4. Sistem imbalan yang diterima merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat
mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih
besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan. Perilaku dipandang sebagai tujuan,
sehingga ketika tujuan tercapai maka akan timbul imbalan .
2.2.4 Karakteristik Pribadi
Setiap pegawai mempunyai perbedaan dalam banyak hal dan seorang manajer harus mengetahui bagaimana perbendaan tersebut
mempengaruhi perilaku dan prestasi bawahannya. Dengan mengetahui perbedaan karakter pribadi, manajer dapat menentukan tugas yang sesuai
dengan karakter tersebut, sebagaimana yang dikemukakan oleh Gibson yang dikutip oleh Mutmainah 2010. Robbins 2000 mendefinisikan
faktor-faktor yang membentuk karakteristik pribadiindividu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja dan jumlah tanggungan.
Penjelasan masing-masing
faktor yang membentuk karakteristik
pribadiindividu adalah sebagai berikut: 1. Usia
Semakin tua usia pegawai, makin tinggi komitmennya terhadap organisasi. Hal ini disebabkan karena kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lain
lebih terbatas sejalan dengan meningkatnya usia. Keterbatasan tersebut dapat meningkatkan persepsi yang lebih positif mengenai atasan sehingga
dapat meningkatkan komitmen mereka terhadap organisasi. 2. Jenis Kelamin
4. Masa Kerja Masa kerja yang lama cenderung membuat seorang pegawai lebih merasa
betah dalam suatu organisasi, hal ini disebabkan diantaranya telah terjadi adaptasi dengan lingkungan. Penyebab lain juga disebabkan adanya
kebijakan dari instansi atau perusahaan mengenai jaminan hidup hari tua. 5. Jumlah Tanggungan
Menurut Siagian 2006, jumlah tanggungan adalah seluruh jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan seseorang. Berkaitan dengan
turn over maka semakin banyak jumlah tanggungan seseorang, kecenderungan pindah pekerjaan semakin kecil.
2.2.5 Konsep Diri
Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya yang dibentuk melalui pengalaman-pengalaman yang
diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Melalui konsep diri, seseorang belajar memahami diri sendiri dan orang lain karena hal ini akan
mempengaruhi individu dalam membina hubungan interpersonal. Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku individu.
Konsep diri sangat berpengaruh dalam menentukan pola pikir dan tindakan seseorang. Konsep diri adalah bagian terbawah dari model gunung es
kompetensi yang dikemukakan oleh Palan 2003. Karena letaknya yang dibawah dan ukurannya lebih besar, konsep diri diartikan sebagai penentu
luas dan berkembangnya komponen-komponen kompetensi di tingkat yang berada diatasnya.
Konsep diri terdiri atas tiga dimensi yang meliputi: 1. Pengetahuan terhadap diri sendiri yaitu seperti usia, jenis kelamin,
3. Penilaian tentang diri sendiri yaitu penilaian antara pengharapan mengenai diri seseorang dengan standar dirinya yang akan
menghasilkan rasa harga diri yang dapat berarti seberapa besar seseorang menyukai dirinya sendiri.
2.3. Kinerja Menurut Wirawan 2012, konsep kinerja merupakan singkatan dari