Pengelolaan Lanskap pada Perusahaan Lanskap Summerhill Landscapes, Inc. di New York, Amerika Serikat

(1)

PENGELOLAAN LANSKAP PADA PERUSAHAAN

SUMMERHILL LANDSCAPES, INC. DI NEW YORK,

AMERIKA SERIKAT

BENEDIKTUS ENDY NUGROHO

A44061395

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011


(2)

RINGKASAN

BENEDIKTUS ENDY NUGROHO. A44061395. Pengelolaan Lanskap pada Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. di New York, Amerika Serikat. Dibimbing oleh HADI SUSILO ARIFIN.

Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki empat musim. Untuk mendapatkan kondisi lanskap yang baik dan sesuai keinginan akan cukup sulit dikarenakan oleh perubahan kondisi cuaca yang cukup drastis. Untuk mewujudkan lanskap yang baik maka dibutuhkan suatu organisasi yang mampu memberikan perhatian khusus terhadap kondisi lanskap. Summerhill Landscapes, Inc. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang lanskap yang pekerjaannya meliputi kegiatan desain, pembuatan taman, pengelolaan taman/lanskap, sistem irigasi taman maupun elemen taman seperti hardscape. Pekerjaan tersebut terbagi ke dalam empat divisi perusahaan sesuai dengan bidangnya yaitu landscape

division, maintenance division, irrigation division, dan masonry division.

Perusahaan lanskap merupakan tempat yang sesuai untuk melakukan kegiatan magang dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan proyek atau kegiatan pengelolaan lanskap. Selain itu, kita dapat mempelajar permasalahan yang dialami perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatannya.

Kegiatan ini dilaksanakan di Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. yang berlokasi di Sag Harbor, New York, Amerika Serikat. Kegiatan magang berlangsung dari bulan April sampai Oktober 2010. Dalam kegiatan ini, dilakukan berbagai macam kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan lanskap. Metodologi yang digunakan adalah partisipasi aktif dalam kegiatan pemeliharaan oleh perusahaan, wawancara dan studi pustaka. Kemudian

Perusahaan Summerhill Landscapes mengelola lahan seluas 6,47 ha yang dimanfaatkan sebagai nursery tanaman perennial seluas 6,07 ha dan 0,4 ha sebagai kantor dan tempat penyimpanan kendaraaan serta peralatan untuk kegiatan lanskap. Pekerjaan yang diterima oleh perusahaan terutama berkaitan dengan kontrak perumahan (residential contracting) karena daerah Sag Harbor dan sekitarnya (The Hamptons) merupakan kawasan yang terkenal sebagai area peristirahatan musim panas dan termasuk sebagai beberapa lokasi paling elit di Amerika. The Hamptons meliputi teritorial wilayah Southampton dan East Hampton yang terbagi menjadi 24 area villages dan hamlets.

Kegiatan pengelolaan lanskap ditangani oleh divisi pemeliharaan

(maintenance division) menggunakan sistem kontrak. Kontrak tersebut akan

mengatur biaya untuk material, tenaga kerja dan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk tahun tersebut. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dapat dikelompokkan berdasarkan musim, yaitu tindakan pemeliharaan pada musim semi, musim panas, musim gugur dan kegiatan weekly visits yang merupakan kegiatan pemeliharaan rutin yang dilakukan setelah semua kegiatan pemasangan dan penanaman elemen-elemen lanskap telah selesai dilakukan untuk menjaganya agar tetap dalam kondisi yang baik.

Kegiatan pemeliharaan pada musim semi disebut juga spring clean up

karena kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan taman tersebut untuk kegiatan penanaman selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan meliputi


(3)

pruning, collecting debris, mulching, cultivation, dan planting atau transplanting. Kegiatan pemeliharaan musim panas meliputi functional planting, ornamental

planting, dan penanaman dalam kontainer. Weekly visits dilaksanakan dalam

kelompok yang lebih kecil dengan susunan tim dan jadwal lokasi yang tetap tiap minggunya. Kegiatan yang dilakukan meliputi pruning, weeding, pemupukan,

perawatan terhadap driveway, dan perlindungan taman terhadap rusa. Pemeliharaan pada musim gugur meliputi cutting back, collecting debris, winter

preparation,dan shrub tie up and screening. Pemeliharaan musim dingin meliputi

snow blowing dan driveway marking. Selain kegiatan pemeliharaan tersebut,

terdapat beberapa kegiatan pemeliharaan lainnya yaitu hedging, pemasangan rumput dan mowing.

Dari segi efektifitas pelaksanaan pekerjaan, pemeliharaan yang dilakukan telah berlangsung efektif setelah dibandingkan dengan nilai kapasitas kerja pembanding. Hal ini dikarenakan oleh peralatan yang mendukung dan tenaga kerja yang sesuai. Tenaga kerja di perusahaan sendiri terdiri dari 10 tenaga kerja tetap/staf perusahaan dan 44 tenaga kerja musiman yang 11 diantaranya merupakan mahasiswa magang. Biaya upah untuk tenaga kerja merupakan anggaran biaya terbesar perusahaan dari total anggaran biaya pada tahun 2009 sebesar $ 3.400.000,00. Untuk mewujudkan pekerjaan yang efektif dengan biaya yang efisien maka perusahaan membutuhkan rencana pengelolaan lanskap yang baik. Rencana pengelolaan tersebut meliputi struktur organisasi, jadwal pemeliharaan, ketenagakerjaan, alat dan bahan pemeliharaan, dan anggaran biaya pemeliharaan.

Struktur organisasi perusahaan telah cukup baik karena setiap divisi atau bagian telah memiliki penanggungjawab. Namun dalam pelaksanaan terkadang tugas yang harus dilakukan melebihi tanggungjawabnya karena jumlah pekejaan yang ditangani cukup banyak. Pembuatan jadwal dan penyimpanan beberapa jenis berkas juga terkadang kurang terkoordinasi sehingga dapat menimbulkan kesulitan apabila dibutuhkan kembali. Selain itu masalah yang cukup mencolok ialah kendala bahasa, karena sebagian besar tenaga musiman kurang lancar berbahasa Inggris atau bahkan tidak dapat sama sekali sehingga penyampaian informasi akan terhambat. Oleh karena itu perusahaan perlu membenahi penyusunan jadwal dan memberikan pembekalan ketrampilan yang cukup kepada tenaga kerja untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.


(4)

PENGELOLAAN LANSKAP PADA PERUSAHAAN

SUMMERHILL LANDSCAPES, INC. DI NEW YORK,

AMERIKA SERIKAT

BENEDIKTUS ENDY NUGROHO

A44061395

Skripsi

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada

Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011


(5)

Judul : Pengelolaan Lanskap pada Perusahaan Lanskap Summerhill Landscapes, Inc.di New York, Amerika Serikat

Nama : Benediktus Endy Nugroho

NRP : A44061395

Disetujui, Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. H. Hadi Susilo Arifin, MS NIP 19591106 198501 1 001

Diketahui,

Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisyah, MSLA NIP 19480912 197412 2 001


(6)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengelolaan Lanskap Pada Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. Di New York, Amerika Serikat adalah karya saya dengan arahan pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan pada Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi.

Bogor, November 2011

BENEDIKTUS ENDY NUGROHO A44061395


(7)

® Hak Cipta Milik IPB, tahun 2011 Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.


(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 1 Maret 1988. Penulis adalah anak bungsu dari 6 bersaudara dari pasangan Ayahanda Fredericus Sumar dengan Ibunda Maria Tati Purwaningsih. Ayahanda penulis merupakan pensiunan dari Pegawai Negeri Sipil sedangkan Ibunda Penulis merupakan Ibu Rumah Tangga.

Penulis menyelesaikan Taman Kanak-Kanak di TK Santa Maria Purwokerto pada tahun 1994 dan kemudian melanjutkan pendidikan dasar di SD Bruderan Purwokerto pada tahun 2000. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Bruderan Purwokerto sampai tahun 2003. Setelah itu Penulis melanjutkan pendidikan di SMA Pangudi Luhur (PL) Van Lith Berasrama di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun yang sama, Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Setahun kemudian, Penulis lolos seleksi penerimaan pada mayor Departemen Arsitektur Lanskap dengan minor Manajemen Sumber Daya Lahan di Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti pendidikan di IPB penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan di departemen yaitu Himpunan Mahasiswa Lanskap (Himaskap) dari tahun 2007 hingga 2009. Selain itu penulis juga ikut serta dalam lomba di bidang Arsitektur Lanskap dan pernah menjadi Juara III dan Harapan I dalam Lomba Desain Taman Keluarga di Taman Bunga Nusantara bersama dengan teman-teman dalam tim. Selain itu Penulis juga berpartisipasi dalam The Ohio

State International Agricultural and Horticultural Intern Program dengan

menjadi mahasiswa magang di perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. di New York, Amerika Serikat pada bulan April hingga Desember tahun 2010.


(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kesehatan yang telah diberikan sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PENGELOLAAN LANSKAP PADA PERUSAHAAN SUMMERHILL LANDSCAPES, INC. DI NEW YORK, AMERIKA SERIKAT. Skripsi ini merupakan salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian IPB yang juga menjelaskan kegiatan pengelolaan lanskap oleh perusahaan swasta terhadap lanskap residensial di Amerika Serikat.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan segenap pihak yang terus mendukung dalam proses penulisan skripsi ini. Sebagai bentuk rasa syukur, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. Hadi Susilo Arifin, MS sebagai dosen pembimbing skripsi atas arahan, bimbingan, semangat, dukungan, waktu, dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama menjalani kegiatan magang dan pengerjaan skripsi di Departemen Arsitektur Lanskap.

2. Dr. Krisantini atas bantuan dan bimbingannya sehingga penulis dapat berpartisipasi dalam The Ohio Program dan Dr. Setiahadi, MS sebagai dosen pembimbing akademik.

3. Declan Blackmore sebagai pemilik perusahaan tempat magang, Brendan

2¶'Z\HUVHEDJDLPDQDMHUEHVHUWDSDUDVWDISHUXVDKDDQ\DQg telah menerima dan membimbing selama kegiatan magang serta teman-teman sesama mahasiswa magang di Amerika Serikat.

