42
6.2.3 Lama Usaha
Lama usaha yang sudah dijalankan nasabah berkisar antara 1-25 tahun. Kelompok nasabah ini dibagi kedalam 4 kelompok 1-4 tahun. 5-8 tahun, 9-12
tahun dan 15-25 tahun . Rata-rata nasabah memiliki usaha berkisar antara 1-4 tahun dengan jumlah responden sebanyak 14 orang dan persentasenya adalah 38
persen. Lama usaha 5-8 tahun dan 9-12 tahun memiliki jumlah responden masing- masing 15 orang 40 persen dan 4 orang 11 persen dan yang paling lama adalah
15- 25 tahun sebanyak 4 responden dengan persentase 11 persen . Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar nasabah pinjaman KUR di
BRI Unit Harjasari masuk kedalam kategori nasabah cukup berpengalaman.
Tabel 9. Jumlah dan Persentase Responden Peminjam KUR BRI Unit Harjasari
Menurut Pengalaman Usaha, Tahun 2012
Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden untuk Realisasi Total
1 Juta x 5 Juta
5 Juta x 10 Juta 10 Juta x
≤ 20 Juta Resp
Orang Proporsi
Resp Orang
Proporsi Resp
Orang Proporsi
Resp Orang
Proporsi 1-4
5 14
6 16
3 8
14 38
5-8 2
5 5
14 8
21 15
40 9-12
2 5
1 3
1 3
4 11
15-25 3
8 1
3 4
11 Total
9 24
15 41
15 35
37 100
6.2.4 Pendapatan Bersih per Bulan
Pendapatan usaha bersih debitur per bulan merupakan jumlah dana yang memungkinkan untuk dialokasikan debitur dalam membayar kewajibannya baik
dalam membayar angsuran pokok pinjaman maupun bunga pinjaman pada setiap bulannya. Pendapatan usaha bersih debitur perbulan diduga berpengaruh positif
terhadap realisasi kredit, dimana semakin besar pendapatan bersih usaha perbulannya maka kemampuan membayar angsuran dan beban bunga akan
semakin besar. Pendapatan bersih perbulan debitur KUR yang menjadi responden dalam penelitian ini berkisar antara Rp 200.000,- nilai terendah hingga Rp
5.900.000,- nilai tertinggi. Jumlah dan proporsi responden debitur KUR BRI Unit Harjasari menurut pendapatan bersih perbulan, dapat dilihat pada Tabel 12.
43
Tabel 10. Jumlah dan Proporsi Responden Debitur KUR BRI Unit Harjasari
menurut Pendapatan Bersih per Bulan
Pendapatan Bersih Per Bulan Rp
Jumlah Responden untuk Realisasi Total
1 Juta x 5 Juta 5 Juta x 10 Juta
10 Juta x ≤ 20 Juta
Resp Orang
Proporsi Resp
Orang Proporsi
Resp Orang
Proporsi Resp
Orang Proporsi
200.000-500.000 8
22 3
8 11
30 500.001-1.000.000
9 24
9 24
1.000.001-3.000.000 1
3 3
8 4
11 8
22 3.000.001-4.000.000
4 11
4 11
4.000.001-6.000.000 5
13 5
13 Total
9 24
15 41
13 35
37 100
Jumlah dan proporsi responden deitur KUR BRI Unit Harjasari menurut pendapatan bersih perbulan, dapat dilihat pada Tabel 10, dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden memiliki pendapatan bersih kurang dari satu juta rupiah perbulannya yaitu sebesar 54 persen, hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan
bersih perbulan yang lebih besar di duga lebih berpeluang dalam mendapatkan realisasi KUR yang lebih besar
6.2.5. Frekuensi Peminjaman Kredit
Karakter responden dapat dilihat dari frekuensi pinjaman kreditnya, dimana dengan frekuensi pinjaman dapat diketahui bahwa seberapa besar loyalitas
debitur BRI dan selain itu juga dapat meningkatkan tingkat kepercayaan BRI sehingga dapat dengan mudah diberikannya kembali pinjaman setelah pinjamanan
terakhirnya dilunasi Frekuensi pinjaman kredit mengindikasikan bahwa semakin sering
meminjam maka debitur akan lebih memahami bagaimana pola kredit yang diambil, prosedur kredit baik pengajuan kredit, perealisasian hingga pengembalian
kredit serta memahami bagaimana menggunakan kredit untuk dapat memajukan usahanya. Tingginya frekuansi pinjaman dapat meningkatkan kepercayaan bank
sebagai debitur dalam menyalurkan kreditnya sehingga faktor ini diduga berpengaruh positif terhadap besarnya realisasi KUR yang diterima. Frekuansi
pinjaman kredit responden debitur KUR BRI Unit Harjasari mulai sari satu kali hingga lima kali.
44 Berdasarkan tabel 11, proporsi terbesar dimiliki oleh responden dengan
frekuensi pinjaman satu sampai dua kali yaitu sebanyak 23 responden. Sedangkan, pada frekuensi pinjaman kredit yang lebih tinggi yaitu lebih dari lima kali junstru
memiliki proporsi yang kecil yaitu sebesar 4 responden. KUR adalah jenis kredit yang diselenggarakan untuk membantu usaha
mikro, kecil dan menengah dalam memproleh tambahan modal usaha. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa target utamanya adalah pelaku usaha yang
memiliki usaha layak namun selama ini belum dapat menjangkau lembaga perbankan dalam memperoleh pinjaman, sehingga proporsi terbesar pada
responden dengan frekuensi pinjaman kredit sebanyak satu kali. Selain itu, responden lainnya yang pernah menerima kredit lebih dari dua kali, memanfatkan
KUR karena adanya prosedur kredit yang mudah dan beban bunga pinjaman yang lebih rendah serta kredit ini tidak menuntut adanya agunan sebagai penjamin
tambahan kegagalan kredit, jumlah dan proporsi responden kredit, dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah dan Proporsi responden Debitur KUR BRI Unit Harjasari
menurut Frekuensi Pinjaman kredit
Frekuensi Pinjaman
Jumlah Responden untuk Realisasi Total
1 Juta x 5 Juta 5 Juta x 10 Juta
10 Juta x ≤ 20 Juta
Resp Orang
Proporsi Resp
Orang Proporsi
Resp Orang
Proporsi Resp
Orang Proporsi
1-2 9
24 12
32 2
6 23
62 3-4
3 9
7 18
10 27
≥5 4
11 4
11 Total
9 24
15 41
13 35
37 100
Ditinjau dari sebaran responden berdasarkan jumlah dan proporsi responden debitur KUR BRI Unit Harjasari menurut frekuensi kredit, diketahui
bahwa sebagian besar responden berada pada kisaran frekuensi pinjaman kredit tiga hingga empat kali memproleh realisasi KUR sebesar lima juta hingga 20 juta
rupiah, sedangkan pada kisaran frekuensi pinjaman kredit lebih dari lima kali memproleh realisai KUR sebesar dua puluh juta saja, dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa frekuensi peminjaman kredit berpengaruh dalam penentuan besarnya realisai KUR di BRI Unit Harjasari. Tapi tidak selamanya berhubungan
45 positif seringnya debitur melakukan pinjaman dengan besarnya realisasi kredit
yang diterima akan semakin besar. Analisis deskriptif mengungkapkan bahwa BRI Unit Harjasari melalui kredit KUR mencoba meraih debitur baru yaitu
dengan membantu para pengusaha mikro, kecil dan menengah diwilayah BRI Unit Harjasari untuk dapat memproleh tambahan modal usaha.
6.2.6 Agunan