Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit

15 4. Collateral Jaminan Collateral merupakan jaminan yang diserahkan oleh peminjam sebagai jaminan atas kreditnya. Jaminan penerima kredit juga dinilai agar pihak pemberi kredit merasa aman, dimana apabila sewaktu-waktu kredit yang dipinjam tidak dikembalikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka pihak pemberi kredit dapat menggunakan jaminan si peminjam untuk digadaikan. 5. Condition of Economic Kondisi Ekonomi Condition berarti kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi usaha tersebut baik yang akan mendukung usaha atau juga kondisi-kondisi tersebut dapat berupa kondisi ekonomi, politik, bahkan kondisi internal rumah tangga yang akan mempengaruhi prospek usaha tersebut ke depannya. Kondisi ekonomi tersebut dapat menjadi penghalang usaha maupun pendukung usaha yang dapat meningkatkan keuntungan nantinya.

2.3 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor faktor yang Mempengaruhi Realisasi Kredit

Penilaian Febrio 2010 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi kredit solusi modal di Bank Danamon simpan pinjam Unit Cibinong Kabupaten Bogor, menyimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh nyata terhadap perealisasian pinjaman di Bank Danamaon Unit Cibinong merupakan tingkat pengalaman usaha, dan sisa tanggungan pinjaman, serta beberapa variable dalam merealisasikan kredit terdiri atas pendapatan perbulan, pengalaman usaha, waktu perealisasian, frekuensi pinjaman, usia dan jenis kelamin. Alat analisis yang digunakan untuk meneliti faktor yang mempengaruhi permintaan adalah regresi linear berganda. Tarigan 2006 menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan Kredit Umum Pedesaan Kupedes dalam sektor pertanian di BRI Unit Parung, Bogor. Melalui hasil pendugaan model linear berganda diperoleh bahwa faktor-faktor yang berpengaruhi dalam permintaan Kupedes di BRI Unit Parung adalah omzet usaha, pengalaman mengambil kredit, dan jumlah agunan yang dimiliki. Agunan digunakan sebagai alat pengamanan apabila usaha yang dibiayai dengan kredit tersebut gagal atau sebab-sebab lain dimana debitur tidak mampu melunasi kreditnya dari hasil usahanya yang normal. 16 Irawati 2011 menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredit Usaha Rakyat KUR pada Bank Rakyat Indonesia unit Cibinong Cabang Bogor Jawa Barat. Melalui hasil pendugaan model regresi linear berganda diperoleh bahwa faktor-faktor yang berpengaruhi Realisasi KUR adalah usia debitur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, jarak tempat tinggal, jenis usaha, lama usaha, omset usaha perbulan, pendapatan bersih perbulan, frekuensi peminjaman kredit, nilai agunan, jumlah kredit yang diajukan, waktu perealisasian KUR dan hasil regresi tersebut menghasilkan hanya pada variabel jenis kelamin, jumlah kredit yang diajukan dan waktu perealisasian yang mempunyai hubungan yang signifikan. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi Kredit Usaha Rakyat di sektor agribisnis di BRI Unit Harjasari ini menggunakan analisis deskriptif dan kualitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui mekanisme penyaluran kredit, bagaimana syarat-syarat yang harus dipenuhi dan prosedur dalam memperoleh kredit usaha rakyat KUR di BRI Unit Harjaari, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi realisasi pinjaman. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah melihat bagaimana perilaku bank terhadap program realisasi kredit yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat KUR dilihat dari wilayah lokasi penelitian yaitu BRI Unit Harjaari. Hasil penelitian terdahulu juga belum ada yang membahas tentang faktor yang mempengaruhi realisasi Kredit Usaha Rakyat KUR di BRI Unit Harjasari. Adapun persamaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari faktor-faktor yang dianalisis dan alat analisis yang digunakan. Terdapat beberapa kesamaan dari faktor yang dianalisis pada penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu pendapatan bersih, tingkat pendidikan, agunan, dan frekuensi pinjaman 17 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis