Hujan grid Agihan hujan jam-jaman Resapan Aliran permukaan Overland flow Penelusuran Overland flow Channel flow Penelusuran channel flow Kalibrasi

commit to user Tabel 4.2. Indeks parameter Jenis Tanah ID- JT Jenis penggunaan lahan ID- PL Slope lahan ID- KL Clay 1 Air tawar 1 4.00 1 Sandy clay 2 Belukarsemak 2 11.50 2 Sand 3 Gedung 3 20.00 3 Sandy Loam 4 Hutan 4 32.50 4 Silty clay 5 Kebun 5 40.00 5 Loam 6 Pasir darat 6 Clay loam 7 Pemukiman 7 Rumput 8 Sawah irigasi 9 Sawah tdh hujan 10 Tegalan 11 Sumber: Mamok Suprapto, 2008 keterangan ID-JT = identitas jenis tanah ID-PL = identitas penggunaan lahan ID-KL = identitas kemiringan lahan

4.7. Analisis Data

4.7.1. Hujan grid

Thiessen menganggap bahwa setiap titik di suatu wilayah memiliki ketebalan hujan yang sama dengan data yang tercatat pada stasiun pencatat hujan terdekat. Dengan demikian, jumlah hujan yang tercatat pada suatu stasiun pencatat dapat digunakan atau dapat mewakili ketebalan hujan pada kawasan sampai dengan setengah jarak dari stasiun berikutnya. Hujan pada grid ditentukan dengan prinsip Thiessen yang dihitung menggunakan Persamaan 3.2 dan 3.3.

4.7.2. Agihan hujan jam-jaman

Pola agihan hujan jam-jaman ditetapkan berdasarkan data hujan jam-jaman yang tersedia dari stasiun hujan otomatik. Dengan menghitung frekuensi hujan, durasi hujan dapat diketahui. Berdasarkan durasi hujan dan pola agihan hujan Tadashi Tanimoto dalam Tabel 3.2, pola agihan hujan jam-jaman dapat ditetapkan. commit to user

4.7.3. Resapan

Resapan dihitung menggunakan teori Green-Ampt menggunakan Persamaan 3.17 sampai dengan Persamaan 3.23.

4.7.4. Aliran permukaan Overland flow

Overland flow dihitung sesuai teori Chow, dkk 1988 yakni berdasarkan persamaan Manning yang ditunjukkan dalam persamaan 3.24 sampai Persamaan 3.35.

4.7.5. Penelusuran Overland flow

Penelusuran aliran di saluran alam diperkirakan sesuai teori Barre de Saint- Vennant berdasarkan Persamaan 3.36 sampai Persamaan 3.38.

4.7.6. Channel flow

Besaran, kecepatan, dan kedalaman aliran di saluran alam maupun buatan dapat diperkirakan dengan menggunakan teori Manning sesuai Persamaan 3.24 dan Persamaan 3.35.

4.7.7. Penelusuran channel flow

Penelusuran aliran di sungai diperkirakan sesuai teori Barre de Saint- Vennant berdasarkan Persamaan 3.36 sampai Persamaan 3.38.

4.7.8. Kalibrasi

Proses kalibrasi dilakukan untuk menghasilkan keluaran model yang mendekati dengan hasil pengamatan. Proses kalibrasi menggunakan Persamaan 3.39 sampai Persamaan 3.40, dengan menetapkan nilai keseimbangan massa MB ≤ 0.1. Bila ukuran statistik yang dihasilkan tidak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan, dilakukan perubahan nilai parameter yang terkait dalam proses kalibrasi. commit to user

4.7.9. Simulasi perubahan penutup lahan