4. Teman-teman ARL 43 yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan selama masa perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

5. Orangtua dan keluarga tercinta yang terus memberi semangat, dukungan, bantuan dan cinta sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dengan baik dan memberikan manfaat dan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Bogor, Oktober 2011 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

l.1. Latar Belakang... 1

l.2. Tujuan Magang ... 2

l.3. Manfaat Magang ... 2

l.4. Kerangka Pikir ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap ... 4

2.2. Kapasitas dan Efektifitas Kerja ... 5

2.3. Perusahaan Lanskap ... 5

2.4. Penunjukan Kontraktor lanskap... 8

2.4. Lanskap Permukiman... 8

2.4. Lanskap Berkelanjutan... 9

BAB III METODOLOGI... 10

3.1. Waktu dan Lokasi Magang... 10

3.2. Metode Magang ... 12

3.3. Pengumpulan Data ... 13

BAB IV KONDISI UMUM... 15

4.1. Sejarah Umum Perusahaan... 15

4.2. Divisi Perusahaan... 16

4.2.1. Landscape Division... 16

4.2.2. Maintenance Division... 17

4.2.3. IrrigationDivision ... 17

4.2.4. Masonry Division... 17

4.3. The Hamptons... 18

4.4. Geografi... 18

4.5. Demografi... 19

4.6. Tanah dan Geologi ... 19

4.7. Iklim ... 20

4.8. Jenis Vegetasi ... 20

4.9. Jenis Satwa ... 21

BAB V KEGIATAN PEMELIHARAAN LANSKAP OLEH SUMMERHILL LANDSCAPES, INC. ... 23

5.1. Kontrak Pemeliharaan ... 23

5.2. Sistem Pemeliharaan Lanskap ... 24

5.2.1. Sistem Pemeliharaan pada Musim Semi ... 24


(11)

5.2.3. Weekly Visits... 42

5.2.4. Sistem Pemeliharaan pada Musim Gugur ... 53

5.2.5. Sistem Pemeliharaan pada Musim Dingin... 54

5.2.6. Pemeliharaan Lain ... 55

5.3. Tenaga Kerja... 57

5.5. Alat dan Bahan... 59

5.6. Anggaran Biaya ... 61

BAB VI RENCANA PENGELOLAAN LANSKAP... 63

6.1. Efektifitas Kerja ... 63

6.2. Rencana Pengelolaan Kegiatan Pemeliharaan Lanskap... 65

6.2.1. Struktur Organisasi... 66

6.2.2. Jadwal Pemeliharaan ... 69

6.2.3. Ketenagakerjaan... 71

6.2.4. Alat dan Bahan Pemeliharaan ... 72

6.2.5. Anggaran Biaya Pemeliharaan... 72

BAB VIII SIMPULAN DAN REKOMENDASI... 74

7.1. Simpulan... 74

7.2. Rekomendasi ... 74

DAFTAR PUSTAKA... 76


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Jadwal pelaksanaan magang ... 11

2. Jenis dan sumber data... 13

3. Daftar pertanyaan wawancara... 13

4. Daftar nama villagesdan hamletsdi Southampton dan East Hampton ... 18

5. Jumlah penduduk dan luas wilayah dari villagedan hamlet... 19

6. Keuntungan dan kerugian berdasarkan jenis penanganan akar ... 38

7. Jadwal pemeliharaan ada musim panas/weekly visits... 42

8. Komposisi Tenaga Kerja Summerhill Landscapes, Inc.... 58

9. Inventarisasi alat dan bahan perusahaan ... 59

10. Anggaran biaya Summerhill Landscapes, Inc. pada tahun 2009 ... 62

11. Perbandingan Kapasitas Kerja ... 63


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Pikir Magang ... 3

2. Hubungan Kerja Empat Bidang Pertamanan dalam Bisnis Pertamanan... 7

3. Lokasi magang di Summerhill Landscapes, Inc. ... 10

4. Summerhill Landscape, Inc. dilihat dari atas... 15

5. Eastern tiger salamander merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi di Sag Harbor ... 21

6. Proses pembersihan dedaunan dan ranting menggunakan blower(kiri) dan truk truk pengangkut sampah dan kotoran yang dikumpulkan (kanan) ... 25

7. Kegiatan edgingtepian lawnpada sekeliling border... 27

8. Alat yang digunakan untuk membuat mengolah sampah organic menjadi dua jenis mulsa yaitu leaf mulchdengan partikel yang halus (kiri) dan compost mulchdengan partikel yang lebih kasar (kanan)... 27

9. Tipe mulsa seperti pine forest mulch(kiri) dan leaf mulchyang diperkaya dengan nutrisi tambahan (kanan) dijual per kantung (bag) dengan harga yanglebih mahal daripada leaf mulchdari dump... 28

10. Pasir tanpa kerikil yang dapat berfungsi sebagai mulsa anorganik ... 28

11. Dari kiri ke kanan, proses single digging... 29

12. Dari kiri ke kanan, proses double digging... 30

13. Dari kiri ke kanan, proses deep bed system... 30

14. Penempatan tanaman berukuran besar pada lubang tanam dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat pada salah satu pekerjaan di Shelter Island ... 30

15. Kegiatan transplantingtanaman tropis di halaman rumah Perry, North Haven,dimulai dengan penggalian lubang tanam (kiri) sampai pelepasan kain pelindung tanaman (kanan), pada musim gugur tanaman akan dibongkar kembali dan disimpan dalam greenhousesampai musim semi . 31 16. Contoh formal plantingpada tanaman bordersdi Happel (kiri) dan Perry (kanan)... 32

17. Informal plantingdi kediaman Beck di Watermill ... 32

18. Penerapan natural planting pada taman rumah Beck (kiri) dan Tuft (kanan) di Watermill ... 33


(14)

19. Penerapan ornamental plantingpada beberapa rumah klien yaitu 1880

di Southampton (atas) dan Happel di Brigdehampton (bawah) ... 35

20. Model penanaman pada area beds... 36

21. Model penanaman pada area borders... 36

22. Hubungan antara tinggi tanaman dengan lebar beds... 37

23. Hubungan antara tinggi tanaman dengan lebar area borders... 37

24. Pengiriman tanaman annualdalam kontainer dari nurserydisusun dalam rak (kiri), kegiatan bongkar muat tanaman untuk disimpan di perusahaan dan kondisi dalam greenhouse... 38

25. Tanaman yang masih dalam kontainer kecil, disusun sesuai dengan desain terlebih dahulu sebelu ditanam dalam kontainer (pot) yang lebih besar... 40

26. Penggunaan pot dan tanaman annualyang disusun dalam pot berjenis coarse clay (kiri), terracotta(tengah) dan concrete (kanan) untuk memperindah sudut-sudut rumah... 41

27. Rute pemeliharaan (weekly visits) Senin-Jumat... 43

28. Rute pemeliharaan pada hari Senin (tanpa skala) ... 43

29. Rute pemeliharaan pada hari Selasa (tanpa skala) ... 44

30. Rute pemeliharaan pada hari Rabu (tanpa skala)... 45

31. Rute pemeliharaan pada hari Kamis (tanpa skala)... 45

32. Rute pemeliharaan pada hari Jumat (tanpa skala)... 46

33. Deadheadingpada astilbe (kiri), pinching pada Coleus sp (tengah).dan shearingpada Nepeta sp.(kanan)... 48

34. Pupuk yang digunakan dalam kegiatan pemeliharaan yaitu pupuk organik Plant-tone (kiri), 14-14-14 (tengah) dan feeder/pupuk cair (kanan)... 49

35. Contoh pemanfaatan gravel sebagai drivewaydi Perry (kiri) dan dalam desain taman di Pagel (kanan) ... 50

36. Kegiatan rakingmenggunakan steel rake bertujuan untuk meratakan dan merapikan kembali posisi gravelpada driveway... 51

37. Contoh perlengkapan untuk melindungi taman dari rusa yaitu deer fence (kiri) dan penutup perkerasan dengan celah-celah sempit untuk menjebak rusa (kanan) ... 52

38. Beberapa jenis tanaman yang digunakan yang tahan terhadap rusa seperti Coreopsis sp.(kiri), ornamental grass(tengah),dan Salvia sp.(kanan)... 52 39. Pengumpulan daun kering menggunakan blower (kiri) dan mesin


(15)

vacuum untuk daun yang telah dikumpulkan ke dalam bak truk... 54

40. Hedging pada tanaman pembatas yang tinggi dilakukan dengan bantuan

tangga dan alat pemotong yang dapat diperpanjang untuk menjangkau

area-area yang sulit ... 56 41. Pemasangan soddi atas panggung untuk perlengkapan perayaan pesta

pernikahan (kiri) disertai dengan penyiraman yang dilakukan secara

intensif untuk mencegah rumput mongering (kanan) ... 57 42. Perbedaan bypass pruner(atas) dengan anvil pruner(bawah) dapat dilihat

dari bentuk pisau pemotongnya ... 61 43. Bagan struktur dan rekomendasi bagi struktur organisasiSummerhill


(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Amerika merupakan negara yang memiliki industri lanskap cukup besar. Menurut hasil 2007 County Business Patterns and 2007 Economic Census, di Amerika terdapat sekitar 6.049.655 perusahaan yang bergerak di bidang lanskap, sedangkan untuk di negara bagian New York sendiri terdapat sekitar 446.021 perusahaan yang bergerak di bidang lanskap (www.cencus.gov). Hal ini didorong oleh tingginya kebutuhan akan perawatan maupun pekerjaan lanskap. Amerika yang memiliki iklim empat musim menyebabkan perubahan kondisi cuaca yang cukup ekstrim sehingga apabila tidak ditangani secara tepat maka untuk mewujudkan dan menjaga kondisi lanskap sesuai keinginan akan sulit. Untuk mewujudkan kondisi lanskap yang berkelanjutan dan sesuai keinginan tersebut dibutuhkan suatu organisasi yang mampu memberikan perhatian khusus terhadap lanskap tersebut.

Seiring dengan perkembangan jumlah, tingkat kebutuhan maupun pengetahuan manusia akan kesadaran lingkungan dan kondisi alam yang semakin menurun menjadi dorongan untuk melakukan usaha-usaha yang mampu menciptakan kondisi yang nyaman dan meningkatkan kualitas lingkungan. Dalam kondisi seperti ini peran dan kesempatan bagi perusahaan lanskap untuk bertindak dan menjadi pionir dalam usaha-usaha penyelamatan lingkungan melalui penataan lanskap yang fungsional, estetik dan berkelanjutan sangat dibutuhkan. Secara tidak langsung hal ini juga menjadi faktor pendorong bagi perusahaan lanskap untuk semakin berkembang dan inovatif agar dapat menciptakan lanskap-lanskap yang baik dan mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lanskap lainnya.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang lanskap,

Summerhill Landscapes Inc. yang berlokasi di New York, Amerika Serikat telah

berpengalaman dalam menangani berbagai macam pekerjaan lanskap. Perencanaan lanskap yang dilakukan perusahaan memiliki sasaran untuk mencapai kondisi lanskap yang berkelanjutan dengan menggunakan beberapa


(17)

2

pertimbangan seperti fungsional, mudah untuk dikelola, ekologis, efektif dari segi biaya dan visual. Selain itu, Amerika sebagai negara maju memungkinkan adanya penerapan teknologi seperti teknik maupun peralatan yang lebih maju dibanding negara berkembang. Adanya pergantian empat musim juga menjadi keunikan tersendiri dimana perlakuan terhadap lanskap akan berbeda sehingga dapat menjadi tambahan pengetahuan. Maka, kegiatan magang yang dilaksanakan di

Summerhill Landscapes, Inc. dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman

yang baik. Selain bergerak dalam bidang perencanaan dan pengelolaan lanskap, perusahaan ini juga bergerak dalam bidang konstruksi elemen-elemen lanskap untuk mewujudkan lanskap yang diinginkan.

1.2 Tujuan

Tujuan kegiatan magang ini ialah:

1.Memperoleh pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan proyek lanskap sesuai dengan bidang-bidang yang ditekuni oleh Summerhill Landscapes, Inc.

2. Mengenal, mempelajari dan menganalisis kendala dan permasalahan yang ada selama proses manajemen dan kegiatan pemeliharaan di lapang dan mencari solusinya.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan magang ini ialah:

1.Menambah ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman kerja serta dan menerapkan ilmu yang telah didapat sesuai dengan kegiatan praktik di lapang. 2.Memberikan alternatif pemecahan masalah dan saran bagi manajemen

pengelolaan lanskap di Summerhill Landscapes, Inc.

