daerah cekungan yang berasosiasi dengan tanah yang mempunyai konduktivitas hidrolik rendah.
Indeks topografi biasanya dihitung dari data grid elevasi dengan mempertimbangkan resolusi gridnya karena besarnya grid mempengaruhi hasil
nilai indeks yang dihitung. Wolock dan Prince 1994 menyatakan bahwa ketika dua resolusi dibandingkan, antara grid 30 m dan grid 90 m, maka rata-rata dari
upslope area terpengaruh. Ini disebabkan oleh perbedaan dalam ukuran grid dan isi informasi dalam DEM. Zhang dan Montgomery 1994 berdasarkan hasil
penelitiannya menyatakan bahwa untuk bentanglahan dengan ukuran grid 10 m cukup baik untuk pemodelan hidrologi, namun demikian jika resolusi ditingkatkan
misalnya menjadi 2-4 m, maka ternyata hasilnya tidak memberikan informasi tambahan yang berarti.
2.5 Digital Elevation Model DEM
Digital Elevation Model DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan
titik-titik koordinat hasil sampling dari permukaan dengan algoritma yang mendefinisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat. DEM
khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan terrain. DEM merupakan gambaran relief permukaan bumi tiga dimensi yang menyerupai
keadaan sebenarnya di dunia nyata divisualisasikan dengan bantuan teknologi komputer grafis dan teknologi virtual reality. Sehingga DEM merupakan suatu
sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan, memproses, dan menyajikan informasi suatu medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili
distribusi spasial dari karakteristik medan diwakili oleh nilai-nilai pada sistem koordinat horizontal XY, sedangkan karakteristik medan diwakili oleh ketinggian
medan dalam sistem koordinat Z Rosytha dan Taufik 2011.
2.6 Daerah Aliran Sungai DAS
Secara umum, Daerah Aliran Sungai DAS didefinisikan sebagai suatu wilayah daratan yang secara topografik dibatasi oleh punggung-punggung gunung
igir-igir yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian
menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Faktor-faktor yang mempengaruhi
DAS adalah iklim, jenis tanah, topografi, geologi, morfologi, dan tata guna lahan Asdak 2010. DAS sebagai suatu sistem hidrologi dalam satuan wilayah dapat
dikenali melalui bentuk dan ukuran luasnya secara geografis, sehingga bentuk dan ukuran DAS dapat berbeda antara DAS yang satu dengan DAS lainnya.
Strahler mengklasifikasikan sungai berdasarkan tingkat percabangan anak- anak sungainya Gambar 1.
Gambar 1. Klasifikasi Order Sungai Menurut Strahler
Jaringan sungai yang tidak memiliki anak sungai disebut order 1, jaringan sungai yang menerima aliran dari dua sungai order 1 disebut order 2, jaringan
sungai yang menerima aliran dari dua sungai order 2 disebut order 3, dan begitu seterusnya, sehingga setiap jaringan sungai yang memiliki order sama dan
bertemu maka akan menghasilkan order baru untuk aliran di bawahnya dengan urutan angka setingkat di atas order yang lama. Dengan demikian, semakin besar
urutan order sungai maka akan semakin luas wilayah tangkapannya DAS dan juga akan semakin banyak percabangan sungai di atasnya Agustina 2007.
Sub-DAS adalah bagian dari DAS yang berukuran lebih besar dimana air hujan yang diterima akan dialirkan melalui anak sungai menuju ke sungai utama,
sehingga setiap DAS terbagi ke dalam masing-masing sub-DAS. Keterkaitan antara sub-DAS satu dengan lainnya akan membentuk sebuah sistem yang terdiri
dari anak-anak sungai yang dapat dianggap sebagai sebuah kesatuan yang disebut ekosistem DAS Manan 1979.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
DAS Cimadur, Banten merupakan wilayah yang diambil sebagai daerah penelitian Gambar 2. Analisis data dilakukan di Laboratorium Penginderaan
Jauh dan Informasi Spasial, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari 2011
hingga Maret 2012, sedangkan pengamatan lapang dilakukan pada bulan Februari dan Juli 2011 di Sungai Ciambulawung yang merupakan salah satu anak Sungai
Cimadur. Pengamatan lapang difokuskan pada pengukuran debit sungai, observasi terhadap jenis-jenis bentuklahan, dan obyek-obyek di atasnya, seperti penggunaan
lahan dan lereng.
Gambar 2. Peta Batas DAS Cimadur
3.2 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian beserta sumbernya disajikan pada Tabel 1. Data yang digunakan adalah data spasial berupa kontur dan jaringan