Manajemen Pemeliharaan Lanskap TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Pemeliharaan Lanskap

Stoner dan Freeman 1984 menyatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian anggota organisasi serta proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Kraus dan Curtis 1982 mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses dari konsep, teori, dan analisis tujuan seorang manajer merencanakan, mengatur, memimpin, dan menjalankan tujuan tersebut melalui usaha manusia secara sistematis, koordinatif, dan saling bekerja sama. Pemeliharaan menurut Carpenter, Walker dan Lanphear 1975 merupakan bagian dari industri lanskap yang menangani dan memelihara kondisi tapak agar selalu tampak seperti yang diharapkan secara estetik dan menyenangkan dengan lingkup tanggung jawab pada manajemen, pengetahuan penanganan tanaman dan elemen lanskap lainnya. Tahap pemeliharaan bertujuan untuk menjamin kesesuaian bangunan lanskap yang telah selesai dengan dokumen kontrak dan kinerja fasilitas sebagaimana mestinya. Sternloff dan Warren 1984 mengatakan bahwa pengelolaan berupa pemeliharaan tidak hanya memerlukan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pemeliharaan, melainkan juga anggaran biaya yang cukup. Oleh karena itu, teknik dan rencana yang dibuat harus memperhatikan anggaran yang tersedia sehingga tidak timbul masalah keuangan dalam perusahaan. Efektivitas dan efisiensi dalam manajemen suatu perusahaan lanskap dicapai melalui perencanaan dan introduksi teknologi yang tepat. Perencanaan tersebut harus selalu dievaluasi secara kontinyu dan dapat dilakukan modifikasi apabila diperlukan berdasarkan pada kondisi yang berkembang pada saat tersebut. Perencanaan ini harus merupakan proses yang logis untuk memilih tindakan yang terbaik dari beberapa alternatif Davidson, Maclenburg dan Peterson, 2000. Perencanaan dilakukan untuk mewujudkan tujuan pada waktu yang telah ditentukan dengan penggunaan sumber daya tenaga kerja, biaya dan material secara efektif dan efisien.

2.2. Kapasitas dan Efektivitas Kerja