1.4 Kerangka Pikir

Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. terbagi ke dalam empat divisi, yaitu landscape division, maintenance division, masonry division, dan irrigation

division. Kegiatan magang dilaksanakan pada divisi pemeliharaan, tugasnya ialah


(18)

3

didasarkan kepada visi dari perusahaan yaitu untuk melakukan pembangunan lanskap melalui pendekatan yang mampu mendukung dan menciptakan lanskap yang berkelanjutan. Lanskap berkelanjutan dapat tercipta jika terdapat keterkaitan dengan pengelolaan lanskap (landscape management) yang dianggap penting karena terdapat diantara dua kegiatan utama lanskap, yaitu: landscape design dan

landscape maintenance (Benson dan Roe, 2000). Pemeliharaan lanskap

residensial tersebut dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor bio fisik lingkungan, kondisi sosial geografi dan kondisi ekonomi. Dengan memperhatikan kondisi-kondisi tersebut dapat ditentukan tidakan pemeliharaan ideal sebagai acuan dan diambil tindakan pemeliharaan fisik yang sesuai dengan kondisi klien dan lanskapnya. Dengan mengamati dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemeliharaan tersebut maka penulis dapat menganalisis secara deskriptif efektifitas dari kegiatan pemeliharaan lanskap. Berdasarkan hal tersebut dapat dibuat management plan untuk dapat dijadikan saran sebagai sarana perbaikan dan peningkatan kualitas dari divisi pemeliharaan Summerhill Landscapes, Inc.

Gambar 1. Kerangka Pikir Magang Management plan

Analisis

Analisis efisiensi dan efektivitas Analisis deskriptif

Pemeliharaan Fisik Pemeliharaan Ideal

Kondisi Biofisik Kondisi Ekonomi Kondisi Sosial Budaya

Lanskap Residensial yang Berkelanjutan Manajemen Pemeliharaan Lanskap Residensial

Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. New York,Amerika Serikat


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap

Stoner dan Freeman (1984) menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian anggota organisasi serta proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kraus dan Curtis (1982) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses dari konsep, teori, dan analisis tujuan seorang manajer merencanakan, mengatur, memimpin, dan menjalankan tujuan tersebut melalui usaha manusia secara sistematis, koordinatif, dan saling bekerja sama.

Pemeliharaan menurut Carpenter, Walker dan Lanphear (1975) merupakan bagian dari industri lanskap yang menangani dan memelihara kondisi tapak agar selalu tampak seperti yang diharapkan secara estetik dan menyenangkan dengan lingkup tanggung jawab pada manajemen, pengetahuan penanganan tanaman dan elemen lanskap lainnya. Tahap pemeliharaan bertujuan untuk menjamin kesesuaian bangunan (lanskap) yang telah selesai dengan dokumen kontrak dan kinerja fasilitas sebagaimana mestinya.

Sternloff dan Warren (1984) mengatakan bahwa pengelolaan berupa pemeliharaan tidak hanya memerlukan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pemeliharaan, melainkan juga anggaran biaya yang cukup. Oleh karena itu, teknik dan rencana yang dibuat harus memperhatikan anggaran yang tersedia sehingga tidak timbul masalah keuangan dalam perusahaan. Efektivitas dan efisiensi dalam manajemen suatu perusahaan lanskap dicapai melalui perencanaan dan introduksi teknologi yang tepat. Perencanaan tersebut harus selalu dievaluasi secara kontinyu dan dapat dilakukan modifikasi apabila diperlukan berdasarkan pada kondisi yang berkembang pada saat tersebut. Perencanaan ini harus merupakan proses yang logis untuk memilih tindakan yang terbaik dari beberapa alternatif (Davidson, Maclenburg dan Peterson, 2000). Perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan pada waktu yang telah


(20)

5

ditentukan dengan penggunaan sumber daya (tenaga kerja, biaya dan material) secara efektif dan efisien.

2.2. Kapasitas dan Efektivitas Kerja

Biaya pemeliharaan taman yang telah dianggarkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin jika para tenaga kerja bekerja efektif sesuai dengan kemampuan tenaga dan ketrampilannya. Semakin baik kinerja dari tenaga kerja maka akan terjadi penngkatan efisiensi dan efektivitas dalam perusahaan. Kinerja pegawai ditentukan oleh dua faktor, yaitu kecakapan (competence) dan komitmen. Kecakapan bekerja terbentuk dengan adanya pengalaman, keahlian, dan pengetahuan/latar belakang akademik. Komitmen dihasilkan dari adanya suatu motivasi, dan komitmen pegawai sangat diperlukan karena supervisor

mempercayakan sepenuhnya pekerjaan pemeliharaan kepada mereka untuk dikerjakan sebaik-baiknya (Sternloff dan Warren, 1984).

2.3. Perusahaan Lanskap

Perusahaan lanskap ialah organisasi-organisasi yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang untuk keperluan lanskap. Industri lanskap digerakkan oleh tiga bidang profesional, yaitu: konsultan perencanaan, perancangan, pengawasan; perusahaan kontruksi (kontraktor) dan jasa pengelolaan (landscape

maintenance supervisor atau landscape manager). Pihak keempat yang berperan

adalah perusahaan jasa penyediaan material, secara lebih jelas peran dari perusahaan lanskap tersebut ialah:

a. Landscape Consultant

Arsitek lanskap sebagai pelaku pada bidang ini berperan sebagai konsultan perancangan, perencanaan, dan pengawasan. Seorang arsitek lanskap selain memiliki ilmu untuk menata ruang, memiliki kewajiban pula untuk menerapkan ilmunya dengan baik agar dapat mewujudkan lanskap yang aman, nyaman. estetik dan berkelanjutan. Lebih lanjut menurut Gold (1980), pemerintah lokal dan pengembang swata memiliki tanggungjawab yang sama dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi dalam kota. Memberi saran pada fase pemeliharaan.


(21)

6

b. Landscape Contractor

Tugas dari kontraktor lanskap (Landscape contractor) ialah: 1. Melaksanakan rencana & rancangan yang dibuat arsitek taman.

2. Mengetahui & menguasai rencana tsb dan mampu menentukan kebutuhan bahan, jenis bahan, harga dan tempat memperolehnya

3. Melakukan penawaran proyek & melaksanakannya dengan baik bila penawarannya diterima.

4. Menentukan besarnya biaya tak terduga. 5. Menghitung keuntungan yang akan diperoleh. 6. Melaksanakan pemeliharaan selama masa jaminan.

c. Landscape Maintenance Supervisor

Dalam pengerjaan maupun pengelolaan suatu proyek lanskap diperlukan suatu pengorganisasian ataupun sistem manajemen yang mampu memberikan hasil yang efisien dan efektif dan sesuai dengan rencana. Menurut Davidson et al (2000), manajemen yang baik adalah suatu pengaturan bersama atas orang, uang, dan materi di dalam sebuah kerangka waktu untuk tujuan ekonomi dan sosial. Proses manajemen tersebut terbagi menjadi enam komponen, yaitu penetapan tujuan, perencanaan, pengorganisasian, pelatihan dan penyusunan staf, penegendalian, pemberian motivasi, dan evaluasi serta pemberian penghargaan. Proses tersebut merupakan satu kesatuan proses yang komponennya saling bergantung satu sama lain (Davidson et al., 2000). Keenam proses tersebut harus dapat diterapkan secara sepenuhnya pada perusahaan lanskap.

Beberapa peran yang harus dikuasai oleh Landscape Maintenance

Supervisorialah (Arifin dan Arifin, 2005):

1. Mengetahui dan memahami desain yang dibuat oleh arsitek taman.

2. Mengetahui dan menguasai karakter tanaman dan elemen tanaman lainnya serta mengetahui perlakuan yang harus dikerjakan (seperti penyiraman, penggemburan tanah, penyiangan gulma, pemupukan, penyemprotan pestisida, pemangkasan, pergantian tanaman, dan pengecatan pagar).


(22)

7

4. Dapat menyusun rencana kerja pemeliharaan harian, mingguan, bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan.

5. Dapat menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan.

d. Nurseryman

Nurseryman merupakan pihak yang mengadakan atau membibitkan

tanaman yang akan digunakan dalam penataan lanskap. Selain tanaman terdapat pula pihak-pihak yang menyediakan elemen keras (hardmaterial) untuk lanskap. Secara umum tugas daripada pihak penyedia material proyek ialah:

1. Mampu menyediakan elemen keras (hardmaterial) atau elemen lunak (softmaterial) sesuai permintaan pasar (kualitas dan kuantitas).

2. Mengikuti trend disain dalam penyediaan bahan tanaman ataupun material. 3. Menguasai manajemen pembibitan mulai dari budidaya tanaman,

pengepakan, hingga pengiriman bahan tanaman sampai ke tempat tujuan. 4. Memberi saran cara pemeliharaan yang baik kepada kontraktor (pada masa

jaminan) dan kepada pengelola(masa pemeliharaan).

Hubungan ataupun relasi antara perusahaan lanskap dapat digambarkan dalam suatu bagan yang menunjukkan tingkat kepentingan.

Gambar 2. Hubungan Kerja Empat Bidang Pertamanan dalam Bisnis Pertamanan (Arifin dan Arifin, 2005)

Perancang taman

Pemborong pembuatan

Landscape Maintenance Supervisor

Nurseryman

Hubungan penting Hubungan kurang penting


(23)

8

2.4. Penunjukkan Kontraktor Pemeliharaan

Sebagai penyedia jasa lanskap, perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. membutuhkan klien yang membutuhkan jasa dalam bidang lanskap. Proyek-proyek lanskap tersebut tidak selalu datang dengan sendirinya, tetapi memerlukan pendekatan tertentu untuk mendapatkannya. Menurut Ingels (2004), kontraktor lanskap mendapatkan pekerjaan melalui tiga cara, yaitu:

a. Direct solicitation of clients

Perusahaan-perusahaan lanskap skala kecil maupun perusahaan yang baru didirikan umumnya melakukan pendekatan secara langsung kepada klien. Hal ini dapat dilakukan melalui media advertising, pengiriman brosur-brosur atau partisipasi dalam pameran-pameran. Umumnya targetnya ialah untuk mendapatkan residential contracting.

b. Selection by client for noncompetitive reasons

Penunjukan langsung oleh klien dengan melihat kualitas suatu perusahaan yang dianggap memuaskan dan sesuai dengan harapan dari klien yang memiliki pekerjaan. Spesifikasi kontrak dan biaya pelaksanaan pekerjaan akan dinegosiasikan diantara pihak-pihak yang terkait hingga tercipta persetujuan yang memuaskan kedua belah pihak.

c. Selection by the client through the competitive bidding process.

Sebagian besar dari kontrak-kontrak yang berskala besar didapatkan dari proses bidding. Apabila proyek tersebut terdapat pada sektor publik,

competitive biddinghampir selalu diwajibkan oleh hukum.

2.5. Lanskap Permukiman

Lanskap permukiman ialah bidang kerja utama yang ditangani oleh Summerhill Landscapes, Inc. Sebagai salah satu daerah peristirahatan yang terkenal, daerah di sekitar perusahaan memiliki cukup banyak area perumahan, dimana banyak terjadi penngkatan aktivitas di musim panas. Eckbo (1964) mengungkapkan bahwa lingkungan perumahan ialah suatu area yang di dalamnya terdapat susunan ketetanggaan atau kumpulan tempat tinggal, sarana perkantoran, niaga, pendidikan, kesehatan dan fasilitas administrasi lainnya di sekitar area tersebut. Sedangkan, menurut Simonds dan Barry (2006) perumahan merupakan kelompok-kelompok rumah yang memiliki secara bersama ruang terbuka hijau


(24)

9

dan merupakan kelompok yang cukup kecil untuk melibatkan seluruh keluarga dalam aktivitas, tetapi cukup besar untuk menampung fasilitas umum seperti tempat berbelanja, lapangan bermain, dan daerah penyangga.

2.6. Lanskap Berkelanjutan

Summerhill Landscapes, Inc. memiliki visi untuk melakukan

pembangunan lanskap melalui pendekatan yang mampu mendukung dan menciptakan lanskap yang berkelanjutan. Konsep keberlanjutan menjadi suatu faktor yang terus menjadi perhatian saat ini ditengah isu-isu akan menurunnya kualitas lingkungan. Lanskap berkelanjutan (sustainable landscape)dapat tercipta jika terdapat keterkaitan dengan pengelolaan lanskap (landscape management)

yang dianggap penting karena terdapat di antara dua kegiatan utama lanskap, yaitu: landscape design dan landscape maintenance(Benson dan Roe, 2000).

Benson dan Roe (2000) berpendapat bahwa konsep keberlanjutan memiliki tiga faktor utama, yaitu:

1. Faktor efisiensi yang masih mempertimbangkan dan mengizinkan adaptasi teknologi;

2. Memperhatikan konservasi sumber daya alam; dan

3. Melakukan restorasi, perlindungan, dan perbaikan terhadap kesehatan manusia dan kualitas lingkungan.

Berdasarkan hal tersebut maka Summerhill Landscapes, Inc. akan dapat mewujudkan pembangunan lanskap yang berkelanjutan apabila faktor-faktor utama konsep keberlanjutan dapat dipenuhi.


(25)

BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Magang

Kegiatan magang ini dilaksanakan di perusahaan Summerhill Landscapes yang berlokasi di 6 Shaw Road, Sag Harbor, New York, Amerika Serikat. Sag Harbor terletak di antara ƒƍƎLU,ƒƍƎBB. Kegiatan magang dilakukan selama 6 bulan, dimulai dari tanggal 12 April 2010 sampai dengan 12 Oktober 2010.

Gambar 3. Lokasi Magang di Summerhil Landscape, Inc. (www.wikimapia.com: 10 November 2010)

Sag Harbor

Tanpa Skala

U

Lokasi Magang: Summerhill Landscapes, Inc. 6 Shaw Road, Sag Harbor, NY


(26)

11

No Kegiatan

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1. Persiapan: pendaftaran, pengurusan surat-surat,

proposal, pelatihan lapang

2. Pengenalan kondisi lapang: perusahaan Summerhill Landscape, Inc., rumah klien yang tersebar dalam area The Hamptons

3. Pengenalan lembaga kerja dan staf: sosialisasi dengan pemilik, pengurus dan pegawai lainnya. 4. Mempelajari struktur organisasi dan

divisi-divisi dari perusahaan: pengamatan dan wawancara dengan pengurus organisasi perusahaan 5. Mempelajari sistem kerja perusahaan di lapang:

teknik dan material yang digunakan

6. Partisipasi aktif dalam pelaksanaan pekerjaan lanskap: pengelolaan lanskap residensial dan fasilitas umum olehmaintenance division

7. Wawancara dan pengamatan: pada pemilik perusahaan, dan pegawai perusahaan dan pelaksanaan pengelolaan

8. Analisis efektifitas pekerjaan pengelolaan lanskap: pengukuran dan pembandingan nilai macam-macam kegiatan pengelolaan terhadap standar-standar nilai yang telah ada

9. Menyusun rencana pengelolaan: struktur organisai, jadwal pemeliharaan, ketenagakerjaan, alat dan bahan pemeliharaan, dan anggaran biaya pemeliharaan


(27)

12

3.2 Metode Magang

Metode magang yang digunakan ialah metode partisipasi aktif dan metode perbandingan. Metode partisipasi aktif ialah metode untuk kegiatan berupa magang dimana penulis akan turut aktif dalam pekerjaan baik lapang maupun bagian admistratif untuk mendapatkan pengalaman kerja. Tahapan dalam metode partisipasi aktif ialah:

1. Orientasi tempat kerja

Pengenalan terhadap tempat kerja dan lingkungannya, seperti susunan dan struktur organisasi, metode dan sistem manajerial perusahaan, serta tugas masing-masing bagian dalam perusahaan.

2. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara turun aktif melakukan pekerjaan dan pengamatan di lapang dan didukung dengan data yang didapat dari hasil wawancara maupun studi pustaka.

3. Analisis dan sintesis

Mengolah data yang telah didapat untuk dapat melakukan evaluasi terhadap efektifitas kegiatan pemeliharaan.

4. Pembuatan rencana pengelolaan

Berdasarkan hasil analisis dan sintesis maka dibuat rencana pengelolaan. Rencana pengelolaan ialah perencanaan tindakan yang perlu diambil untuk menanggulangi permasalahan yang sedang dan akan dihadapi perusahaan di masa mendatang serta untuk menjaga kinerja perusahaan agar tetap baik. Perencanaan dibuat berdasarkan pada keadaan ekonomi dan perusahaan pada saat itu sehingga berisi pula solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada saat itu maupun langkah-langkah agar terhindar dari banyak masalah terlebih masalah yang sama di masa mendatang. Perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan pada waktu yang telah ditentukan dengan penggunaan sumber daya (tenaga kerja, biaya, dan material) secara efektif dan efisien.

Metode kedua ialah melalui metode perbandingan. Metode perbandingan ialah penilaian suatu aktivitas pekerjaan lanskap terhadap standar pekerjaan lanskap yang diperoleh dari referensi yaitu berdasarkan Arifin dan Arifin (2005) dan Parker dan Bryan (1989). Melalui metode perbandingan dapat dilihat nilai efektivitas dan potensi serta kendala yang mengganggu aktivitas tersebut.


(28)

13

3.3 Pengumpulan Data

Untuk mengetahui dan menganalisis kondisi perusahaan saat ini, maka dibutuhkan data yang baik dan sesuai. Pengumpulan data dilakukan melalui inventarisasi, wawancara dan studi pustaka. Berikut ini merupakan jenis dan sumber data yang dikumpulkan beserta keterangan kegunaannya (Tabel 2).

Tabel 2. Tabel jenis dan sumber data

No. Jenis Data Unit Sumber Analisis Kegunaan 1 Fisik

Luas Lokasi

ha

o

BB, BT, LS, LU

studi pustaka, wawancara

deskriptif evaluasi letak dan kondisi 2 Biologi Vegetasi Satwa spesies spesies inventarisasi, studi pustaka, wawancara deskriptif deskriptif pendataan vegetasi atau satwa yang ada 3 Kelembagaan

Struktur organisasi Sistem kerja divisi Jadwal

Bahan Alat Metode

SDM (Tenaga kerja) Biaya -volume unit -orang dollar studi pustaka, wawancara, observasi lapang deskriptif deskriptif efektifitas efektifitasi deskriptif efektifitas efektifitas efektifitas evaluasi kegiatan pemeliharaan, menyusun rencana pengelolaan (rencana pengelolaan)

4 Legal/hukum - studi pustaka,

wawancara

deskriptif evaluasi dari segi peraturan, dasar hukum

Tabel 3. Daftar pertanyaan wawancara

No. Subjek Pertanyaan

1. Declan Blackmore Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan? Apa tugas dari direktur perusahaan? Apa saja kegiatan yang ada di perusahaan?

Apakah permasalahan yang dialami oleh perusahaan? Bagaimana perusahaan mendapatkan pekerjaan lanskapnya? 2. %UHQGDQ2¶'Z\HU Apa tugas dari vice president?

Bagaimana struktur organisasi perusahaan saat ini? Apa kendala dalam melaksanakan pekerjaan?

Bagaimana cara perusahaan mendapatkan tenaga kerja yang dibutuhkan?

3. Downey Harwood Apa tugas dari office manager?

Bagaimana anggaran biaya perusahaan?

Apa permasalahan yang timbul selama melaksanakan pekerjaan? 4. Norma Taylor Apa tugas dari maintenance manager?


(29)

14

Landscapes, Inc.?

Berapa jumlah klien dari kegiatan pengelolaan lanskap oleh

Summerhill Landscapes,Inc.?

Bagaimana metode atau cara melaksanakan kegiatan pemeliharaan? Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan? Bagaimana menentukan jadwal pemeliharaan sehari-hari?

Apa permasalahan selama pelaksanaan kegiatan perawatan lanskap? 5. Tenaga kerja musiman

(forepersondan anggota tim kerjanya)

Apa permasalahan yang sering timbul dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan?

Bagaimana kerjasama dalam tim?

Apa kesulitan yang dialami selama bekerja di Summerhill Landscapes, Inc.?


(30)

BAB IV KONDISI UMUM

4.1. Sejarah Umum Perusahaan

Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. telah berdiri sejak tahun 1993 di Sag Harbor, Southampton yang termasuk dalam daerah milik negara bagian New York. Perusahaan ini didirikan oleh Declan Blackmore, warga negara asal Irlandia. Perusahaan ini memulai usahanya dengan bergerak dalam bidang

landscaping terlebih dahulu, yaitu dalam hal pelaksanaan pembangunan

proyek-proyek lanskap. Seiring dengan bertambahnya permintaan konsumen dalam bidang pelaksanaan lanskap, perusahaan ini semakin berkembang dengan penambahan alat dan tenaga kerja. Saat ini, total luas area yang digunakan oleh perusahaan ialah sebesar 6,47 ha dengan 0.4 ha sebagai lahan milik perusahaan dan 6, 07 ha sisanya merupakan lahan sewaan. Pada lahan milik perusahaan didirikan gedung yang berfungsi sebagai kantor pusat dan gedung penyimpanan berbagai macam kendaraan, alat dan bahan-bahan untuk pelaksanaan pekerjaan. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sag Harbor (Gambar 1), namun selain selain itu khusus untuk divisi landscaping terdapat kantor sendiri di daerah Wainscott.

Gambar 4. Summerhill Landscapes, Inc. dilihat dari atas. (sumber: www.wikimapia.com: 15 September 2011)

Beberapa tahun setelah didirikan, perusahaan ini mulai menerima mahasiswa magang sebagai salah satu tenaga kerjanya. Awal mula mahasiswa yang magang hanya mahasiswa yang berasal dari Irlandia saja, namun sejak


(31)

16

beberapa tahun belakangan ini perusahaan Summerhill Landscapes mulai menerima mahasiswa internasional hasil kerja sama dengan Ohio State University dalam The Ohio State International Agricultural and Horticultural Intern Program.

Saat ini Summerhill Landscapes, Inc. telah bergabung dalam Nassau

Suffolk Landscape Gardeners Association (NSLGA), Association of Professional

Landscape Designer (APLD) dan anggota dari Sag Harbor Chamber of

Commerce. Selain itu perusahaan juga telah mendapatkan berbagai sertifikasi

kelayakan dan perizinan dari berbagai organisasi sebagai pelaku kegiatan lanskap.

4.2. Divisi Perusahaan 4.2.1. Landscape Division

Divisi Lanskap pada perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. memiliki visi untuk melakukan pembangunan lanskap melalui pendekatan yang mampu mendukung dan menciptakan lanskap yang berkelanjutan (sustainable

landscape). Dalam mewujudkan proyek lanskap yang mampu berkelanjutan, ada

5 kunci pokok yang dipegang dalam setiap perencanaannya. Lima kunci pokok itu ialah: fungsional (functional), dapat dipelihara (maintainable), ramah lingkungan (environmentally sound), pembiayaan yang efektif (cost effective), dan visual yang menarik (visually effective). Lingkup kerja dari Landscaping

DivisionSummerhill Landscapes, Inc. ialah:

1. Konstruksi lanskap

Meliputi semua aplikasi atau instalasi lanskap berdasarkan rencana desain yang telah disetujui. Mulai dari kerjasama dengan teknisi system irigasi hingga koordinasi dengan kontraktor utama dalam pelaksanaan proyek lanskap.

