29
yang lebih tinggi. Bilangan penyabunan yang tinggi ini mengindikasikan bahwa biodiesel yang dihasilkan memiliki kemurnian yang tinggi pula, karena
penyusunnya didominasi oleh metil ester yang dihasilkan selama proses transesterifikasi.
c. Bilangan Ester
Bilangan ester biodiesel yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 186.34–193.84 mg KOHg Gambar 17. Bilangan ester berhubungan
dengan bilangan asam dan bilangan penyabunan. Semakin tinggi bilangan ester maka tingkat kemurnian biodiesel semakin tinggi. Semakin lama waktu reaksi,
bilangan ester biodiesel semakin tinggi. Pada penelitian ini hanya perlakuan A1B1C2 dan A1B1C3 yang mengalami kenaikan bilangan ester seiring dengan
lamanya waktu reaksi. Semakin tinggi kecepatan pengadukan, bilangan ester biodiesel yang dihasilkan juga semakin tinggi. Pada penelitian ini, hanya
perlakuan A1B1C2 dan A1B1C3 yang mengalami peningkatan bilangan ester seiring dengan meningkatnya kecepatan pengadukan.
Keterangan: A : waktu reaksi A1 = 4 jam dan A2 = 6 jam
B : kecepatan pengadukan B1 = 200 rpm dan B2 = 600 rpm C : rasio metanolheksanbahan C1 = 3:3:1, C2 = 4:2:1, dan C3 = 5:1:1
Gambar 17. Bilangan ester biodiesel yang dihasilkan dari proses transesterifikasi in situ biji jarak pagar pada berbagai
perlakuan Penambahan heksan akan membantu dalam proses ekstraksi minyak
dari bahan, oleh karena itu penambahan heksan meningkatkan jumlah trigliserida yang diekstraksi sehingga jumlah metil ester yang dihasilkan pun akan semakin
meningkat. Pada penelitian ini bilangan penyabunan dari perlakuan A1B1C1 rasio metanolheksanbahan sebesar 3:3:1 mengalami peningkatan bilangan
50 100
150 200
A1 A2
Bilangan ester mg
KOHg
Perlakuan
B1 C1
B1 C2
B1 C3
B2 C1
B2 C2
B2 C3
30
penyabunan seiring dengan penambahan heksan. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam terhadap bilangan ester, waktu reaksi, kecepatan pengadukan, dan
rasio metanolheksanbahan tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan ester. Perlakuan yang menghasilkan rendemen biodiesel tertinggi perlakuan A2B2C1
memiliki bilangan ester sebesar 186.34 mg KOHg. Sedangkan perlakuan yang berdasarkan biaya produksi, kosumsi energi, dan efek lingkungan terendah
perlakuan A1B1C2 memiliki bilangan ester sebesar 189 mg KOHg. Dari bilangan ester yang diperoleh pada kedua perlakuan tersebut, dapat dilihat
bahwa biodiesel pada perlakuan A1B1C2 memiliki bilangan ester yang lebih tinggi. Sama halnya dengan bilangan penyabunan, bilangan ester yang tinggi
juga mengindikasikan bahwa biodiesel yang dihasilkan memiliki kemurnian yang tinggi pula, karena penyusunnya didominasi oleh metil ester yang
dihasilkan selama proses transesterifikasi.
d. Viskositas