Perumusan Masalah Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) disektor agribisnis (kasus pada BRI Unit Harjasari-Bogor)

6

1.2 Perumusan Masalah

Kredit Usaha Rakyat KUR adalah program pemerintah bagi pengusaha mikro maupun makro dalam penyediaan modal pengembangan usaha. Oleh karena itu pemerintah mempercayakan BRI untuk memberikan KUR kepada pengusaha mikro, kecil dan menengah yang besar plafond pinjaman adalah sampai dengan Dua Puluh juta rupiah. Semakin meningkatnya usaha-usaha mikro, kecil dan menengah, mengakibatkan tumbuhnya persaingan yang semakin tinggi sehingga mengharuskan para pengusaha untuk dapat tetap bertahan dan terus menerus meningkatkan pengembangan usahanya. BRI Unit Harjasari merupakan salah satu unit kerja BRI Cabang Bogor Dewi Sartika dengan pengajuan Kredit Usaha Rakyat KUR yang cukup tinggi. Adanya program KUR membuat banyak minat pengusaha untuk memanfaatkannya sebagai tambahan modal usaha. Oleh karena itu BRI Unit Harjasari harus lebih selektif dalam merealisasikan KUR kepada nasabah, sehingga sasaran untuk penambahan modal bagi pengusahan dapat tercapai. Tabel 5. Trend Pengajuan dan Realisasi KUR di BRI Unit Harjasari Periode Juli 2011 – Januari 2012 dalam juta rupiah Trend Bulan Juli 2011 Agustus 2011 September 2011 Oktober 2011 November 2011 Desember 2011 Januari 2012 Deb Rp Deb Rp Deb Rp Deb Rp Deb Rp Deb Rp Deb Rp Pengajuan 11 27 18 73 25 112 22 104 12 75 16 83 13 92 Realisasi 8 19 10 66 7 42 7 51 7 67.5 11 66 9 77 Sumber : BRI Unit Harjasari, 2012 Tabel 5 memperlihatkan bahwa hampir setiap bulannya rata-rata pengajuan KUR mencapai 16 orang dengan plafond 566.000.000,- rupiah, sedangkan rata-rata realisasi setiap bulannya hanya 9 orang dengan plafond 307.000.000,- rupiah. Banyaknya jumlah pengajuan KUR tidak sebanyaknya jumlah KUR yang dicairkan. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang belum dipenuhi oleh pengusaha sebagai syarat untuk menerima pinjaman KUR. BI Checking, Usaha yang belum layak, kondisi perekonomian rumah tangga dan karakter pengusaha merupakan faktor penting yang dijadikan acuan dalam realisasi pinjaman. 7 Tabel 6. Posisi KUR di BRI Unit Harjasari Menurut Sektor Ekonomi Periode Juli 2011 - Januari 2012 dalam juta rupiah Sektor KUR Bulan Juli 2011 Agustus 2011 September 2011 Oktober 2011 November 2011 Desember 2011 Januari 2012 Deb Plfnd Deb Plfnd Deb Plfnd Deb Plfnd Deb Plfnd Deb Plfnd Deb Plfnd Pertanian 1 5 1 6 Perdagangan 8 49.2 9 41 6 37 6 31 6 39 9 58 5 54 Jasa 2 10 1 5 1 20 2 8.5 1 3 2 19 Industri 1 15 1 20 1 4 Total 8 49.2 12 66 7 42 7 51 9 67.5 11 66 9 77 Sumber: BRI Unit Harjasari, 2012 Pada Tabel 6 dapat terlihat bahwa pada BRI Unit Harjasari menyalurkan KUR paling banyak pada sektor agribisnis yang pada umumnya pada bidang perdagangan dan jasa. Hal ini menandakan bahwa di Harjasari banyak pengusaha agribisnis mikro dan menengah yang sedang tumbuh dan berkembang sehingga perlu diketahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi nasabah dalam realisasi kredit KUR nantinya. Pengajuan kredit pada pihak perbankan melalui beberapa tahap atau prosedur, dimulai dari tahap permohonan kredit hingga tahap pengawasan kredit. Adapun prosedur ini dapat dilihat pada Gambar 1. Tingginya proporsi kredit yang diberikan kepada sektor agribisnis di BRI Unit Harjasari disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun salah satu faktor tersebut adalah tingginya tingkat kebutuhan masyarakat di daerah Kecamatan Ciawi, Bogor Selatan dan Megamendung terhadap kredit agribisnis untuk memperluas skala usaha, penambahan modal usaha ataupun untuk penambahan jumlah komoditi usahanya. Dengan alasan tersebut, mereka berusaha untuk mengajukan permintaan terhadap KUR yang ada di BRI Unit Harjasari. Selain itu, dapat juga dipengaruhi oleh kemudahan prosedur yang diberikan oleh BRI Unit Harjasari dalam memberikan pinjaman kredit untuk sektor agribisnis. Suku bunga yang relatif rendah 13,5 persentahun membuat KUR ini menjadi target utama pengusaha kecil dalam pemenuhan kebutuhan modal usahanya. Hampir sebagian besar pengusaha mikro mengajukan pinjaman modal di BRI Unit Harjasari dengan harapan mereka nantinya dapat memperoleh dana pinjaman dari bank. Namun dari keseluruhan pengajuan yang masuk ke BRI Unit Harjasari hanya sebagian kecil saja yang berhak menerima pinjaman dari BRI 8 Unit Harjasari. Usaha yang kurang layak ataupun karakter yang kurang baik merupakan sebagian kecil alasan mengapa nasabah yang mengajukan pinjaman modal tidak dapat memperoleh realisasi pinjaman dari BRI Unit Harjasari. Oleh karena itu maka pihak BRI harus dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi realisasi pinjaman KUR kepada nasabah. Gambar 1 . Prosedur Umum Kredit Usaha Rakyat KUR Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diperoleh perumusan masalah yang akan dibahas di penelitian ini adalah: 1. Bagaimana mekanisme penyaluran KUR Kredit Usaha Rakyat untuk sektor agribisnis di BRI Unit Harjasari, Cabang Dewi Sartika, Jawa Barat? Pengajuan Kredit penuhan Kelengkapan Berkas pemenuhan Kelengkapan Berkas Mengisi Permohonan Kredit Analisis Kredit Usaha Keputusan Kredit diterimaditolak Bila Ditolak: Berkas Dikembalikan Bila diterima: Realisasi Kredit Pengawasan Kredit Pelunasan Kredit 9 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi realisasi pinjaman KUR Kredit Usaha Rakyat pada sektor agribisnis di BRI Unit Harjasari, Cabang Dewi Sartika, Jawa Barat?

1.3 Tujuan Penelitian