2. Desain lanskap, meliputi:

a. Concept plan ialah rencana gambar yang menerangkan suatu rencana

spasial lanskap dan pemilihan serta pengelompokan tanaman menurut jenisnya.


(32)

17

b. Planting plan ialah ialah gambar yang menerangkan secara spesifik

rencana penanaman dengan menampakkkan detail spasial area dan daftar lengkap tanaman yang digunakan.

c. Re-vegetation plan ialah rencana detail mengenai perencanaan

penanaman menggunakan tanaman-tanaman yang telah disetujui untuk penanaman batas kota dari kota yang bersangkutan.

d. Detailed construction plan ialah rencana penanaman yang

komprehensif disertai dengan semua aspek dari konstruksi hardscape. 4.2.2. Maintenance Division

Divisi ini memiliki tugas untuk mengelola lanskap, terutama lanskap residensial agar tetap dalam kondisi yang baik. Beberapa tugas pokok dari divisi ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu:

1. Seasonal clean up

Servis ini dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu sebelum musim semi dan saat musim gugur.

2. Perawatan mingguan

Servis ini berupa kunjungan untuk perawatan taman maupun lanskap oleh tim maintenance. Jumlah dan waktu kunjungan dalam tiap minggunya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara klien dengan perusahaan.

3. Perawatan khusus musim dingin 4.2.3. Irrigation Division

Divisi ini secara resmi dibentuk sejak bulan Januari 2010 karena kebutuhan akan tenaga ahli dalam bidang irigasi. Sebelumnya, pekerjaan irigasi dilakukan oleh divisi lainnya dan hanya bersifat situasional. Divisi irigasi ini memiliki tugas diantaranya ialah melakukan pengecekan sistem, perbaikan, dan modifikasi terhadap sistem irigasi yang sudah terinstalasi, namun tidak melayani instalasi sistem irigasi secara menyeluruh pada area lanskap.

4.2.4. Masonry Division

Masonry division merupakan divisi dalam perusahaan yang bertugas


(33)

18

yang umumnya dibangun pada area residensial ialah patio, barbeque grill, pathway, dan retaining wall.

4.3. The Hamptons

The Hamptons merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada

kurang lebih 24 area permukiman (villages dan hamlets) yang masuk ke dalam teritorial dari kota Southampton dan East Hampton (Tabel 4). Sebagian besar pekerjaan yang ditangani oleh perusahaan berada di dalam area The Hamptons. Tabel 4. Daftar nama villagesdan hamletsdi Southamptown dan East Hampton

Kota Village Hamlet

Southampton West Hampton Dunes, Westhampton Beach, Quogue, Southampton, Sagaponack, Sag Harbor (60%)

Westhampton, East Quogue, Hampton Bays, Shinnecock Hills, Tuckahoe, North Sea, Water Mill, Noyack, North Haven, Bridgehampton East

Hampton

Sag Harbor (40%), East Hampton

East Hampton North, Springs, Amagansett, Montauk, Wainscott, Northwest Harbor Sumber: Wikipedia (2010)

4.4. Geografi

The Hamptons terletak di ujung timur dari Long Island, New York

(Gambar 1). Daerah ini terkenal sebagai area peristirahatan sekitar pantai yang cukup bersejarah dan memiliki beberapa area residensial termahal di Amerika Serikat. The Hamptons tersebar ke dalam dua kota yaitu Southampton dan Easthampton yang termasuk dalam Suffolk County. Berdasarkan U.S. Census

Bureau, Suffolk County memiliki total luas area sebesar 6.150 km2 yang terdiri

dari daratan seluas 2.400 km2 dan lautan seluas 3.780 km2 (61,5%). Hal ini menjadikannya county terbesar nomor dua di Amerika. Pada ujung bagian timur dari county ini terbagi menjadi dua semenanjung yaitu North Fork dan South Fork. County ini dikelilingi oleh lautan pada ketiga sisinya, yaitu Samudra Atlantik dan Long Island Sound.


(34)

19

4.5. Demografi

Berdasarkan sensus pada tahun 2000, jumlah penduduk di Suffolk County ialah 1.419.369 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 601 jiwa/km2. Apabila dibedakan berdasarkan rasnya, 84,60% merupakan white (78,8% untuk white

non-hispanic), 6,94% merupakan ras African American, 0,27% Native American,

2, 45% Asian, 0,03% Pacific Islander, dan 5,71% sisanya terdiri dari beberapa ras lainnya. Persebaran usia penduduknya ialah 26,10% dibawah umur 18 tahun, umur 18-24 tahun sebanyak 7,60%, usia 25-44 tahun sebanyak 31.20%, usia 45-64 tahun sebanyak 23,30% dan usia 65 tahun ke atas sebanyak 11,80%. Menurut perbandingan jenis kelamin ialah pada setiap 100 jumlah wanita maka terdapat 95.90 jumlah pria. Pendapatan perkapita Suffolk County sebesar $ 26.557 dengan median pendapatan untuk pria sebesar $ 50.046 dan wanita sebesar $ 33.281. Dari jumlah penduduk tersebut, 3,90% dari keluarga atau 6 % dari populasi berada di bawah garis kesejahteraan. Sedangkan untuk persebaran penduduk berdasarkan village/hamletdapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Jumlah penduduk dan luas wilayah dari villagedan hamlet.

Village/Hamlet Kota Populasi

(2000 Census) Luas Wilayah Southampton Southampton Town 3.965 jiwa 6.8 mil2 (18 km2) Water Mill Southampton Town 1.724 jiwa 12.5 mil2 (32 km2) Bridgehampton Southampton Town 1.381 jiwa 11.2 mil2 (29 km2) Sagaponack Southampton Town 582 jiwa 8.0 mil2 (21 km2) Sag Harbor

60% Southampton; 40% East Hampton Town

2.313 jiwa 2.5 mil2(6.5 km2) Wainscott East Hampton Town 628 jiwa 7.3 mil2 (19 km2) East Hampton East Hampton Town 1.334 jiwa 4.9 mil2 (13 km2) Amagansett East Hampton Town 1.067 jiwa 8.0 mil2(21 km2) Sumber: Wikipedia (2010)

4.6. Tanah dan Geologi

Sebagian besar tanah di New York terbentuk dari gletser pada zaman dahulu. Komposisi dari tanah tersebut mencerminkan batuan yang tersusun dari


(35)

20

lapisan subsoil. Untuk area Long Island, tanahnya didominasi oleh coarse soil,

gravelsdan alluvial. Tanah pada area ini umumnya memiliki pH 4.5 maupun di

bawahnya, terutama pada daerah-daerah yang belum pernah diberi kapur. Selain wilayah Adinrondack, sebagian besar lapisan batuan dasar New York terletak di dasar laut, baik itu laut dangkal maupun laut dalam. Laut dalam memiliki suhu yang dingin sehingga akan mengumpulkan dan mengendapkan sedimen menjadi deposit yang kemudian menjadi batuan berpasir ketika mengalami tekanan. Sedangkan laut dangkal yang hangat, akan mendorong pertumbuhan dari hewan maupun tumbuhan sehingga nantinya akan membentuk formasi batuan karang.

4.7. Iklim

Daratan Amerika yang luas memungkinkan perbedaam iklim yang cukup mencolok diantara negara-negara bagiannya. Tanaman yang mampu tumbuh pada satu Negara bagian belum tentu mampu tumbuh baik pada negara bagian lainnya tanpa perlakuan khusus.

New York dapat memiliki suhu yang sangat dingin saat musim dingin dimana pernah tercatat suhu sebesar -26,1oC pada bulan Februari. Sedangkan untuk suhu terpanas 41,1oF pada bulan Juli, yaitu saat musim panas. Apabila suhu terlalu panas, maka Summerhill Landscapes, Inc. akan memulangkan pekerjanya karena dapat membahayakan apabila bekerja terlalu lama di bawah sinar matahari. Bulan dengan suhu rata-rata terendah terdapat pada bulan Januari dengan rata-rata suhu -3,2oC sedangkan bulan yang memiliki suhu rata-rata tertinggi ialah bulan Juli dengan 29oC. Curah hujan tertinggi terdapat pada bulan Mei dengan rata-rata sebesar 11,73 cm dan terendah di bulan Februari dengan rata-rata sebesar 8,01 cm (www.ustravelweather.com). Kota-kota di The

Hamptons sendiri sebagian besar berhubungan langsung dengan laut sehingga

memiliki angin yang cukup kencang sehari-harinya.

4.8. Jenis Vegetasi

Sebelum adanya permukiman manusia di daerah Suffolk County, daerah ini diperkirakan memiliki jenis vegetasi berupa hutan pitch pine-oak-heath. Kegiatan penebangan pohon, pembukaan lahan dan kebakaran akibat ulah


(36)

21

manusia pada abad 17-19 telah mendorong perkembangan barrens terhadap sebagian besar area Suffolk County bagian tengah. Pitch pine kemudian dapat tumbuh dengan baik di daerah ini yang tanahnya berjenis liat, berpasir dan memiliki banyak kandungan batu-batu kecil di dalamnya. Jenis-jenis benih yang tersebar pada perkembangan barrens tersebut meliputi berbagai macam benih semak hingga pohon yang kemudian berkembang menjadi area hutan oak pitch

pine dan pitch pine-oak. Mulai abad ke 20, kebakaran hutan dapat dikurangi

sehingga pine barrens berubah menjadi hutan-hutan oak di bagian utara Suffolk County dan oak-pineserta hutan pine-oakdi bagian selatan Suffolk County. Pine

barrens dapat bertahan pada area sebelah selatan dan timur dari Suffolk County

karena adanya kebakaran yang terjadi secara berkala. Pine barrens merupakan istilah yang umum digunakan untuk beberapa tipe woodland, savanna dan

barrens yang saling berkaitan.

4.9. Jenis Satwa

Sag Harbor dan wilayah di sekitarnya memiliki kekayaan fauna yang cukup tinggi karena adanya zona-zona perlindungan yang mampu menjadi habitat bagi satwa-satwa tersebut. Banyak hewan dilindungi yang berhabitat di sini, salah satunya ialah eastern tiger salamander yang berhabitat di rawa-rawa (Gambar 5).

Gambar 5.Eastern tiger salamander merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi di Sag Harbor. (www.wikipedia.com:15 September 2011) Selain itu, terdapat pula jenis reptilia dan amfibia lain seperti marbled

salamander(Ambystoma opacum), spotted salamander(Ambystoma maculatum),

box turtle(Terappene sp.), spotted turtle(Clemmys guttata), grey tree frog(Hyla


(37)

22

(Coluber constrictor priapus), dan hognose snake (Colubridae sp.). Dari jenis

mamalia, mamalia yang berhabitat di area ini diantaranya ialah rubah merah

(Vulpes vulpes), musang ekor panjang (Mustela vrenata), cerpelai (Neovison

vison), Tikus kesturi (Ondatra zibethicus), marmot tanah (Marmota monax),

kelelawar, lumba-lumba berhidung botol (Tursiops truncatus), berang-berang sungai (Lontra canadensis) dan lumba-lumba pelabuhan (Pochoena pochoena) yang kemungkinan besar hampir mengalami kepunahan secara lokal di Long Island dengan perkiraan hanya tersisa 8 individual yang diperkirakan merupakan hasil kegiatan migrasi alami dari Connecticut.

