Batuan Sedimen Oligosen: batupasir, konglomerat, tuf dan bersisipan batulempung, berasal dari endapan sedimen.
7. Anggota Batugamping Tmtl
Batuan Karbonat Miosen Awal: disusun oleh batuan sedimen klastik, limestone batukapur, berasal dari endapan sedimen.
8. Anggota Konglomerat Teb
Batuan Sedimen Eosen: batupasir kuarsa, konglomerat kuarsa, batulempung, serpih, batu sabak yang berasal dari endapan sedimen.
9. Aluvial Qa
Batuan Sedimen Holosen: disusun oleh batuan yang berbahan aluvium yang diendapkan di lingkungan sungai.
10. Formasi Cimanceuri Tpm
Batuan Pliosen Akhir: bercirikan sedimen klastika yang kaya akan fosil molusca, kuarsa dan konglomerat.
11. Limestone Member Tebm
Batuan Karbonat Eosen: disusun oleh batuan sedimen klastik.
5.2 Identifikasi Bentuklahan di Daerah Penelitian
Berdasarkan hasil analisis geomorfologi yang telah dikemukakan di atas dan hasil interpretasi citra, bentuklahan-bentuklahan di daerah penelitian dapat
diklasifikasikan menjadi 8 macam, yakni: Lembah Sungai F, Pegunungan denudasional vulkanik dewasa DV1, Pegunungan denudasional vulkanik tua
DV2, Perbukitan denudasional vulkanik tua DV3, Tebing denudasional vulkanik DV4, Dataran vulkanik bermaterial tufa DV5, Perbukitan
denudasional struktural dewasa DS1, dan Perbukitan denudasional struktural tua DS2 seperti yang disajikan pada Gambar 8, sedangkan untuk gambaran dan
interpretasi bentuklahan dari Citra SRTM dapat dilihat pada Gambar 9. Luas dari masing-masing bentuklahan disajikan pada Tabel 5.
Gambar 8. Peta Bentuklahan DAS Cimadur
Gambar 9. Gambaran dan interpretasi bentuklahan DAS Cimadur dari Citra SRTM
Samudera Indonesia
Tabel 5. Luas masing-masing bentuklahan di DAS Cimadur
No Simbol
Bentuklahan Luas Area
Ha
1 F
Lembah sungai 61
0,29 2
DV1 Pegunungan denudasional vulkanik dewasa
5837 27,76
3 DV2
Pegunungan denudasional vulkanik tua 4209
20,02 4
DV3 Perbukitan denudasional vulkanik tua
2641 12,56
5 DV4
Tebing denudasional vulkanik 3941
18,75 6
DV5 Dataran vulkanik bermaterial tufa
1406 6,69
7 DS1
Perbukitan denudasional struktural dewasa 1334
6,35 8
DS2 Perbukitan denudasional struktural tua
1593 7,58
Luas Total 21022
100
Lembah sungai F . Bentuklahan ini terletak di bagian ujung Selatan
daerah penelitian yang mempunyai morfologi lembah dengan kemiringan lereng 0-3 datar dan 3-8 landai. Batuan yang menyusun bentuklahan ini adalah
Aluvium Qa, suatu batuan sedimen klastik yang diendapkan di lingkungan sungai. Bentuklahan ini merupakan bentuklahan paling muda di daerah penelitian
yang terbentuk pada zaman Kuarter berumur Holosen. Bentuklahan ini mempunyai luasan 61 Ha dengan persentase 0,29 dari total luas daerah
penelitian.
Pegunungan denudasional vulkanik dewasa DV1 . Bentuklahan ini
terletak di bagian Utara dan tengah daerah penelitian yang mempunyai morfologi pegunungan dengan kemiringan lereng 15-30 curam dan 30 sangat curam.
Batuan yang menyusun DV1 adalah sebagai basement rock yang terdiri dari Formasi Cimapag Tmc, atau batuan sedimen yang terbentuk pada zaman Tersier
berumur Miosen Awal dan Formasi Tufa Citorek Tpv, batuan gunungapi zaman Tersier berumur Pliosen. Pada bentuklahan ini kerucut-kerucut gunungapi hampir
tidak tampak lagi karena sudah mengalami erosi yang sangat lanjut. DV1 merupakan bentuklahan paling luas dengan total luasan sebesar 5.837 Ha atau
menempati 27,76 dari total luas daerah penelitian.
Pegunungan denudasional vulkanik tua DV2 . Bentuklahan ini terletak
di bagian tengah daerah penelitian yang mempunyai morfologi pegunungan dengan kemiringan lereng 15-30 curam dan 30 sangat curam. Batuan
penyusunnya terdiri dari: Formasi Cikotok Temv, atau batuan gunungapi zaman Tersier berumur Eosen sampai Miosen; Formasi Cicarucup Tet atau basement
rock berbatuan sedimen zaman Tersier berumur Eosen, dan Anggota Batugamping Tojl yang berupa batuan karbonat zaman Tersier berumur
Oligosen. Pada bentuklahan ini kerucut-kerucut gunungapi juga sudah tidak tampak lagi, hanya berupa tebing-tebing dengan lereng yang curam karena telah
mengalami erosi lanjut seperti yang dibuktikan dengan banyaknya torehan- torehan memanjang yang tampak pada citra SRTM. Bentuklahan ini menempati
luasan sebesar 4.209 Ha atau 20,02 dari total luas daerah penelitian.
