51 Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan semakin tinggi tingkat
kemampuan nasabah dalam memperoleh pendapatan bersih baik dari usaha yang dijalankan maupun dari luar usaha. Diharapkan dengan tingkat pendidikan yang
semakin tinggi, nasabah memiliki manajemen yang lebih baik dalam usahanya dan dapat semakin disiplin dan bertanggung jawab serta mengetahui hak dan
kewajiban nasabah KUR terhadap pengembalian kredit sehingga diharapkan dapat memperkecil peluang keterlambatan pembayaran pinjaman.
7.3 Lama Usaha Berjalan
Lama usaha sudah berjalan berpengaruh terhadap realisasi kredit usaha rakyat. Sebagian besar nasabah sudah memiliki pengalaman yang cukup dalam
menjalankan usahanya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata lama usaha nasabah yang sudah berjalan cukup besar. Rata-rata lama usaha yang dimiliki responden
adalah 6,62 tahun sedangkan rata-rata besar kredit yang dicairkan adalah Rp 7.783.784,-
Berdasarkan hasil regresi linear berganda, diketahui koefisien variabel lama usaha berjalan tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya realisasi KUR
yang diterima oleh debitur, dimana p-value lebih besar dari taraf nyata 5 persen yaitu sebesar 0,513. Artinya, bahwa berapa lamapun usaha debitur tersebut
telah berjalan, tidak akan mempengaruhi besarnya realisasi KUR yang diterima. Kesimpulan ini didukung oleh hasil analisis deskriptif sebelumnya,
ditinjau dari sebaran responden berdasarkan dari sebaran berdasarkan lama usaha telah berjalan dan besar realisasi KUR BRI Unit Harjasari.
7.4 Pendapatan bersih
Pendapatan rumah tangga merupakan salah satu faktor yang paling penting yang mempengaruhi besar pinjaman yang dicairkan. Pendapatan rumah tangga
merupakan keseluruhan pendapatan bersih usaha ditambah dengan pendapatan lain di luar usaha yang akan dibiayai. Hasil regresi linear berganda menunjukkan
bahwa variable pendapatan bersih rumah tangga berpengaruh nyata dalam mempengaruhi permintaan kredit pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hal ini
terbukti karena koefisien variabel tersebut memberikan pengaruh yang signifikan dimana p-value bernilai 0,000 atau lebih besar dari taraf nyata 5 persen. hal
52 ini sesuai dengan pernyataan hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan rumah
tangga memiliki hubungan yang positif terhadap realisasi kredit usaha rakyat. Dimana semakin besar pendapatan bersih rumah tangga maka semakin besar pula
realisasi KUR yang diberikan bank kepada debitur. Pendapatan rumah tangga merupakan hal yang sangat diperhatikan untuk mengetahui kemampuan nasabah
capacity Pensurveian usaha merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh BRI Unit
Harjasari sebelum dilakukan realisasi KUR. Adapun tujuan pensurveian ini adalah untuk mengukur pendapatan rumah tangga nasabah yang dapat digunakan sebagai
acuan dalam menentukan besarnya KUR yang dicairkan. Nasabah dengan pendapatan rumah tangga yang besar cenderung lebih mudah dalam memperoleh
kredit. Pendapatan rumah tangga yang dimaksudkan disini adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil usaha dan hasil lain di luar usaha seperti bekerja ataupun
memiliki usaha lain disamping usaha utama.
7.5 Frekuensi Peminjaman Kredit