Keberadaan satwa-satwa di daerah ini didukung oleh adanya beberapa situs alami seperti Long Pond Greenbelt, rangkaian kolam yang terbentuk dari glasier yang meleleh dan menjadi batas bagian selatan, lalu ada Barcelona Neck Preserve, Millers Ground Preserve, Sag Harbor Wood Preserve dan area Cilli Farm yang akhir-akhir ini ditetapkan sebagai zona lindung dan terletak di tengah-tengah wilayah Sag Harbor.


(38)

BAB V

KEGIATAN PEMELIHARAAN LANSKAP OLEH SUMMERHILL LANDSCAPES, INC.

5.1. Kontrak Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan lanskap oleh Summerhill Landscapes, Inc. dilaksanakan dalam sistem kontrak. Kontrak merupakan persetujuan, biasanya diantara dua pihak, yang menjelaskan servis dan material yang akan digunakan sebagai timbal balik dari pembayaran ataupun kompensasi lainnya. Kontrak pekerjaan sebagian besar didapatkan melalui pendekatan secara langsung terhadap konsumen (direct solicitation of clients) dan melalui penunjukan langsung (selection by client for noncompetitive reasons). Menurut Ingels (2004), komponen-komponen yang harus terdapat dalam kontrak meliputi:

a. Nama dan alamat dari pihak-pihak yang bersangkutan. b. Tanggal pembuatan kontrak tersebut.

c. Deskripsi dari pekerjaan yang harus dicapai dan material atau servis yang harus disediakan.

d. Persetujuan pencapaian hasil pekerjaan, meliputi ketentuan-ketentuan dan perstujuan yang disepakati antar pihak.

e. Persetujuan pembayaran atas biaya yang diajukan. f. Tanda tangan dari kedua belah pihak.

g. Tanggal penandatanganan dokumen kontrak tersebut.

Summerhill Landscapes, Inc. menggunakan sistem kontrak yang berlaku

selama satu tahun dalam melakukan kegiatan pemeliharaan lanskap, sehingga kontrak baru akan ditawarkan di tahun selanjutnya. Dalam dokumen kontrak tersebut deskripsi yang dicantumkan meliputi penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan pemeliharaan untuk satu tahunnya seperti jumlah tenaga kerja, jumlah kunjungan rutin pemeliharaan dan waktu kunjungan tiap kali perawatan serta biaya tambahan beberapa perlengkapan kecil lainnya yang digunakan untuk menunjang kegiatan pemeliharaan. Untuk beberapa pekerjaan yang membutuhkan bahan dalam jumlah besar, seperti kegiatan pemberian lapisan mulsa ataupun kegiatan yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar, maka


(39)

24

hanya harga per yard yang dicantumkan dalam kontrak, sedangkan jumlah akan ditentukan saat kegiatan tersebut berlangsung. Jumlah dari material dalam kegiatan tersebut akan disebutkan dalam laporan harian yang disebut dengan

daily job sheet yang harus dilengkapi dan dikumpulkan setiap harinya setelah

para pekerja kembali ke kantor. Melalui laporan harian ini dapat dilakukan pendataan dan pengecekan terhadap kesesuaian penerapannya di lapang untuk dipertanggungjawabkan pada klien.

5.2. Sistem Pemeliharaan Lanskap

Sistem pemeliharaan lanskap Summerhill Landscapes, Inc. merupakan sistem pemeliharaan berdasarkan musim yang mencakup kegiatan pemeliharaan dari awal musim semi hingga musim dingin, biasanya semua kegiatan perawatan terhadap tanaman akan berhenti saat salju pertama kali turun. Namun, masa kegiatan pemeliharaan tiap klien berbeda disesuaikan dengan kontrak yang telah disepakati. Setelah salju turun, sebagian besar karyawan yang bekerja akan diliburkan selama musim dingin. Hanya beberapa pekerja saja yang tetap beraktifitas untuk membersihkan salju maupun tugas-tugas administrasi. Berikut ini adalah pemeliharaan fisik yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan musim:

5.2.1. Pemeliharaan pada Musim Semi (Spring Clean Up)

Pemeliharaan pada musim semi dimulai sekitar pertengahan Maret, saat salju tidak lagi menutupi permukaan tanah dan tanah tidak terlalu keras karena sudah tidak beku lagi. Pemeliharaan ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi karena musim dingin, membersihkan lanskap dari sampah atau benda-benda yang mengganggu kondisi lanskap dan mempersiapkan kondisi tanaman yang ada serta lanskap atau taman untuk penanaman selanjutnya.

Tim pemeliharaan pada musim semi biasanya terdiri dari 6 ± 8 orang bergantung pada banyaknya pekerjaan yang harus dilaksanakan. Beberapa kegiatan pemeliharaan yang dilakukan pada musim ini ialah:


(40)

25

5.2.1.1. Pemangkasan (Prunning)

Pemangkasan ialah kegiatan memotong suatu bagian dari tubuh tanaman untuk menjaga kondisi maupun kualitas dari tanaman tersebut. Pemangkasan pada musim semi memiliki beberapa tujuan diantaranya:

a. Membuang bagian tanaman yang telah kering, rusak ataupun mati karena musim dingin.

b. Meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan merangsang pembentukan cabang baru maupun pembungaan yang maksimal pada tanaman-tanaman seperti hidrangea, mawar dan spirea.

Pemangkasan yang tepat dapat pula menjaga bentuk dan ukuran tanaman tersebut seperti yang diinginkan. Bentuk dan ukuran tanaman yang tepat akan mampu memaksimalkan kualitas estetik dari lanskap tersebut.

5.2.1.2. Pengumpulan Sampah (Collecting Debris)

Pada awal masa pemeliharaan, taman yang dikelola akan dipenuhi berbagai macam sampah terutama dedaunan dan ranting atau cabang pohon yang kering. Segala macam sampah dan benda-beda yang tidak diperlukan pada area yang dikelola perlu disingkirkan terlebih dahulu sebelum dapat dilakukan tindakan-tindakan selanjutnya seperti pemberian mulsa ataupun penanaman. Sampah yang telah terkumpulkan akan diangkut perusahaan menggunakan dump

truckmenuju tempat pembuangan akhir (Gambar 6).

Gambar 6. Proses pembersihan dedaunan dan ranting menggunakan blower(kiri) dan truk pengangkut sampah dan kotoran yang dikumpulkan (kanan). Apabila sampah yang dikumpulkan sangat banyak, maka truk dapat melakukan pembuangan beberapa kali, tetapi karena setiap kali pembuangan perusahaan akan dikenakan biaya oleh tempat pembuangan akhir maka


(41)

26

diharapkan pekerja dapat mengatur sedemikian rupa agar tetap efisien. Pada beberapa lokasi rumah, sampah-sampah berupa daun kering sebagian dapat disingkirkan dengan mengarahkannya ke hutan di sekitarnya. Sampah yang disingkirkan menuju area hutan tersebut tidak boleh membuat lapisan yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu kualitas visual sehingga harus disebarkan sehingga terkesan alami sebagai daun yang gugur di area tersebut. Saat truk kembali dari tempat pembuangan sampah akhir untuk mengantarkan sampah maka akan membawa muatan berupa mulsa yang akan digunakan untuk rumah tersebut.

5.2.1.3. Pemberian Lapisan Mulsa (Mulching)

Mulchingialah kegiatan mengaplikasikan atau menyebarkan lapisan mulsa

terhadap suatu permukaan tanah. Ingels (2004) menyatakan bahwa kegiatan ini memiliki dua fungsi, yaitu:

a. Untuk meningkatkan kualitas penampilan tanaman yang terkesan dirawat dengan baik sehingga dapat meningkatkan keindahan taman.

b. Untuk melindungi menjaga kelembapan tanah, terutama pada musim panas.

Selain dua hal tersebut, pemberian mulsa juga diharapkan dapat untuk mengurangi erosi dan menekan pertumbuhan rumput liar ataupun gulma.

Pemberian lapisan mulsa umumnya dilakukan pada area yang permukaan tanahnya tidak ditutupi oleh rumput seperti pada beds dan borders, menurut Ingels (1994) beds merupakan area penanaman yang dapat dilihat dari berbagai sisi, apabila ditempatkan di tengah-tengah lapangan berumput maka umumnya disebut dengan island beds. Sebelum mulsa diaplikasikan, terlebih dahulu dilakukan proses edging (Gambar 7). Ingels (2004) mendefinisikan edging

sebagai suatu kegiatan yang membuat garis (pola) yang tegas untuk memisahkan bentangan taman (flower bed) dengan bentangan rumput (lawn).


(42)

27

Gambar 7. Kegiatan edgingtepian lawnpada sekeliling area border.

Untuk memperjelas dan merapikan pola bedstersebut, dapat menggunakan bantuan sekop dan strimmer. Setelah pola jelas dan beds telah dibersihkan dari kotoran maupun rumput liar, maka barulah mulsa diaplikasikan melalui cara disebarkan secara merata pada lapisan permukaan tanah.

Terdapat beberapa jenis mulsa yang digunakan dalam kegiatan mulching. Untuk skala area yang besar, Summerhill Landscapes, Inc. umumnya menggunakan compost dan leaf mulch yang didapatkan dari area pembuangan sampah organik (dump) karena harganya lebih murah dengan satuan yard (Gambar 8).

Gambar 8. Alat yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi 2 jenis mulsa yaitu leaf mulch dengan partikel yang halus (kiri) dan compost

mulchdengan partikel yang lebih kasar (kanan).

Terdapat pula beberapa jenis mulsa lain yang digunakan seperti pine forest

mulch, cypress mulch, cedar mulch dan pine needles mulch. Mulsa jenis ini

digunakan umumnya pada beds di area tertentu yang digunakan sebagai tanaman

displaydan dijual dengan satuan per kantung (Gambar 9).

Endy (2010) Endy (2010)


(43)

28

Gambar 9. Tipe mulsa seperti pine forest mulch (kiri) dan leaf mulch yang diperkaya dengan nutrisi tambahan (kanan) dijual per kantung (bag) dengan harga yang lebih mahal daripada leaf mulchdari dump.

Mulsa tidak hanya terbuat dari bahan organik, tetapi terdapat pula jenis mulsa yang terbuat dari bahan anorganik seperti batuan, plastik berwarna hitam,

landscape fabric maupun kertas. Pada rumah-rumah tertentu yang tanahnya

merupakan tanah berpasir, maka jenis mulsa yang digunakan ialah mulsa anorganik berupa pasir (Gambar 10). Pasir yang baru akan disebarkan di atas permukaan pasir yang lama secara merata.

Gambar 10. Pasir tanpa kerikil yang dapat berfungsi sebagai mulsa anorganik. 5.2.1.4. Pengolahan Tanah (Cultivation)

Pengolahan tanah merupakan perlakuan yang dipergunakan untuk mempersiapkan kondisi tanah agar mendukung untuk pertumbuhan tanaman yang akan ditanam pada area tersebut. Steven et al.(1994) mengutarakan bahwa pada sebagian besar taman, kedalaman ideal tanah subur yang dibutuhkan kurang lebih

Endy (2010) Endy (2010)


(44)

29

30 ±45 cm. Namun, pada beberapa perumahan baru, lapisan yang subur tersebut dapat terkubur di bawah lapisan subsoilnya yang digali selama pembangunan fondasi rumah tersebut. Dalam mempersiapkan lahan untuk penanaman, terdapat tiga teknik pengolahan tanah yang dapat digunakan, yaitu:

a. Single Digging

Pengolahan tanah ini dilakukan dengan cara membalikkan tanah dengan menggunakan sekop sehingga sebagian tanah pertama dapat dikeluarkan. Kemudian dilanjutkan dengan membalikkan tanah pada bagian berikutnya dan kemudian meletakkannya di area pertama yang tanahnya sudah terambil. Teruskan hingga bagian-bagian selanjutnya (Gambar 11). Kegiatan ini dapat dilakukan setiap tahun untuk mempersiapkan tanah sebelum ditanami.

