Particle Size Index PSI Densitas Kamba ρ Asam Amino

2. Particle Size Index PSI

Particle Size Index PSI adalah suatu ukuran yang diperlukan untuk mengetahui ukuran partikel suatu bahan. Ukuran ini umumnya digunakan untuk bahan tepung-tepungan. PSI dibutuhkan untuk menentukan kualitas penggilingan dan juga merupakan parameter kerusakan pati, penyerapan air, dan produksi gas. Indeks ini menunjukkan kekerasan relatif suatu bahan dengan cara penggilingan dan separasi Anonim, 2008 d .

3. Densitas Kamba ρ

A Densitas merupakan salah satu sifat fisik bahan pangan. Densitas produk berbentuk bubuk food powder dipengaruhi oleh komposisinya Wirakartakusumah et al., 1992. Densitas kamba adalah massa partikel yang menempati suatu unit volum tertentu. Densitas kamba ditentukan oleh berat wadah yang diketahui volumnya dan merupakan hasil pembagian dari berat bubuk dengan volum wadah. Nilai densitas kamba menunjukkan porositas suatu bahan. Bahan yang lebih ringkas memiliki porositas yang lebih rendah. Jumlah rongga antar partikel menentukan banyaknya ruang kosong yang terbentuk dan juga menentukan nilai densitas kamba suatu bahan Khalil, 1999. Nilai densitas dari berbagai makanan berbentuk bubuk umumnya antara 0.3-0.8 gcm 3 . Hal ini menunjukkan bahwa makanan berbentuk bubuk memiliki porositas yang tinggi, yaitu sekitar 40-80 Wirakartakusumah et al., 1992. Densitas kamba dari jenis pangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berhubungan, yaitu intensitas gaya tarik-menarik antar partikel, ukuran partikel, dan jumlah dari titik yang berhubungan. Perubahan densitas kamba dapat menyebabkan perubahan sifat-sifat bubuk Wirakartakusumah et al., 1992.

4. Asam Amino

Protein adalah suatu senyawa yang terdiri dari beberapa asam amino yang diikat satu sama lain dengan ikatan peptida. Asam amino adalah satu atom karbon yang mengikat gugus karboksilat -COOH, atom hidrogen, gugus amino dan satu rantai samping -R. Bentuk molekul asam amino dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Bentuk Molekul Asam Amino Winarno, 1997. Terdapat 20 jenis asam amino yang berbeda ukuran, bentuk, muatan, dan reaktivitasnya. Berbagai jenis asam amino dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jenis Asam Amino Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Lambang Satu Huruf Alanin Alanine Ala A Arginin Arginine Arg R Asparagin Asparagine Asn N Asam Aspartat Aspartic Acid Asp D Sistein Cysteine Cys C Glutamin Glutamine Gln Q Asam Glutamat Glutamic Acid Glu E Glisin Glysine Gly G Histidin Histidine His H Isoleusin Isoleucine Ile I Leusine Leucine Leu L Lisin Lysine Lys K Metionin Methionine Met M Fenilalanin Phenilalanine Phe F Prolin Proline Pro P Serin Serine Ser S Treonin Threonine Thr T Triptofan Tryptophane Trp W Tirosin Tyrosine Tyr Y Valin Valine Val V Sumber: Styrer 1975 dikutip oleh Winarno 1997. Keduapuluh asam amino dapat dibagi menjadi empat kelas berdasarkan polaritas rantai sampingnya Damodaran, 1996: 1 Asam amino dengan rantai samping nonpolar hidrofobik Kelompok ini terdiri dari asam amino alanin, isoleusin, leusin, metionin, fenilalanin, prolin, triptofan, serta valin yang bersifat tidak larut dalam air. Sifat hidrofobik akan meningkat dengan bertambah panjangnya rantai samping alifatik. 2 Asam amino dengan rantai samping polar hidrofilik Asam amino yang termasuk dalam kelompok ini adalah asam amino yang mempunyai gugus fungsional netral, polar, serta dapat membentuk ikatan dengan molekul air. Serin, treonin, tirosin, asparagin, glutamin dan sistein termasuk golongan hidrofilik karena memiliki gugus reaktif seperti gugus hidroksil, gugus amida dan gugus tiol. 3 Asam amino dengan rantai samping yang bermuatan positif Lisin dengan gugus epsilon NH 2 , arginin dengan gugus guanidin dan histidin dengan gugus imidasol digolongkan ke dalam kelompok ini. 4 Asam amino dengan rantai samping yang bermuatan negatif Hanya terdapat dua asam amino yang memiliki rantai samping yang bermuatan negatif, yaitu asam glutamat dan asam aspartat.

5. Protein Solubility

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibaktekteri Ekstrak Etanol Daun Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.)

6 91 84

PENGARUH LAMA PERKECAMBAHAN PADA BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus Dc) TERHADAP TOTAL ASAM AMINO DAN SIFAT ORGANOLEPTIK SUSU KECAMBAH KECIPIR SEBAGAI BAHAN AJAR SMA MATERI DIVERSIFIKASI PANGAN

2 14 28

KARAKTERISASI SIFAT FISIKOKIMIA DAN FUNGSIONAL ISOLAT PROTEIN BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonalobus L.)

0 3 59

Upaya Penganekaragaman Bahan Makanan Ternak Biji Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus (L) DC) serta Pengaruhnya terhadap Bobot Pankreas Hati dan Empedu Ayam Pedaging

0 4 115

Karakteristik Sifat Molekuler dan FungsionalProtein dari Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.)Karakteristik Sifat Molekuler dan FungsionalProtein dari Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.)

0 10 78

Pengaruh Penambahan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) terhadap Sifat Fisik dan Organoleptik Tortila

0 13 99

Studi Pembuatan Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L) DC) Dengan Metode Penggilingan Basah dan Analisis Sifat Fisiko-kimia serta Karakteristik Fungsionalnya

9 52 79

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BIJI KECIPIR (Psophocarpus Pengaruh Penggunaan Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus L.) Sebagai Substitusi Tepung Beras Dalam Pembuatan Kue Apem Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terima.

0 3 14

Diversitas Genetik Dan Respons Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus L. Dc) Terhadap Pemangkasan Reproduktif.

0 0 2

Peningkatan Akseptabilitas Susu Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) dengan Adisi Bahan Penstabil dan Jus Jahe

0 0 12