Identifikasi Penggunaan Lahan di Daerah Penelitian

kemiringan lereng 8-15 agak curam dan 15-30 curam. Batuan yang menyusun DS2 adalah dari Formasi: Anggota Batupasir Toj yaitu batuan sedimen zaman Tersier berumur Oligosen, kemudian Anggota Batugamping Tmtl yang merupakan batuan karbonat zaman Tersier berumur Miosen Awal, dan Anggota Konglomerat Teb yang merupakan batuan sedimen zaman Tersier berumur Eosen yang sering dijumpai pada struktur lipatan. Bentuklahan ini mempunyai luasan 1.593 Ha yang menempati 7,58 dari total luas daerah penelitian.

5.3 Identifikasi Penggunaan Lahan di Daerah Penelitian

Peta penutupanpenggunaan lahan dibuat melalui perangkat lunak ArcGIS 9.3 dengan melakukan interpretasi visual terhadap citra Google Earth tahun 2011 dan citra ALOS AVNIR-2 yang diakuisisi pada tahun 2009. Citra yang terakhir ini berfungsi sebagai citra komposit apabila kenampakan pada citra Google Earth tertutup awan, kemudian disesuaikan dengan hasil pengamatan lapang agar memberikan tingkat ketepatan yang lebih baik terhadap peta penutupanpenggunaan lahan yang dihasilkan. Berdasarkan hasil interpretasi dan cek lapangan, penutupanpenggunaan lahan di daerah penelitian dapat diklasifikasikan menjadi 6 macam, yakni: sawah, permukiman, semaktegalan, kebun campuran, hutan, dan tanah terbuka serta selebihnya adalah sungai. Peta penutupanpenggunaan lahan yang dihasilkan disajikan pada Gambar 10, sedangkan ilustrasi kenampakan jenis penggunaan lahan pada citra Google Earth dan kondisi di lapang dapat dilihat dalam Tabel 6. Gambar 10. Peta PenutupanPenggunaan Lahan DAS Cimadur Tabel 6. Kenampakan jenis penggunaan lahan pada citra dan kondisi di lapang beserta luas tiap penggunaan lahan di DAS Cimadur No Jenis Penggunaan Lahan Kenampakan Pada Citra Kondisi di Lapang Luas Ha Luas 1 Hutan 7284 34,65 2 Sungai 90 0,43 3 Permukiman 221 1,05 4 Sawah 3691 17,56 5 Kebun campuran 8952 42,58 6 Semaktegal an 744 3,54 7 Tanah terbuka 40 0,19 Luas Total 21022 100 Hutan H . Pada citra dicirikan oleh teksturnya yang kasar, berwarna hijau tua, dan bentuk yang homogen. Hutan tersebar di bagian Utara dan tengah daerah penelitian dengan kemiringan lereng dominan 30 sangat curam yang mempunyai luas sebesar 7.284 Ha atau menempati 34,65 dari total luas daerah penelitian. Kebun campuran Kc . Kenampakan dari penggunaan lahan ini pada citra dapat dilihat dari bentuknya yang bergerombol dengan pola yang tidak teratur dan memiliki warna hijau tua dengan tekstur yang agak kasar sampai kasar yang biasanya berasosiasi dengan permukiman. Penggunaan lahan ini mendominasi bagian tengah dan Selatan daerah penelitian dengan luas sebesar 8.952 Ha atau menempati 42,58 dari total luas daerah penelitian. Penggunaan lahan ini secara dominan tersebar pada kemiringan lereng 15-30 curam. Permukiman P . Pada citra dapat dilihat dengan bentuknya yang mengelompok, tekstur halus, pola yang tidak teratur, memiliki warna merah tua, biasanya berasosiasi dengan jalan atau sungai. Permukiman tersebar di bagian Utara dan Selatan daerah penelitian yang mempunyai kemiringan lereng dominan 0-3 datar dengan luas sebesar 221 Ha atau 1,05 dari total luas daerah penelitian. Sawah Sa . Penggunaan lahan ini pada citra dicirikan dengan bentuk petak-petak segi empat dan setiap petaknya dipisah oleh kenampakan garis pematang yang polanya teratur. Warna sawah terlihat hijau tua untuk sawah yang berair atau baru tanam, hijau keabu-abuan, serta cokelat untuk sawah yang baru dipanen dengan tekstur halus. Penggunaan lahan ini terletak di bagian Utara dan Selatan daerah penelitian dengan kemiringan lereng dominan 0-3 datar. Penggunaan lahan ini mempunyai luas sebesar 3.691 Ha atau menempati 17,56 dari total luas daerah penelitian. Semaktegalan Se . Pada citra memiliki kenampakan rona yang cerah, berwarna hijau muda dengan tekstur agak kasar sampai kasar, dan pola yang tidak teratur. Semaktegalan tersebar di bagian Utara dan tengah daerah penelitian dengan kemiringan lereng dominan 15-30 curam yang mempunyai luasan 744 Ha atau menempati 3,54 dari total luas daerah penelitian. Sungai Su . Kenampakan dari penggunaan lahan ini pada citra dicirikan dengan pola aliran yang berkelak-kelok pada wilayah yang datar, berwarna putih atau krem, serta memiliki tekstur yang halus. Penggunaan lahan ini mempunyai kemiringan lereng dominan 0-3 datar dengan luasan 90 Ha atau menempati 0,43 dari total luas daerah penelitian. Tanah terbuka Tb . Pada citra dicirikan dengan kenampakan pantulan tanahnya yang berwarna cokelat dengan tekstur halus. Penggunaan lahan ini sedikit sekali penyebarannya karena daerah penelitian merupakan kawasan konservasi yang dilindungi oleh Pemerintah, dengan kemiringan lereng dominan 15-30 curam yang mempunyai luas sebesar 40 Ha atau menempati 0,19 dari total luas daerah penelitian. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penutupanpenggunaan lahan kebun campuran merupakan tipe yang paling dominan di DAS Cimadur dengan total luasan sebesar 8.952 Ha. Fenomena ini dapat dipahami mengingat penggunaan lahan kebun campuran tidak mempunyai kendala terhadap morfologi, sehingga dapat berkembang pada berbagai bentuklahan dan kemiringan lereng, dan didukung dengan akses jalan yang ada di daerah penelitian yang memungkinkan manusia untuk mengintervensi lahan. Sebaliknya, tanah terbuka merupakan tipe penggunaan lahan terkecil atau sebesar 40 Ha, dikarenakan sebagian kawasan DAS Cimadur masuk ke dalam kawasan Taman Nasional yang dilindungi oleh Pemerintah.

5.4 Analisis Kelas TWI di Daerah Penelitian