Gambar 11. Dari kiri ke kanan, proses single digging. (Stevenet al., 1994)

b. Double digging

Proses awal sama seperti single digging, tanah bagian pertama dikeluarkan dan dikumpulkan untuk menutup bagian akhir. Perbedaannya ialah bahwa parit galian pada penggalian pertama memiliki kondisi awal yang masih cukup padat sehingga harus dilakukan penggalian lagi sedalam kurang lebih seukuran kepala sekop dan ditambahkan dengan pupuk dan kompos dengan jumlah yang cukup banyak. Tanah bagian atas dari bagian kedua dan selanjutnya diletakkan pada bagian sebelumnya hingga tanah bagian pertama yang telah dikeluarkan akan mengisi untuk bagian akhir dari area tersebut (Gambar 12). Hanya dilakukan untuk tanah yang belum terjamah ataupun terdapat lapisan keras di dalamnya.


(45)

30

Gambar 12. Dari kiri ke kanan, proses double digging. (Stevenet al., 1994)

c. Deep bed system

Perlakuan ini melibatkan proses double digging dengan penambahan berbagai macam material organik serta berusaha meminimalkan terjadinya pemadatan tanah dengan cara membagi suatu lahan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, kurang lebih lebarnya 1 meter dan dengan menggunakan bantuan papan kayu sebagai alas pekerja yang membantu mendistribusikan beban ke luar dari area yang dikerjakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemadatan tanah kembali karena tekanan di atasnya (Gambar 13). Melalui metode ini, perlakuan hanya perlu dilakukan setiap enam atau tujuh tahun sekali.

Gambar 13. Dari kiri ke kanan, proses deep bed system. (Stevenet al., 1994) Pengolahan tanah yang paling sering dilakukan ialah single digging yang dilakukan untuk mempersiapkan suatu lahan yang umumnya digunakan sebagai kebun pribadi dari pemilik rumah. Kebun ini umumnya dipergunakan untuk menanam tanaman-tanaman yang akan dipanen untuk kebutuhan pribadi seperti tanaman berbunga sebagai bunga potong, tanaman berbuah dan sayuran organik. 5.2.1.5. Planting and Transplanting

Pada musim semi banyak dilakukan kegiatan penanaman tanaman umumnya berupa pohon/tanaman berkayu dan pada saat mendekati akhir musim


(46)

31

semi dilakukan penanaman tanaman annual pada beds dan borders yang berlanjut hingga musim panas. Tanaman yang baru ditanam akan dikurangi sebagian tajuk pohonnya dan diberi penyiraman secara intensif agar dapat tumbuh dengan baik. Pada kondisi tanah yang terlalu lembab/basah digunakan sejenis agar-agar dalam bentuk kristal yang berfungsi untuk mengatur kondisi kelembaban tanah tersebut. Apabila tanah terlalu basah air akan diserap oleh kristal tersebut yang kemudian berubah menjadi seperti agar-agar, sebaliknya agar-agar tersebut dapat juga menjadi cadangan air bagi tanaman. Selain diberi kristal agar-agar lubang tanam juga diberi lapisan kompos daun untuk meningkatkan kandungan nutrisi dan bahan organik dalam tanah. Penanaman dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan sekop maupun dengan menggunakan bantuan alat berat apabila ukuran tanaman terlalu besar dan berat (Gambar 14).

Gambar 14. Penempatan tanaman berukuran besar pada lubang tanam dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat pada salah satu pekerjaan di Shelter Island.

Transplantingialah memindahkan tanaman yang ditanam pada satu tempat

ke tempat lainnya dengan tujuan meningkatkan kondisi dan kesesuaian tanaman terhadap taman serta untuk meningkatkan kualitas estetik dari taman tersebut.


(47)

32

Terkadang tanaman jenis tertentu akan disimpan kembali apabila kondisi tidak mendukung (Gambar 15). Tanaman yang disimpan kembali umumnya tanaman tropis seperti jenis palem-paleman, dimana terdapat nursery yang akan menyediakan jasa pengiriman dan penyimpanan selama musim dingin didalam fasilitas rumah kaca miliknya. Hal ini memungkinkan tanaman-tanaman tersebut untuk dipergunakan kembali dalam lanskap untuk tahun-tahun selanjutnya.

Gambar 15. Kegiatan transplanting tanaman tropis di halaman rumah Perry, North Haven, dimulai dengan penggalian lubang tanam (kiri) sampai pelepasan kain pelindung tanaman (kanan), pada musim gugur tanaman akan dibongkar kembali dan disimpan dalam

greenhousesampai musim semi.

Terdapat tiga model penanaman yang digunakan dalam taman yang dikelola, yaitu:

a. Formal planting ialah penanaman yang menggunakan desain berupa

penanaman dalam baris maupun blok dengan pemangkasan atau perawatan intensif untuk menjaga bentuk dan ukurannya. Umumnya digunakan dalam menanam tanaman sebagai border(Gambar 16).

Gambar 16. Contoh formal planting pada tanaman borders di Happel (kiri) dan Perry (kanan).

Endy (2010) Endy (2010)


(48)

33

b. Informal plantingialah model penanaman yang menempatkan tanamannya

mengikuti alur ataupun berumpun, terkadang secara menyebar melewati tepi dari bed(Gambar 17).

Gambar 17. Penerapan informal planting di kediaman Beck di Watermill. (www.summerhilllandscapes.com: 15 Maret 2011)

c. Natural planting ialah model penanaman yang berusaha mencontoh

kondisi pada alam dengan penanaman hamparan suatu jenis tanaman sejenis yang kemudian divariasikan dengan jenis tanaman lain yang berbeda (Gambar 18). Tipe penanaman ini merupakan tipe penanaman yang paling banyak diterapkan oleh Summerhill Landscapes, Inc.

Gambar 18. Penerapan natural planting pada taman rumah Beck (kiri) dan Tuft (kanan) di Watermill.

5.2.2. Pemeliharaan Lanskap pada Musim Panas

Kegiatan pemeliharaan taman yang dilakukan selama musim panas ialah sebagai berikut:

5.2.2.1. Functional Planting

Penanaman fungsional ialah penanaman jenis tanaman tertentu berdasarkan manfaat atau kegunaannya untuk pemilik kebun (klien), daripada


(49)

34

kontribusinya untuk desain taman itu sendiri. Tidak semua rumah memiliki kebun khusus untuk penanaman fungsional karena sebagian besar klien menginginkan kebun ini sebagai hobi. Penanaman fungsional dapat dikelompokkan berdasar jenis dan kelompoknya. Beberapa kelompok tanaman yang digunakan dalam fungsional planting ialah:

a. Tanaman sayuran

Penanaman tanaman ini bertujuan untuk pemanfaatan dan pengolahan sebagai bahan makanan.

b. Tanaman berbuah

Penanaman tanaman ini bertujuan untuk memperoleh buahnya untuk dimanfaatkaan dalam kebutuhan sehari-hari maupun untuk dijual kembali. c. Tanaman herbal.

Herbal merupakan tanaman yang memiliki fungsi tertentu seperti perasa atau bumbu, kosmetik, obat-obatan, aromatik tetapi bukan berfungsi utama sebagai sumber makanan.

d. Tanaman berbunga untuk bunga potong

Tanaman terutama dimanfaatkan untuk dipanen bunganya sebagai elemen dekorasi dalam ruangan/bunga potong.

Pemeliharaan yang dilakukan meliputi pencabutan gulma, pemangkasan, penyiraman dan pemupukan sedangkan pemanenan hasil biasanya dilakukan sendiri oleh klien menurut kebutuhannya.

5.2.2.2. Ornamental Planting

Ornamental planting ialah penggunaan tanaman untuk menambahkan

warna dan daya tarik suatu taman, dan pada umumnya ditanam pada bedsataupun

borders (Steven, 1994). Penanaman ini menggunakan jenis-jenis tanaman annual

yang memiliki daya tarik visual dikarenakan warna-warnanya yang cerah dan beraneka ragam. Daya tarik tersebut terutama didapatkan dari bunga yang memiliki berbagai macam bentuk dan warna. Selain dari warna tanaman, permainan bentuk, ukuran dan tekstur tanaman juga sangat dibutuhkan untuk menghasilkan kombinasi yang baik.


(50)

35

Gambar 19. Penerapan ornamental planting pada beberapa rumah klien yaitu 1880 di Southampton (atas) dan Happel di Brigdehampton (bawah). Tanaman annual yang digunakan ditanam pada area beds dan borders, biasanya mengacu pada desain yang telah digunakan pada tahun sebelumnya. Walaupun secara garis besar sama, namun perubahan sering terjadi dalam pelaksanaannya. Penanaman tanaman bed dan border dapat didasarkan pada beberapa pedoman, terutama berkait dengan tinggi tanaman. Pada tanaman bed

sebaiknya tanaman yang terletak ditengah merupakan tanaman yang paling tinggi (Gambar 20). Pada area border, tanaman yang paling tinggi diletakkan di baris paling belakang yang berbatasan langsung dengan batas (Gambar 21). Hal ini dikarenakan tanaman tinggi dapat menutupi tanaman yang lebih rendah apabila diletakkan di depan tanaman yang lebih rendah tersebut. Dalam pelaksanaannya, terkadang kesalahan peletakan tanaman dapat terjadi. Pada penanaman tanaman

annual di beberapa rumah klien, terutama pada area borders, beberapa tanaman

diletakkan di bawah tanaman semak dan di bagian depannya penuh dengan berbagai macam tanaman yang ketinggiannya hampir sama sehingga tanaman tersebut tidak nampak, beberapa bahkan menanamnya di belakang tanaman semak, hal ini merupakan hal yang kurang bermanfaat karena pada beberapa

Endy (2010)

Endy (2010) Endy (2010)


(51)

36

kesempatan dilakukan hanya untuk menghabiskan jumlah tanaman yang harus digunakan. Selain hal tersebut, terjadi pula kesalahan dalam metode pemangkasan, pada beberapa tanaman yang berbunga, bunga yang mati harus rajin dipotong untuk merangsang pembentukan bunga yang baru tetapi karena pemangkasan yang berlebihan tanaman tersebut menjadi pendek bahkan lama-kelamaan pertumbuhannya terhambat dan kemudian mati.

Gambar 20. Model penanaman pada area beds.(Stevenet al., 1994)

Gambar 21. Model penanaman pada area borders.(Stevenet al., 1994)

Hingga saat ini belum terdapat aturan yang jelas mengenai komposisi ketinggian tanaman pada beds ataupun bordersyang ditetapkan oleh perusahaan, namun perhitungan komposisi antara ketinggian tanaman dengan lebar beds atau


(52)

37

Gambar 22. Hubungan antara tinggi tanaman dengan lebar beds. (Steven et al., 1994)

Pada gambar diatas, ditunjukkan bahwa sebaiknya tinggi tanaman tertinggi dalam beds tidak melebihi ½ W, dimana W merupakan lebar dari area beds

tersebut (Gambar 22). Sedangkan pada area borders, ketinggian tanaman paling tinggi, umumnya diletakkan paling belakang dekat dengan dinding, sebaiknya tidak melebihi lebar (X) dari area borders itu sendiri (Gambar 23). Menurut Ingels, apabila tanaman memiliki tinggi melebihi ketentuan tersebut, maka tanaman tersebut akan menjadi titik fokus tersendiri diantara tanaman-tanaman lain disekitarnya.

