commit to user
36
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1. Uji Data
Uji konsistensi dilakukan untuk menentukan data yang baik untuk dipakai dalam analisis. Uji dilakukan terhadap data hujan tahunan. Apabila terdapat data
hujan yang dicurigai error atau rusak, maka data pada tahun tersebut tidak dimasukkan dalam uji konsistensi. Data yang dipilih kemudian dicari rerata dan
standar deviasinya untuk diselisihkan dengan nilai hujan masing-masing tahun. Selisih data tersebut kemudian dibagi dengan standar deviasi untuk menentukan
nilai Q. Nilai Q yang diperoleh kemudian dibagi dengan akar kuadrat dari jumlah data untuk kemudian dibandingkan dengan nilai kritik yang ada. Hasil uji
konsistensi data hujan ditampilkan dalam Tabel 5.1. Tabel 5.1. Hasil uji data hujan tahunan
No Nama Sta. Hjn
Q Abs QsqrtN Q
kritik Konsistensi
1 Girimarto SKT 27
3,18 1,01
1,14 Panggah 2
Girimarto PP 125B 3,09
0,98 1,14 Panggah
3 Sidoharjo 125C
4,11 1,30
1,14 Tidak panggah 4
Ngadirojo 125F 3,24
1,03 1,14 Panggah
5 Jatipurno 130B
3,27 1,03
1,14 Panggah 6
Jatiroto 130B 3,27
1,03 1,14 Panggah
7 Jatisrono 131
1,58 0,50
1,14 Panggah 8
Slogohimo 131B 2,75
0,87 1,14 Panggah
9 Jr Kemukus Peng SKT 33
3,71 1,17
1,14 Tidak panggah 10 Bulukerto 130A
2,62 0,83
1,14 Panggah Berdasarkan hasil uji, maka data hujan dari stasiun Sidoharjo 125C dan Jr
Kemukus Peng SKT 33 tidak panggah. Data hujan dari stasiun Girimarto SKT 27, Girimarto PP 125B, Ngadirojo 125F, Jatipurno 130B, Jatiroto 130B, Jatisrono
131, Slogohimo 131B, dan Bulukerto 130A dinyatakan panggah pada data hujan tahun 1994, 1995, 1996, 1997, 1999, 2000, 2001, 2003, 2005, dan 2006.
Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 1.
commit to user
5.2. Uji Jaringan Stasiun Hujan
Stasiun hujan yang datanya panggah kemudian di plot ke dalam peta DAS untuk dilakukan uji jaringan. Dari data yang ada diperoleh informasi sebagai
berikut: Luas sub-DAS Keduang
= 390,9105 km
2
Dari perhitungan data statistik data hujan bulanan dari tiap-tiap stasiun hujan diperoleh nilai koefisien varian Cv = 0,98
Panjang sisi segitiga kagan dapat dihitung:
N A
L 07
. 1
=
98 ,
9105 ,
390 07
. 1
= L
= 8,64 km Kemudian segitiga tersebut di-plot ke dalam peta sub-DAS sehingga diperoleh
gambar jaringan segitiga Kagan seperti ditunjukkan dalam Gambar 5.1 sebagai berikut:
Gambar 5.1. Jaringan segitiga Kagan
Berdasarkan uji jaringan stasiun hujan, maka dapat ditentukan stasiun hujan yang dipakai dalam analisis adalah:
Girimarto SKT 27 Girimarto PP 125B
Bulukerto 130A
Ngadirojo 125F Jatipurno 130B
Jatisrono131 Slogohimo 131B
Jatiroto 130B
commit to user
1. Stasiun Ngadirojo 125F. 2. Stasiun Girimarto PP 125B.
3. Stasiun Bulukerto 130A letak sta. Bulukerto dianggap ada ditengah kecamatan Bulukerto.
4. Stasiun Jatisrono 131. 5. Stasiun Jatiroto 130B.
Perhitungan lengkap jaringan Kagan dapat dilihat pada lampiran 2.
5.3. Pembuatan Model Sub-DAS Keduang