml H
2
SO
4
. Dua sampai tiga butir batu didih dimasukkan ke labu Kjedahl dan dididihkan selama 1-1.5 jam sampai cairan menjadi jernih.
Setelah cairan jernih, labu Kjedahl yang berisi sampel didinginkan dan ditambahkan sejumlah kecil air secara perlahan-lahan ke dalamnya, kemudian
didinginkan kembali. Isi labu dipindahkan ke dalam alat destilasi kemudian dicuci dan bilas 5-6 kali dengan 1-2 ml air destilata.
Erlenmeyer 125 ml yang berisi 5 ml larutan H
3
BO
3
dan 2-4 tetes indikator campuran dua bagian metil merah 0.2 dalam alkohol dan satu
bagian metilen biru 0.2 dalam alkohol diletakkan di bawah kondensor. Ujung tabung kondensor harus terendam di bawah larutan H
3
BO
3
kemudian di tambahkan 8-10 ml larutan NaOH-Na
2
S
2
O
3
dan dilakukan destilasi sampai tertampung kira-kira 15 ml destilat dalam erlenmeyer. Setelah itu, tabung
kondensor dibilas dengan air dan bilasannya ditampung dalam erlenmeyer yang sama. Selanjutnya isi erlenmeyer diencerkan sampai kira-kira 50 ml dan
kemudian ditritasi dengan HCl 0.02 N sampai terjadi perubahan warna menjadi abu-abu. Penentuan protein pun dilakukan untuk blanko. Cara perhitungan
kadar protein : Kadar N = ml HCl contoh- ml HCl blankox N HCl x 14.007 x 100
mg contoh Kadar protein = N x faktor konversi
c. Analisis Kadar Lemak Metode Soxhlet SNI 01-2891-1992