Efektifitas Kerja RENCANA PENGELOLAAN

BAB VI RENCANA PENGELOLAAN

6.1. Efektifitas Kerja

Menurut Sternloff dan Warren 1984, peralatan, anggaran, dan fasilitas akan bermakna kecil seandainya kecakapan manusia dan tenaga kerjanya tidak memadai. Kecakapan ini tidak hanya terbatas pada pegawai di lapangan saja, melainkan juga termasuk kecakapan supervisor dalam memberikan arahan pekerjaan dan pelatihan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan rasa tanggung jawab para pegawai. Berikut ini ialah tabel kapasitas kerja kegiatan pemeliharaan oleh perusahaan yang dibandingkan dengan nilai standar kapasitas kerja referensi. Hal ini dapat dijadikan acuan pekerjaan tersebut telah berlangsung dengan efektif atau tidak. Nilai kapasitas kerja didapatkan dari pengamatan lapang dari kegiatan pemeliharaan yang diikuti penulis Tabel 11. Tabel 11. Perbandingan Kapasitas Kerja Jenis Kegiatan Pemeliharaan Kapasitas kerjajamorang Pengamatan lapang m 2 jam Pembanding 1 Pembanding 2 Transplanting semak 6.0 - - Penyiraman dengan gembor 30.0 - - Penyiraman dengan sprinkler 340.0 500.0 - Pemupukan 110.0 - - Penyemprotan gulma 600.0 500.0 - Pembersihan areal perkerasan 1300.0 800.0 - Deadheading semak 26.0 - 18.5 Pemangkasan cabang pohon 2 pohon 5 pohon - Pemangkasan tanaman pagar dengan hand shears 7.5 10 3.0 Pemangkasan tanaman pagar dengan mesin 22.5 - - Edging 5.0 - 7.5 Pencabutan gulma 12.5 3.0 11.0 Penanaman 25.0 - - 64 groundcover Penanaman semak 15.0 - - Mulching 20.0 - - Penggarukan daun kering 30.0 - - Pemotongan rumput 600.0 500.0 - Sumber: Pengamatan lapang 2010 1 Arifin dan Arifin 2005 2 Parker dan Bryan 1989 Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan oleh pekerja perusahaan sebagian besar telah berlangsung dengan efektif, seperti tampak pada pekerjaan penyemprotan gulma, pembersihan areal perkerasan, deadheading, pencabutan gulma dan pemotongan rumput, nilai kapasitas kerjanya di atas nilai pembanding. Hal ini karena pekerja telah didukung oleh alat dan bahan yang memadai. Selain itu, motivasi, pengalaman dan kecakapan pekerja juga turut meningkatkan kecepatan dan kualitas penyelesaian suatu pekerjaan. Adanya faktor pengawasan dari supervisor akan meningkatkan pula keseriusan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan oleh pekerja sehingga kinerja para tenaga kerja akan terjaga ataupun meningkat. Pada beberapa pekerjaan seperti pemangkasan pohon, kecepatan pemangkasan cukup jauh dibawah dari standar pembanding sehingga dapat dikatakan tidak efektif. Hal ini dikarenakan pohon yang dipangkas umumnya berukuran cukup besar dan harus dibentuk dengan rapi dan baik, begitu pula dengan pemangkasan tanaman pagar dengan menggunakan hand shears, keseragaman dan kerapian menjadi faktor utama sehingga memakan waktu yang lebih lama. Selain faktor kondisi pekerjaan, hal lain yang menyebabkan pekerjaan menjadi tidak efektif ialah kondisi lanskap taman dan bentuk rumah yang dikerjakan. Taman yang luas dan sebagian tertutup akses bagi kendaraan pemeliharaan menyebabkan pengangkutan sisa pangkasan tanaman memerlukan waktu yang lebih lama. Selain faktor kondisi lapang, pemanfaatan waktu kerja untuk hal-hal diluar pekerjaan akan memperlambat penyelesaian pekerjaan. Contohnya ialah kegiatan mengobrol dan waktu istirahat yang melewati ketentuan. Hal ini didorong oleh dua hal yaitu relasi rekan dalam satu tim dan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan hanya dianggap hanya sedikit sehingga pekerja merasa dapat bersantai. Untuk mengantisipasi masalah ini, perusahaan harus memberikan pengawasan dan pengarahan dengan baik, selain Lanjutan Tabel 11 65 itu pembagian jumlah pekerjaan pun harus diperhitungkan dengan baik sehingga sesuai dengan jumlah pekerja dan waktu yang disediakan. Menurut Arifin dan Arifin 2005, efektivitas kerja operator pemeliharaan taman sangat ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya sebagai berikut. a. Motivasi kerja dan tingkat ketrampilan yang dimiliki oleh para operator pemeliharaan taman. b. Sistematika jadwal perencanaan pemeliharaan taman. c. Ketersediaan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan. d. Tingkat pengawasan pekerjaan di lapangan. e. Kelancaran komunikasi antara pimpinan manajer dengan para mandor supervisor dan antara mandorsupervisor dengan operator pemeliharaan taman di lapangan. Kinerja pegawai ditentukan oleh dua faktor, yaitu kecakapan competence dan komitmen. Kecakapan bekerja terbentuk dengan adanya pengalaman, keahlian, dan pengetahuanlatar belakang akademik. Komitmen dihasilkan dari adanya suatu motivasi, dan komitmen pegawai sangat diperlukan karena supervisor mempercayakan sepenuhnya pekerjaan pemeliharaan kepada mereka untuk dikerjakan sebaik-baiknya Sternloff dan Warren, 1984.

6.2. Rencana Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan