Kadar Protein AOAC 1995, 991.20 Kadar Karbohidrat

42 soxhlet , diekstrak menggunakan n-heksan atau petroleum eter kemudian dipanaskan sampai 60 sirkulasi atau reflux atau sekitar 6 jam. Setelah selesai ekstraksi, sampel dikeluarkan dari soxhlet , dikering-anginkan. Setelah tidak ada pelarutnya, dikeringkan di dalam oven sampai bobot tetap. Kadar lemak a b w x Keterangan : a = berat sampel + kertas saring sebelum diekstraksi gram b = berat sampel + kertas saring setelah diekstraksi gram w = berat sampel gram

4. Kadar Serat Kasar SNI 01-2891-1992

Sampel sebanyak 2 gram dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 500 ml kemudian ditambahkan 100 ml H 2 SO 4 0.325 N. Bahan kemudian dihidrolisis di dalam autoclave bersuhu 105 C selama 15 menit. Bahan didinginkan, kemudian ditambahkan 50 ml NaOH 1.25 N, lalu dihidrolisis kembali di dalam autoclave bersuhu 105 C selama 15 menit. Bahan disaring dengan kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui berat tetapnya. Setelah itu kertas dicuci berturut-turut air panas lalu 25 ml H 2 SO 4 0.325 N kemudian dicuci dengan air panas dan terakhir dibilas dengan 25 ml aseton atau alkohol. Residu beserta kertas saring dikeringkan dalam oven bersuhu 105 C selama 1 jam. Kadar serat a b w x Keterangan : a = bobot residu dalam kertas saring yang telah dikeringkan gr b = bobot kertas saring kosong gr w = bobot sampel gr

5. Kadar Protein AOAC 1995, 991.20

Sampel sebanyak 0.1 gram dimasukkan ke dalam labu Kjedhal. Katalis ditimbang sebanyak 1 gram yang terdiri dari CuSO 4 : Na 2 SO 4 = 1:1.2. Sampel ditambah 2.5 ml H 2 SO 4 pekat, kemudian didekstruksi sampai cairan berwarna hijau jernih, pendidihan dilanjutkan selama 30 menit. Labu beserta isinya didinginkan sampai suhu kamar, kemudian isinya dipindahkan ke dalam alat destilasi dan ditambahkan 15 ml NaOH 50 sampai dengan larutan menjadi basa. Hasil sulingan ditampung ke dalam erlenmeyer 200 ml yang berisi HCl 0.02 N sampai tertampung tidak kurang dari 50 ml destilat, kemudian hasilnya didestilasi dengan NaOH 0.02 43 N disertai penambahan indikator mensel campuran metil red dan metil blue 3-4 tetes. Hal yang sama juga dilakukan terhadap blanko. Kadar protein dihitung dengan rumus : Kadar protein a x N x x . w x Keterangan : a = Selisih ml NaOH yang digunakan untuk menitrasi blanko dengan sampel N = Normalitas larutan NaOH w = Berat sampel mg

6. Kadar Karbohidrat

Kadar karbohidrat dihitung dengan cara by different. Kadar karbohidrat = Bobot total 100 – kadar air + kadar abu + kadar lemak + kadar serat + kadar protein 44 Lampiran 2. Prosedur analisis karakteristik biodiesel SNI 04-7182-2006 1. Uji Viskositas metode Otswald ASTM D445 Viskometer otswald dibersihkan dengan cairan pembersih, kemudian dibilas hati-hati dengan air suling dan dikeringkan dengan aseton di udara terbuka. Alat dicelupkan ke dalam thermostat air yang bertemperatur 40 C agar tercapai equilibrium. Gelas yang berisi air diletakkan di dalam thermostat tersebut. Air suling yang telah disetimbangkan temperaturnya dimasukkan ke dalam viskometer. Untuk fluida nonkompresibel, digunakan persamaan poiseuille untuk menghitung viskositas, yaitu : π r P P 8µL Keterangan: µ = viskositas kinematik = laju aliran fluida yang melalui kapiler r = diameter kapiler L = panjang kapiler P1 – P2 = beda tekanan pada kedua ujung tabung kapiler

2. Uji Bilangan Asam SNI 06-2385-1998