Morfogenesis Morfokronologi Kondisi Geomorfologi di Daerah Penelitian

5.1.2 Morfogenesis

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa morfogenesis bentuklahan di daerah penelitian lebih didominasi oleh proses denudasional terhadap morfologi yang dihasilkan oleh proses geomorfik sebelumnya, seperti pengangkatan, baik yang berbatuan vulkanik maupun sedimen. Oleh karena itu nama-nama bentuklahan sebagian besar berupa bentuklahan denudasional vulkanik dan sebagian yang lain berupa denudasional struktural dan bentuklahan fluvial. Bentuklahan asal proses denudasional vulkanik tersebar dari bagian tengah ke hulu daerah penelitian, sedangkan bentuklahan asal proses denudasional struktural tersebar di bagian Selatan daerah penelitian, seperti perbukitan lipatan yang telah mengalami erosi lanjut, hal ini dicirikan dengan batuan-batuan yang menyusun bentuklahan tersebut, yang terdiri dari batupasir Anggota Batupasir, konglomerat Anggota Konglomerat, batukapur Limestone Member, dan batulempung Formasi Cimanceuri. Batupasir dan konglomerat umumnya lebih resisten terhadap erosi sehingga menghasilkan bentuklahan igir-igir perbukitan, sedangkan batukapur sebagian berbentuk igir-igir atau bukit namun sebagian yang lain terlarut membentuk lembahcekungan. Sedangkan batulempung karena lebih lunak maka cenderung membentuk morfologi lembah-lembah. Bentuklahan asal proses fluvial terdapat di bagian Selatan daerah penelitian, memiliki relief datar dengan batuan penyusun utama Aluvium, dan menempati elevasi terendah 0-300 m dpl sebagai wilayah yang lebih didominasi oleh proses-proses deposisi.

5.1.3 Morfokronologi

Berdasarkan Peta Geologi yang disajikan dalam Gambar 7, maka semua bentuklahan di daerah penelitian terbentuk pada zaman Tersier Eosen, Oligosen, Miosen, dan Pliosen, hanya bentuklahan Lembah sungai F yang terbentuk pada zaman Kuarter Holosen. Secara spasial dapat diperhatikan pula bahwa wilayah DAS bagian Utara tersusun oleh batuan vulkanik yang terbentuk pada zaman Tersier: Miosen-Pliosen, pada wilayah DAS bagian tengah tersusun oleh batuan vulkanik dan sedimen Tersier lebih tua: Eosen-Miosen, sedangkan wilayah DAS Gambar 7. Peta Geologi DAS Cimadur bagian selatan mempunyai batuan penyusun Kuarter: Holosen sebagai hasil proses pengendapan sungai. Dengan demikian, berdasarkan morfokronologinya dapat disimpulkan bahwa secara umum morfokronologi bentuklahan di daerah penelitian mempunyai umur lebih muda ke arah Utara seiring dengan kondisi morfometrinya berupa elevasi yang semakin meningkat.

5.1.4 Litologi batuan