Penelusuran Aliran Routing DASAR TEORI

commit to user Kemudian untuk mencari Travel Time digunakan persamaan: ∑ = ∆ = l i i i V L T 1 3.33 Karena diasumsikan R=y, maka S f =S . dengan: n = koefisien kekasaran Manning S f = kemiringan bidang penghambat S = kemiringan lahan y = ketebalan aliran V = kecepatan aliran T = Travel Time

3.12. Aliran di alur sungai channel flow

Air hujan yang turun mengalami proses overland flow kemudian mengalir dan terakumulasi di saluran dan mengalir yang kemudian dinamakan channel flow. Sifat aliran pada saluran bervariasi tergantung pada panjang, slope, dan penampang melintang. Besaran debit di saluran alam bila dipandang sebagai aliran seragam uniform flow, dapat diperkirakan berdasarkan persamaan empiris Manning sebagai berikut: 3 2 2 1 1 AR S n Q = 3.34 Atau berdasarkan persamaan Chezy RS AC Q = 3.35 dengan: Q = debit di saluran alam n = koefisien Manning untuk saluran alam S = kemiringan dasar saluran alam A = luas penampang basah untuk saluran alam R = jejari hidrolik C = koefisien Chezy untuk saluran alam

3.13. Penelusuran Aliran Routing

Penelusuran aliran bertujuan untuk mengetahui kedalaman dan kecepatan aliran pada setiap titik di saluran yang didasarkan pada data aliran. Penelusuran commit to user aliran dibagi menjadi dua, penelusuran hidrologis dan penelusuran hidraulis. Penelusuran hidrologis bertujuan mencari hidrograf debit di suatu titik berdasarkan titik yang lain sepanjang aliran yang sama. Untuk memperkirakan debit pada satu titik dalam suatu wilayah atau sistem saluran, dapat dilakukan dengan menggunakan model penelusuran aliran teragih distributed flow routing berdasarkan persamaan Saint-Vennant untuk aliran satu dimensi sebagai berikut: 6 . 3 2 ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ = S nP α 3.36 2 1 1 1 j i j i q q q + + + + ≈ 3.37 ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + + ∆ ∆ ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ∆ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + + ∆ ∆ = − + + + + + − + + + + + 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 β β αβ αβ j i j i j i j i j i j i j i j i Q Q x t q q t Q Q Q x t Q 3.38 dengan: q = aliran masuk lateral Q = debit aliran β = koefisien momentum atau koefisien Boussinesq, β=1.01-1.33 ∆t = interval waktu ∆x = interval jarak n = loefisien kekasaran Manning untuk permukaan lahan α = kecepatan aliran di grid P = keliling basah S = kemiringan dasar aliran i = step jarak j = step waktu Nilai n Manning dapat diperkirakan berdasarkan bilangan yang ditunjukkan dalam Tabel 3.4. untuk aliran limpasan dan Tabel 3.5. untuk aliran terbuka. commit to user Tabel 3.4. Nilai n Manning untuk aliran limpasan No Penggunaan tanah permukaan n Nilai yang direkomendasikan 1 Beton 0.010-0.013 0.011 2 Aspal 0.010-0.015 0.012 3 Tanah terbuka 0.010-0.016 0.010 4 Tanah berkerikil 0.012-0.030 0.012 5 Tanah lempung berlanau dan terbuka mudah tererosi 0.012-0.033 0.012 6 Tanah tandus 0.006-0.160 0.050 7 Tanah yang diolah 0.020-0.100 0.060 8 Semacam lapangan tembakgolf alami 0.010-0.320 0.130 9 Semacam lapangan tembakgolf yang dipangkas 0.020-0.240 0.080 10 Padang rumput pendek 0.100-0.200 0.150 11 Rerumputan yang tebal 0.170-0.300 0.240 Sumber: Mamok Suprapto, 2008 Tabel 3.5. Nilai n Manning untuk saluran terbuka Material n Material n Manning Manning Dasar gravel, dinding: Bantaran Banjir: -Beton 0.020 -Rerumputan 0.035 -Pasangan batu 0.023 -Tanaman musim 0.040 -Rip-rap 0.033 -Pohon kecil, jarang 0.050 Saluran alam: -Pohon kecil, padat 0.070 -Bersih, lurus 0.030 -Pohon besar, padat 0.100 -Bersih, berliku 0.040 -Berliku, pohon kecil 0.010 Sumber: Mamok Suprapto, 2008

3.14. Kalibrasi