Tabel 7. Hasil uji validitas yang tidak valid
Nomor Pernyataan
r - Hitung r – Tabel
Keterangan
3 - 0,10
0.36 Tidak Valid
35 0,19
0.36 Tidak Valid
40 - 0,35
0.36 Tidak Valid
42 0,04
0.36 Tidak Valid
44 - 0,01
0.36 Tidak Valid
45 - 0,02
0.36 Tidak Valid
Sumber: data primer diolah, 2012
3.6.4 Uji Reliabilitas
Uji ini digunakan untuk mengukur konsistensi suatu alat ukur dalam
penelitian. Keterandalan reliability instrumen atau pertanyaan ditentukan
dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:
……………… 4 Keterangan :
α = nilai koefisien Alpha - Cronbach
K = butir instumen yang sahih
σ
b 2
= jumlah ragam butir instumen yang sahih Σt
2
= ragam skor total Reliabilitas dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih
dari 0,6. Jika alat ukur atau kuesioner terbukti lebih dari 0,6 maka kuesioner dapat diandalkan sebagai alat ukur penelitian. Menurut Umar
2003, nilai alpha yang dihasilkan dari pengujian reliabilitas suatu instrumen penelitian dapat dibagi berdasarkan beberapa klasifikasi
Tabel 8. Hasil uji klasifikasi nilai alpha
Klasifikasi Nilai Alpha Kesimpulan
α 0,9 Sempurna
α 0,8 Baik
α 0,7 Dapat diterima
α 0,6 Diragukan
α 0,5 Lemah
α 0,4 Tidak dapat diterima
Sumber: Umar, 2003 Uji Reliabilitas terhadap kuesioner dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel dan Statitical Produce and Service Solution SPSS 15.0. Melalui hasil pengujian program diperoleh nilai r alpha sebesar
0,92 untuk seluruh faktor yang digunakan. Angka tersebut lebih besar dari nilai r-Tabel sehingga kuesioner dinyatakan reliabel. Hasil
perhitungan tingkat reliabilitas kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 5.
3.6.5 Analisis Gap Kompetensi
Selain menggunakan analisis deskriptif, penelitian ini juga menggunakan analisis gap kompetensi. Analisis gap kompetensi dilakukan
dengan alat bantu berupa kuesioner matriks kompetensi. kuesioner matriks kompetensi tersusun dari uraian tugas dan hasil kerja. Dasar dalam
penyusunan matriks kompetensi uraian tugas dan hasil kerja adalah Surat Nomor SE-001PP2012 tanggal 25 Januari 2012 tentang Uraian Jabatan
yang Berlaku di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan. Pengisian level kompetensi dilakukan secara self assessment oleh responden. Analisis gap
kompetensi dilakukan dengan cara membandingkan kompetensi dalam menjalankan uraian tugas yang dimiliki responden dengan target atau
harapan dari atasan. Pencapaian hasil kerja yang dimiliki responden juga
3.6.6 Structural Equation Modeling