Uji Bilangan Asam SNI 06-2385-1998 Uji Bilangan Penyabunan Uji Bilangan Ester Kadar Abu AOAC 1995, 923.03

44 Lampiran 2. Prosedur analisis karakteristik biodiesel SNI 04-7182-2006 1. Uji Viskositas metode Otswald ASTM D445 Viskometer otswald dibersihkan dengan cairan pembersih, kemudian dibilas hati-hati dengan air suling dan dikeringkan dengan aseton di udara terbuka. Alat dicelupkan ke dalam thermostat air yang bertemperatur 40 C agar tercapai equilibrium. Gelas yang berisi air diletakkan di dalam thermostat tersebut. Air suling yang telah disetimbangkan temperaturnya dimasukkan ke dalam viskometer. Untuk fluida nonkompresibel, digunakan persamaan poiseuille untuk menghitung viskositas, yaitu : π r P P 8µL Keterangan: µ = viskositas kinematik = laju aliran fluida yang melalui kapiler r = diameter kapiler L = panjang kapiler P1 – P2 = beda tekanan pada kedua ujung tabung kapiler

2. Uji Bilangan Asam SNI 06-2385-1998

Sampel ditimbang sebanyak 4 + 0.05 gram di dalam erlenmeyer 500 ml, kemudian ditambahkan 5 ml etanol netral 95 dan dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk. Larutan kemudian dititrasi dengan KOH 0.1 N dengan indikator Phenolptalin 1 dalam etanol, sampai tepat terlihat warna merah muda. Bilangan asam sampel dihitung sebagai berikut : Bilangan asam ml KOH x N KOH x . Bobot sampel gram Keterangan : ml KOH = jumlah larutan KOH yang digunakan untuk titrasi N KOH = normalitas larutan KOH dalam etanol 56.1 = berat molekul KOH

3. Uji Bilangan Penyabunan

Sampel ditimbang sebanyak 2 gram di dalam erlenmeyer bertutup asah. Perlahan ditambahkan 25 ml KOH 0.5 N beralkohol dengan pipet. Labu erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin tegak dan contoh dididihkan dengan hati-hati sampai contoh tersabunkan dengan sempurna, yaitu jika diperoleh larutan yang bebas dari butir-butir minyak. Larutan 45 didinginkan dan bagian dalam dari pendingin tegak dibilas dengan sedikit air. Selanjutnya larutan tersebut ditambahkan 1 ml larutan indikator Phenolptalin, kemudian dititrasi dengan HCl 0.5 N sampai warna merah jambu menghilang. Titrasi dilakukan juga untuk blanko, yaitu pelarut KOH 0.5 N. Bilangan penyabunan sampel dihitung sebagai berikut : Bilangan penyabunan = [V HCl blanko – V HCl sampel x 28.5] W sampel

4. Uji Bilangan Ester

Bilangan ester dihitung sebagai selisih antar bilangan penyabunan dan bilangan asam. Bilangan ester = Bilangan penyabunan – bilangan asam

5. Kadar Abu AOAC 1995, 923.03

Sampel ditimbang sebanyak 2-3 gram, kemudian dimasukkan ke dalam sebuah cawan porselen yang telah diketahui bobot tetapnya. Sampel diarangkan menggunakan kompor listrik di ruang asam sampai sampel tidak berasap. Lalu dipijarkan dalam tanur listrik pada suhu 550-600 o C selama 5-6 jam sampai pengabuan sempurna. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang sampai bobot tetap. Kadar abu w w w x Keterangan : w = bobot sampel sebelum diabukan gram w1 = bobot sampel + cawan sesudah diabukan gram w2 = bobot cawan kosong gram

6. Uji Densitas SNI 04-7182-2006