1. Memberikan panduan yang jelas dalam pembuatan prioritas; 2. Memudahkan orang lain untuk memahami prioritas yang telah dibuat;
3. Mengelompokan tugas-tugas sesuai dengan kategorinya sehingga lebih mudah dalam penyelesaiannya.
Matriks Eisenhower terdiri dari empat kategori yaitu: 1.
Urgent and Important sehingga pilihan atau kebijakan harus dilakukan secepatnya;
2. Urgent but Not Important adalah kategori yang memungkinkan
pengambilan pilihan atau kebijakan didelegasikan kepada pihak lain. Pertimbangan didelegasikannya suatu kebijakan dapat berdasarkan adanya
batasan wewenang dan biaya; 3.
Important but Not Urgent adalah kategori dimana pilihan atau kebijakan perlu untuk direncanakan kapan waktu pelaksanaanya;
4. Not Important, Not Urgent adalah kategori dimana pilihan atau kebijakan diambil setelah prioritas ketiga selesai dilaksanakan.
2.7. Hasil Penelitian yang Relevan
Gusman 2011 dalam skripsi yang berjudul Analisis Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia menyatakan terdapat hubungan positif yang sangat lemah antara kompetensi dengan kinerja auditor. Hal ini terjadi karena kompetensi
memiliki unsur – unsur yang mampu meningkatkan kinerja auditor dalam menyelesaikan tugas – tugas yang menj adi kewajibannya. Penelitian
menggunakan alat analisis Uji Korelasi Pearson Product Moment dan Asosiasi Chi-Square.
Yosa 2009 dalam skripsi yang berjudul Hubungan Kompetensi
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan sebagai bagian dari Kementerian Keuangan senantiasa terus berbenah untuk menjalankan
program reformasi birokrasi sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 30KMK.012007. Sebagai unit organisasi yang mempunyai core business
dalam bidang sumber daya manusia Kementerian Keuangan, Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan mempunyai visi, misi dan tugas pokok yang
harus diwujudkan. Dalam mencapai tujuan tersebut, digunakan sistem Indikator Kinerja Utama sebagai bagian dari evaluasi kinerja. Indikator
Kinerja Utama Pegawai adalah kinerja seorang pegawai yang diukur menggunakan nilaiangka.
Penelitian ini menganalisis pengaruh variabel kompetensi terhadap variabel kinerja. Variabel kompetensi bersumber pada teori Spencer and
Spencer 1993. Komponen dalam kompetensi dijabarkan meliputi pengetahuan, keterampilan, karakteristik pribadi, motivasi dan konsep diri.
Variabel Kinerja bersumber pada teori Wirawan 2012. Komponen kinerja meliputi lingkungan eksternal, faktor internal karyawan dan lingkungan
internal organisasi. Analisis pengaruh variabel kompetensi terhadap variabel kinerja
dilakukan dengan survey menggunakan alat bantu berupa kuesioner. Populasi dalam survey adalah pegawai struktural di lingkungan Pusdiklat Anggaran
dan Perbendaharaan. Hasil survey diolah untuk mengetahui apa dan bagaimana variabel kompetensi mempengaruhi variabel kinerja. Hasil dari