3.6.6 Structural Equation Modeling
Structural Equation Modeling atau yang biasa disebut SEM adalah salah satu dari teknis analisis multivariat. Analisis memungkinkan
dilakukan pengujian sebuah rangkaian hubungan dari beberapa variabel independen dengan beberapa variabel dependen. Dengan menggunakan
SEM, peneliti dapat mengetahui hubungan struktural yang diekspresikan oleh seperangkat persamaan.
Metode SEM menggunakan dua macam komponen yaitu: 1. Variabel laten
Variabel laten adalah variabel kunci yang menjadi perhatian. Variabel laten tidak dapat diobservasi sehingga tidak dapat diukur secara langsung.
Variabel laten dikelompokan kedalam dua jenis yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen adalah variabel yang dapat
dipengaruhi oleh variabel lainnya sedangkan variabel eksogen adalah variabel yang tidak dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya Variabel
Eksogen disebut variabel Independen pada persamaan regresi. 2. Variabel teramati
Variabel teramati atau indikator merupakan variabel yang dapat diamati atau dapat diukur secara empiris. Notasi matematik untuk variabel teramati
yang merupakan ukuran dari variabel eksogen adalah Y, sedangkan yang merupakan efek dari variabel laten endogen adalah X
Variabel eksogen meliputi pengetahuan, keterampilan, motivasi, karakteristik diri dan konsep diri, sedangkan variabel endogen meliputi
faktor internal karyawan, faktor internal organisasi dan faktor eksternal organisasi. Hubungan dari variabel eksogen dengan variabel endogen
Lampiran 3 sedangkan diagram lintasanmodel yang diolah menggunakan software SmartPLS terdapat pada Gambar 6.
Gambar 6. Diagram LintasanModel
Setelah model dibentuk menggunakan software SmartPLS, dilakukan pengujian kelayakan outer model dan inner model. Menurut
Ghozaly 2008, evaluasi outer model reflektif dilakukan berdasarkan tiga kriteria yaitu, convergent validity, disciminant validity, dan composite
reliability. Indikator yang tidak lolos pada tahap evaluasi outer model terdapat pada Tabel 9.
Tabel 9. Indikator yang tidak memenuhi kriteria evaluasi outer model
Konstruk First Order Indikator
Pengetahuan X1.1
Keterampilan X1.2
Karakteristik Pribadi X1.4
X1.1.1 = Pengaruh latar belakang pendidikan X1.1.2 = Kapasitas pengetahuan yang dimiliki
X1.1.3 = Pengaruh lingkungan sosial X1.1.4 = Kemampuan menambah pengetahuan yang dimiliki
X1.2.2 = Keterampilan mengoperasikan komputer X1.4.1 = Pengaruh usia
X1.4.2 = Pengaruh gender X1.4.3 = Pengaruh status perkawainan
X1.4.4 = Pengaruh agama Lingkungan Eksternal
Y1.1 Faktor Internal Karyawan
Y1.2 Lingkungan
Internal Organisasi
Y1.3 Y1.1.2 = Kesenjangan sosial
Y1.1.4 = Pergaulan dengan masyarakat Y1.2.2 = Kendala dalam menyelesaikan pekerjaan
Y1.2.8 = Nilai – nilai pribadi Y1.2.9 = Kenyamanan dalam bekerja
Y1.3.1 = Orientasi terhadap proses Y1.3.4 = Pencitraan organisasi
Y1.3.6 = Visi dan misi organisasi Y1.3.7 = Pandangan terhadap imbal hasil
Y1.3.8 = Pelatihan dan pengambangan pegawai Y1.3.9 = Hubungan antara pejabat dengan pelaksana
Sumber: data primer diolah, 2012 Setelah dilakukan evaluasi outer model, maka tahapan evaluasi
yang kedua adalah evaluasi inner model. Evaluasi tersebut dilakukan berdasarkan dua kriteria yaitu, R-square pada second order dan path
coefisien. Hasil evaluasi inner model dibahas pada bab IV.
IV. PEMBAHASAN