Gambar 23. Hubungan antara tinggi tanaman dengan lebar area borders. (Steven

et al., 1994)

Kontraktor lanskap dan pengelola lanskap professional cenderung memilih bunga yang sudah tumbuh dan siap untuk berbunga saat mereka dipasang. Dalam hal ini, tanaman tersebut disebut dengan istilah bedding plants. Tanaman tersebut berasal dari rumah kaca/nursery komersial yang ditumbuhkan mulai akhir musim dingin dan siap dijual saat awal musim semi. Tanaman-tanaman yang digunakan


(53)

38

berasal dari nursery yang berlokasi di sekitar daerah tersebut. Tanaman yang dipesan akan dikirimkan oleh nursery kepada perusahaan dan kemudian akan disimpan sementara waktu sampai digunakan dalam taman yang dikelola (Gambar 24).

Gambar 24. Pengiriman tanaman annual dalam kontainer dari nursery disusun dalam rak (kiri), kegiatan bongkar muat tanaman untuk disimpan di perusahaan (tengah) dan kondisi dalam rumah kaca (kanan).

Tanaman yang akan ditanam dapat diklasifikasikan berdasarkan penanganan akarnya, apabila tanaman tersebut tidak berukuran terlalu besar dan akan dipindahkan dan ditanam kembali dalam jarak yang dekat maka tanaman tersebut tidak membutuhkan dibuatkan bola akar. Sedangkan apabila tanaman tersebut berukuran cukup besar dan akan dipindahkan dalam jarak yang jauh maka dibutuhkan pembuatan bola akar sedangkan tanaman annual pengisi borders dan

beds umumnya diletakkan dalam kontainer plastic kecil dari nursery. Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian berdasarkan jenis penanganan akar (Tabel 6). Tabel 6. Keuntungan dan kerugian berdasarkan jenis penanganan akar.

Jenis Keuntungan Kerugian

Bare rooted plant Bobot total tanaman menjadi lebih ringan.

Biaya lebih murah.

Saat dipanen maka sebagian dari sistem perakaran akan hilang dan memperlambat pertumbuhan.

Masa transplanting menjadi terbatas mulai dari awal musim semi dan akhir musim gugur.

Tanaman dengan bola akar (root

bowl/burlapped)

Gangguan terhadap akar dapat dikurangi.

Memberikan masa yang lebih panjang untuk kegiatan

transplanting.

Memungkinkan tanaman yang besar untuk dipindahkan dan dipasang.

Bobotnya semakin berat sehingga lebih menyulitkan dalam proses pemindahan maupun penanaman.

Biaya lebih besar.

Endy (2010) Endy (2010)


(54)

39

Tanaman dalam kontainer

Tan aman umumnya kecil sehingga mudah ditangani. Sistem perakaran tidak terganggu sehingga kemungkinan keberhasilan tumbuh lebih besar karena tidak adanya luka saat pemanenan. Keleluasaan waktu dalam

transplanting.

Tanaman besar jarang tersedia.

Sistem perakaran tanaman saling melilit mengikuti bentuk kontainer.

Sumber: Ingels, 2004.

5.2.2.3. Penanaman dalam kontainer

Selain ornamental plantingpada beds dan borders, pemanfaatan tanaman

annual sebagai penambah unsur estetik juga dilakukan melalui pemanfaatan

kontainer untuk menghias lokasi-lokasi di luar beds dan borders. Kontainer tanaman dapat berupa pot, pot dinding, vas dan jambang, palung ataupun bentuk lainnya yang memilki lubang drainase sehingga tanaman dapat ditumbuhkan di dalamnya.

Kontainer dapat digunakan sebagai frame, sedangkan pot akan terlihat baik apabila disusun menjadi grup untuk menghaluskan tepian yang lurus dan tegas dari teras maupun untuk memberikan arah dengan menahan suatu akses maupun mengundang kita melalui suatu akses tertentu.

Penanganan masalah penataan tanaman dalam kontainer maupun peletakannya mengacu pada desain terdahulu namun disesuaikan pula dengan keinginan dari klien sendiri (Gambar 25). Tim yang menangani penanaman dalam pot lebih ditujukan pada mahasiwi magang maupun pegawai wanita lainnya karena dianggap lebih terampil dalam penataan tanaman dalam pot. Selain itu, pekerjaan ini tergolong ringan sehingga tenaga kerja pria diutamakan untuk menangani pekerjaan yang lebih berat. Sebelum tanaman disusun dan ditanam dalam kontainer yang akan digunakan, bagian dasar kontainer yang berlubang ditutup terlebih dahulu dengan menggunakan selembar kain yang memiliki ukuran pori-pori cukup besar seperti kain goni (burlap). Setelah itu pada kontainer diberikan lapisan dasar setebal kurang lebih 20 cm berupa lapisan butiran putih dengan ukuran yang cukup besar yang disebut dengan perlite. Lapisan ini akan membantu mengontrol kondisi kelembaban pada media tanam. Di atas lapisan perlite kemudian dituangkan media tanam yang disebut dengan pot mix berupa campuran cocopeatdengan media tanam lainnya sebagai pengganti tanah. Setelah Lanjutan Tabel 6


(1)

(2)

84

Lampiran 7. Contoh gambar: kediaman klien di Amagansett

Keterangan:

Area pemeliharaan yang diprioritaskan untuk diselesaikan terlebih dahulu


(3)

(4)

86

Lampiran 9. Contoh gambar: Southampton

Keterangan:

Area pemeliharaan yang diprioritaskan untuk diselesaikan terlebih dahulu


(5)

BENEDIKTUS ENDY NUGROHO. A44061395. Pengelolaan Lanskap pada Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. di New York, Amerika Serikat. Dibimbing oleh HADI SUSILO ARIFIN.

Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki empat musim. Untuk mendapatkan kondisi lanskap yang baik dan sesuai keinginan akan cukup sulit dikarenakan oleh perubahan kondisi cuaca yang cukup drastis. Untuk mewujudkan lanskap yang baik maka dibutuhkan suatu organisasi yang mampu memberikan perhatian khusus terhadap kondisi lanskap. Summerhill Landscapes, Inc. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang lanskap yang pekerjaannya meliputi kegiatan desain, pembuatan taman, pengelolaan taman/lanskap, sistem irigasi taman maupun elemen taman seperti hardscape. Pekerjaan tersebut terbagi ke dalam empat divisi perusahaan sesuai dengan bidangnya yaitu landscape division, maintenance division, irrigation division, dan masonry division. Perusahaan lanskap merupakan tempat yang sesuai untuk melakukan kegiatan magang dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam pelaksanaan proyek atau kegiatan pengelolaan lanskap. Selain itu, kita dapat mempelajar permasalahan yang dialami perusahaan dalam melakukan kegiatan-kegiatannya.

Kegiatan ini dilaksanakan di Perusahaan Summerhill Landscapes, Inc. yang berlokasi di Sag Harbor, New York, Amerika Serikat. Kegiatan magang berlangsung dari bulan April sampai Oktober 2010. Dalam kegiatan ini, dilakukan berbagai macam kegiatan pengelolaan dan pemeliharaan lanskap. Metodologi yang digunakan adalah partisipasi aktif dalam kegiatan pemeliharaan oleh perusahaan, wawancara dan studi pustaka. Kemudian

Perusahaan Summerhill Landscapes mengelola lahan seluas 6,47 ha yang dimanfaatkan sebagai nursery tanaman perennial seluas 6,07 ha dan 0,4 ha sebagai kantor dan tempat penyimpanan kendaraaan serta peralatan untuk kegiatan lanskap. Pekerjaan yang diterima oleh perusahaan terutama berkaitan dengan kontrak perumahan (residential contracting) karena daerah Sag Harbor dan sekitarnya (The Hamptons) merupakan kawasan yang terkenal sebagai area peristirahatan musim panas dan termasuk sebagai beberapa lokasi paling elit di Amerika. The Hamptons meliputi teritorial wilayah Southampton dan East Hampton yang terbagi menjadi 24 area villages dan hamlets.

Kegiatan pengelolaan lanskap ditangani oleh divisi pemeliharaan (maintenance division) menggunakan sistem kontrak. Kontrak tersebut akan mengatur biaya untuk material, tenaga kerja dan kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk tahun tersebut. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dapat dikelompokkan berdasarkan musim, yaitu tindakan pemeliharaan pada musim semi, musim panas, musim gugur dan kegiatan weekly visits yang merupakan kegiatan pemeliharaan rutin yang dilakukan setelah semua kegiatan pemasangan dan penanaman elemen-elemen lanskap telah selesai dilakukan untuk menjaganya agar tetap dalam kondisi yang baik.

Kegiatan pemeliharaan pada musim semi disebut juga spring clean up karena kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan taman tersebut untuk kegiatan penanaman selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan meliputi


(6)

pruning, collecting debris, mulching, cultivation, dan planting atau transplanting. Kegiatan pemeliharaan musim panas meliputi functional planting, ornamental planting, dan penanaman dalam kontainer. Weekly visits dilaksanakan dalam kelompok yang lebih kecil dengan susunan tim dan jadwal lokasi yang tetap tiap minggunya. Kegiatan yang dilakukan meliputi pruning, weeding, pemupukan, perawatan terhadap driveway, dan perlindungan taman terhadap rusa. Pemeliharaan pada musim gugur meliputi cutting back, collecting debris, winter preparation,dan shrub tie up and screening. Pemeliharaan musim dingin meliputi snow blowing dan driveway marking. Selain kegiatan pemeliharaan tersebut, terdapat beberapa kegiatan pemeliharaan lainnya yaitu hedging, pemasangan rumput dan mowing.

Dari segi efektifitas pelaksanaan pekerjaan, pemeliharaan yang dilakukan telah berlangsung efektif setelah dibandingkan dengan nilai kapasitas kerja pembanding. Hal ini dikarenakan oleh peralatan yang mendukung dan tenaga kerja yang sesuai. Tenaga kerja di perusahaan sendiri terdiri dari 10 tenaga kerja tetap/staf perusahaan dan 44 tenaga kerja musiman yang 11 diantaranya merupakan mahasiswa magang. Biaya upah untuk tenaga kerja merupakan anggaran biaya terbesar perusahaan dari total anggaran biaya pada tahun 2009 sebesar $ 3.400.000,00. Untuk mewujudkan pekerjaan yang efektif dengan biaya yang efisien maka perusahaan membutuhkan rencana pengelolaan lanskap yang baik. Rencana pengelolaan tersebut meliputi struktur organisasi, jadwal pemeliharaan, ketenagakerjaan, alat dan bahan pemeliharaan, dan anggaran biaya pemeliharaan.

Struktur organisasi perusahaan telah cukup baik karena setiap divisi atau bagian telah memiliki penanggungjawab. Namun dalam pelaksanaan terkadang tugas yang harus dilakukan melebihi tanggungjawabnya karena jumlah pekejaan yang ditangani cukup banyak. Pembuatan jadwal dan penyimpanan beberapa jenis berkas juga terkadang kurang terkoordinasi sehingga dapat menimbulkan kesulitan apabila dibutuhkan kembali. Selain itu masalah yang cukup mencolok ialah kendala bahasa, karena sebagian besar tenaga musiman kurang lancar berbahasa Inggris atau bahkan tidak dapat sama sekali sehingga penyampaian informasi akan terhambat. Oleh karena itu perusahaan perlu membenahi penyusunan jadwal dan memberikan pembekalan ketrampilan yang cukup kepada tenaga kerja untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.