Perbukitan denudasional vulkanik tua DV3 . Bentuklahan ini terletak
di bagian tengah daerah penelitian, tepatnya di bawah bentuklahan Pegunungan denudasional vulkanik tua DV2 dan di atas Perbukitan denudasional struktural
dewasa dan tua DS1 dan DS2. Bentuklahan DV3 ini mempunyai morfologi perbukitan dengan kemiringan lereng 15-30 curam dan 30 sangat curam.
Tersusun dari Formasi Cikotok Temv berbatuan vulkanik dan Anggota Batugamping Tojl yang keduanya dari zaman Tersier berumur Eosen sampai
Miosen. Bentuklahan ini mempunyai luas 2.641 Ha atau menempati 12,56 dari total luas daerah penelitian.
Tebing denudasional vulkanik DV4 . Bentuklahan ini terletak di bagian
Utara daerah penelitian berupa tebing kaldera yang curam yang telah mengalami erosi lanjut dan berbentuk melingkar seperti tapal kuda atau huruf “U”. DV4
mengelilingi Dataran vulkanik bermaterial tufa DV5 yang berada di bawahnya. Bentuklahan ini mempunyai kemiringan lereng 15-30 curam dan 30
sangat curam serta mempunyai batuan yang keras seperti lava atau perselingan lava dan piroklastik, namun dalam peta geologi dimasukkan ke dalam Formasi
Cimapag Tmc, terdiri dari batuan sedimen klastik, breksi, dan kuarsa yang berasal dari endapan vulkanik berumur Miosen Awal. Bentuklahan ini
mempunyai luas sebesar 3.941 Ha atau menempati 18,75 dari total luas daerah penelitian.
Dataran vulkanik bermaterial tufa DV5 . Bentuklahan ini terletak di
bagian Utara daerah penelitian, mempunyai kenampakan morfologi datar berombak seperti terlihat dari citra SRTM, atau secara umum berupa
cekungankawah dengan bentuk lingkaran sangat besar, berdiameter 8000 meter, dan kemiringan lereng 0-3 datar. Formasi batuan yang menyusun bentuklahan
ini adalah Tufa Citorek Tpv, merupakan batuan gunungapi berumur Pliosen atau termuda untuk zaman Tersier. Material penyusun utama dari bentuklahan ini
adalah tuf berbatuapung, atau material hasil letusan gunungapi yang besar, yang sering menghasilkan kaldera tipe plinian. Dengan demikian dapat diduga bahwa
DV5 sebenarnya merupakan dasar dari suatu kaldera gunungapi tua. Bentuklahan ini mempunyai luas 1.406 Ha yang menempati 6,69 dari total luas daerah
penelitian.
Perbukitan denudasional struktural dewasa DS1 . Bentuklahan ini
terletak di bagian Selatan daerah penelitian yang mempunyai morfologi perbukitan dengan kemiringan lereng 8-15 agak curam dan 15-30 curam.
DS1 sudah tidak menunjukkan lagi topografi struktur lipatan seperti tahap awal, karena telah mengalami erosi yang lanjut yang dicirikan dengan adanya kontrol
struktural dan kekerasan batuan yang tercermin dari detil topografi. Batuan-batuan dengan tingkat kekerasan yang tinggi seperti batupasir dan konglomerat umumnya
lebih resisten terhadap erosi menghasilkan bentuklahan igir-igir perbukitan, sedangkan batuan-batuan dengan tingkat kekerasan yang lebih rendah seperti
batulempung cenderung tererosi dan membentuk bentuklahan lembah-lembah. Batukapur mempunyai kekerasan tinggi tetapi mudah larut oleh air sehingga
sebagian membentuk igir dan sebagian lagi membentuk lembah atau cekungan akibat proses pelarutan oleh air hujan dan air aliran permukaan. Secara umum
batuan yang menyusun bentuklahan ini terdiri dari Formasi: Anggota Batugamping Tojl dari zaman Tersier berumur Oligosen, Limestone Member
Tebm Neogene berbahan batugamping terumbu yang terbentuk pada zaman Tersier berumur Miosen Akhir sampai Pliosen Awal, dan Formasi Cimanceuri
Tpm berupa batuan sedimen klastik yang kaya akan fosil molusca, kuarsa dan konglomerat yang terbentuk pada zaman Tersier berumur Pliosen Akhir.
Bentuklahan ini mempunyai luas 1.334 Ha atau menempati 6,35 dari total luas daerah penelitian.
Perbukitan denudasional struktural tua DS2 . Bentuklahan ini terletak
di bagian Selatan daerah penelitian, mempunyai morfologi perbukitan dengan
kemiringan lereng 8-15 agak curam dan 15-30 curam. Batuan yang menyusun DS2 adalah dari Formasi: Anggota Batupasir Toj yaitu batuan
sedimen zaman Tersier berumur Oligosen, kemudian Anggota Batugamping Tmtl yang merupakan batuan karbonat zaman Tersier berumur Miosen Awal,
dan Anggota Konglomerat Teb yang merupakan batuan sedimen zaman Tersier berumur Eosen yang sering dijumpai pada struktur lipatan. Bentuklahan ini
mempunyai luasan 1.593 Ha yang menempati 7,58 dari total luas daerah penelitian.
5.3 Identifikasi Penggunaan Lahan di Daerah Penelitian